20. Mengenal?

300 42 2
                                    

Sebelum masuk dan scroll kebawah, mampir dulu yuk ke cerita kolaborasi aku sama author Ayri, tentang Dazai sama Ranpo juga lho

Sebelum masuk dan scroll kebawah, mampir dulu yuk ke cerita kolaborasi aku sama author Ayri, tentang Dazai sama Ranpo juga lho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalian bisa cek di lapaknya ya ayri_39a

Oke itu aja, jangan lupa vote, komen dan tinggalkan jejak.

Happy Reading
.
.
.

"Chuuya!"

Tap

Tap

Tap

Kamu memanggil pemuda kurang kalsium yang sedang berjalan di depanmu.

Chuuya berhenti dan menatapmu dengan pandangan aneh. "Kenapa kau memanggil? Terpesona padaku?" Seringainya tampak membuatmu ingin segera menghilang dari hadapannya, andai saja kamu tidak sedang membutuhkan sesuatu darinya.

"Kau lihat zombie?"

Beberapa saat Chuuya seperti mencerna, lalu dia mulai paham. "Ohh ada apa mencari dia?"

"Aku hanya bertanya, aku ada urusan dengannya." Katamu mencoba mengalihkan pandangan karena Chuuya menatapmu dengan pandangan yang menelisik.

Entah kenapa setelah beberapa saat terdiam Chuuya tiba-tiba tersenyum aneh.

"Oh baiklah, dia saat ini sedang latihan," perkataan Chuuya langsung membuatmu bertanya-tanya.

"Latihan?"

"Aku mau ke sana, setelah pulang sekolah temui aku," ucap Chuuya langsung pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban kamu.

Tunggu. Apa kamu harus percaya dengan omongan pemuda jeruk kurang kalsium itu.

Sepertinya kamu harus berpikir ulang hingga jam pulang sekolah nanti.

Tibalah waktu pulang sekolah, dan disinilah kamu sudah menunggu diparkiran, entah kenapa rasa penasaran jauh lebih mendominasi daripada rasa curigamu, sebenarnya kamu juga tidak ingin percaya dengan Chuuya tapi ada hal yang ingin kamu tanyakan dengan pemuda zombie itu.

Tiba-tiba sebuah motor yang keren berhenti di depanmu, orang yang mengendarai membuka helmnya, siapa lagi kalau bukan Chuuya.

"Ayo," katanya dengan cool, beberapa pasang mata melihat kearah kamu dan Chuuya, tapi kamu mencoba abaikan.

"Pakai helmnya," kata Chuuya lagi, kamu memasang helmnya lalu menaiki motornya dan mencari posisi yang nyaman untuk duduk. Setelah itu motor Chuuya menjauh, keluar dari pekarangan sekolah.

•••••••••

Kamu turun dari motor Chuuya dan mengedarkan pandangan, terlihat rumah bergaya jepang kuno dengan halaman yang masih asri.

You and ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang