PERASAAN Kama sedikit aneh, seperti ada yang kurang. Kama sama sekali belum melihat Sava, padahal sekarang adalah akhir pekan, namun eksistensinya tak dapat ia temukan di kedai. Sudah Kama kirimi pesan, tapi belum ada balasan. Suka membuat orang risau memang.
Atau Kama yang berlebihan? Kama aja yang bucin padahal belum ada apa-apa.Kama berjalan pulang, tungkainya melangkah mampir ke minimarket sebentar. Saat berbelok memasuki kawasan minimarket, fokusnya menemukan sosok gadisnya. Namun, kesenduan yang menyertainya. Kama memilih memasuki minimarket terlebih dahulu untuk membeli apa yang dibutuhkannya juga mungkin gadisnya?
•
•
•DECITAN kursi yang ditarik, membangunkan lamunan Sava. Kama menyadari mata gadisnya yang memerah.
“Jangan melamun.”
Sava sempat terkejut, namun menetralkan kembali rautnya. Kama jadi teringat perkenalan pertama.
“Untukmu.”
Kama menyodorkan sekotak susu pisang yang baru ia beli.
“Cie, perhatian.”
“Orang itu gratisan. Lihat, satu gratis satu,” jawab Kama sambil menunjukkan satu susu pisang miliknya.
“Jujur banget. Heran.”
“Kata Bunda, jujur itu wajib, Va.”
“Sok penurut!” cibir Sava.
Kama tertawa pelan.
“Lagi sedih, hm?”
Sava mengangguk samar.
“Yaudah lanjutin. Saya temenin.”
Sava mengernyit, “Bukannya dihibur malah nyuruh lanjutin. Malu lah kalau ditemenin!”
“Mending ditemenin, daripada sendirian. Keliatan miris.”
Mendengar jawaban terakhir Kama, Sava memukul kepala Kama pelan menggunakan susu kotak yang masih belum ia buka. Mukulnya sih pelan, Kamanya aja yang lebay akting kesakitan. Suka kelewatan memang.
“Saya gak bisa menghapus seluruh kesedihan dari hidupmu, tapi saya bisa menemani kamu saat melewati kesedihan itu.”
Kama tertawa pelan melihat gadisnya yang melebarkan bola matanya, pura-pura marah tapi masih kelihatan saltingnya.
“Asal jangan lupa bayar aja.”
“Dih. Gak ikhlas.”
“Bayar pake cinta.”
Sava tertawa, menutupi rasa saltingnya. Mungkin alam raya memang mengirim Kama untuk menghapus kesedihannya. Lagi-lagi ini terjadi untuk kedua kalinya.
“Va!”
“Hm?”
“Pacaran yuk!”
Sinting!
HARI INI ADALAH HARI MALU SEDUNIA:)
Btw, NCT KAMBEK GENGGGG FINALLY!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ii. meluruh
Historia Cortaft. h a e c h a n, espoir series. ❝ kopi itu pahit kalau kita, rumit ❞ ©lenterasemu, 2020