You and I

1. Prolog

Author's note: Bsd/AU..
Latar sekolah di jepang cuma sistemnya aku mix sama sistem lokal dan juga karangan dari aku hehehe

Oke

Happy Reading
.
.
.

"

[Yourname kau sudah sampai?"

Gadis yang bernama [Yourname] menjawab

"Ya, Bi, aku baru sampai di depan kos." Jawabnya dengan tersenyum walau tidak terlihat karena dia berbicara lewat telepon.

"Kabari bibi ya jika ada apa-apa, ingat jangan bawa laki-laki ke kos-anmu, hati-hati jika mereka mengajakmu kencan"

[Yourname] tertawa pelan. "Ya Bi. Aku pasti akan menuruti kata-kata bibi"

"Baiklah bibi tutup teleponnya kalau ada apa-apa kabari bibi"

Telepon ditutup setelah [Yourname] mengucapkan ya untuk bibinya. Setelah itu pandangannya jatuh kepada kamar flatnya yang bernomor 203.

"Selamat datang kebebasan"

.
.
.

Hari senin adalah waktunya beraktivitas, dengan senyum yang mengembang [Yourname] melangkahkan kakinya keluar dari flatnya.

Dia mengambil kos lumayan jauh dari sekolahnya dengan biaya yang cukup murah, sekiranya dia harus naik bus untuk ke sekolahnya yaitu Yokohama senior high school. Sekolah elit setara dengan Tokyo Senior High school. [Yourname] sangat senang bisa mendapatkan sekolah di Yokohama karena jujur saja dia cukup penat dengan SMA yang ada di Tokyo.

Setelah jalan kaki cukup jauh dari tempat tinggalnya akhirnya [Yourname] tiba di halte bus.

Di dalam bus cukup ramai dan ada beberapa anak dengan seragam yang sama dengan [Yourname] tapi tentu saja karena [Yourname] bingung ingin menyapa siapa dan cukup canggung akhirnya dia memilih untuk berdiri dekat pintu masuk.

Ketika perjalanan yang cukup panjang akhirnya bus itu sampai di halte yang dekat dengan SMA Yokohama. Beberapa anak langsung turun berdesak-desakan untung saja [Yourname] berdiri di dekat pintu jadi lebih mudah dia untuk keluar.

"Aduh"

[Yourname] melihat kebelakang, ada seorang gadis yang terjatuh, ingin rasanya tidak peduli tapi [Yourname] merasa kasihan dengannya karena tidak ada yang membantu sama sekali, mau tidak mau [Yourname] membantu sang gadis.

"Kau baik-baik saja?" Tanya [Yourname]. Gadis itu mendongak dan mengangguk, kemudian [Yourname] menjulurkan tangannya berniat untuk membantu dan tentu saja di sambut baik oleh sang gadis.

"Terimakasih"

[Yourname] mengangguk. Gadis itu menatap [Yourname] dan kemudian matanya berbinar.

"Kau sekolah di Yokohama?" Tanyanya semangat.

"Ya"

"Berarti kita sama, ayo berjalan bersamaku," sebelum menjawab iya gadis yang ditolong oleh [Yourname] langsung menarik begitu saja.

Di perjalanan gadis itu terus berceloteh panjang lebar.

"Aku punya kakak di SMA Yokohama, dia sangat menyukaiku, aku juga menyukainya"

[Yourname] tidak menanggapi, lagipula dia bingung ingin menjawab apa.

"Ah ya namamu siapa? Kita belum berkenalan" akhirnya gadis itu tersadar kalau sedari tadi belum berkenalan.

"[Yourname]," jawab [Yourname] singkat.

"Kalau aku Tanizaki Naomi, panggil aku Naomi ya, karena banyak yang panggil kakakku dengan nama Tanizaki." Naomi tersenyum dan merangkul [Yourname] dengan akrab. [Yourname] tidak menyangka akan mendapat seorang teman secepat ini.

"Untungnya aku langsung bertemu denganmu, mungkin ini takdir ya, aku kelas satu, kau juga kelas satu, semoga saja kita sekelas." Kata Naomi lagi dengan gaya seperti berdoa kepada sang pencipta.

Sekilas info bahwa seragam sekolah SMA Yokohama dibedakan menurut tingkat kelas yaitu melalui rompi yang dipakai, akan terdapat tulisan tingkat kelas di bahu kanan rompi jadi setiap kenaikan kelas maka rompi tersebut akan diganti ataupun dijahit untuk diubah tingkatan kelasnya.

"Ah itu dia madingnya, ayo [Yourname] kita lihat"

Naomi menarik [Yourname] dengan semangat, sedangkan yang ditarik hanya bisa pasrah.

Setelah mereka melihat papan mading, mata Naomi langsung berbinar.

"Yatta.. kita sekelas"

Ya. Mereka berada pada kelas X-B. Sungguh suatu kebetulan sekali.

Akhirnya mereka memasuki kelas sambil bercakap-cakap walau lebih banyak Naomi yang berbicara.

Ketika mereka berada di kelas sekitar 15 menit, datanglah ketua OSIS beserta anggotanya.

"Ehem" deheman itu sukses membuat semua anak yang di dalam kelas terdiam.

"Namaku Kunikida Doppo, ketua OSIS yang sebenarnya," kata Kunikida dengan penekanan kata terakhir dan penuh akan emosi tapi dia berusaha bersikap tenang kembali.

"Disini saya sebagai ketua OSIS akan mengumumkan peraturan yang tidak boleh dilanggar," ucap Kunikida dengan tangannya memegang sebuah kertas. "Pertama Siswa Yokohama diharapkan tidak pulang malam dan berada diluar jangkauan sekolah, lalu kedua, berperilakulah yang baik terhadap semua siswa Yokohama, ketiga jangan berbuat masalah terhadap sekolah lain apalagi jika kalian masih memakai seragam, jika berbuat masalah maka Yokohama tidak akan menanggung apapun. Keempat peraturan ini sama sekali tidak berlaku bagi orang-orang tertentu. Kelima bagi yang melanggar harus menerima hukuman." Ucapan panjang lebar dari Kunikida sukses membuat semua yang ada dikelas terdiam. Termasuk [Yourname] yang menatap tidak mengerti.

"Apa maksudnya dengan poin keempat?" Tanyanya pada Naomi yang duduk disebelahnya. Naomi hanya mengusap lehernya dan tersenyum tipis lalu kemudian terkekeh "aku tidak tau." Jawabnya singkat. [Yourname] sekilas mengernyit menatap Naomi yang seperti menyembunyikan sesuatu, akan tetapi tatapan kecurigaannya harus terhenti karena Kunikida segera memberi sebuah kesempatan untuk bertanya, tapi tidak ada yang mau bertanya hingga [Yourname] mengangkat tangannya karena rasa penasarannya jauh lebih besar.

"Apa maksudnya dengan poin keempat?'

Pertanyaannya sukses membuat semua siswa-siswi yang ada disana menatapnya. Hening beberapa detik hingga Kunikida berdehem lagi.

"Pelajaran akan segera dimulai jadi kalian bersiaplah," bukannya menjawab pertanyaannya [Yourname], ketua OSIS itu justru menyuruh mereka untuk bersiap belajar. Semuanya langsung menurut. Akan tetap [Yourname] masih penasaran dan menatap ketua OSIS yang keluar kelasnya begitu saja.

Mencoba untuk tidak peduli, itulah keputusan [Yourname] pada akhirnya.

To be Continued

Next?

Masih awalan ya.. jadi belum pada muncul nih