"Bagian 2"

37 10 5
                                    

Setelah selesai upacara, aku dan ke dua sahabat ku pergi dari lapangan, bukan untuk ke kelas tapi seperti biasa kita mampir ke kantin dulu (murid teladan:v).

"lo mau pesen makan ngga biar sekalian." tanya Nisa

"gue iya deh, gado gado ya inget jangan pedes pedes." sahut Riska.

"kalo lo?"

"gue ga ah tadi udah sarapan, minum aja es jeruk." jawab ku.

"mbak kaya biasa ya, gado gado dua yang satu pedes yang satu sedang plus minum nya es yang rasa nanas dua terus jeruk satu." kata Nisa pada mbak mbak kantin.

"oke cewe cewe." jawab mbak kantin itu.

"kalo keburu masuk gimana ya." tanya Nisa hawatir.

"sante aja si, tinggal bilang abis dari toilet." jawab ku santai sambil memakan sosis.

"ish emang setan." sungut Riska.

Aku hanya terkekeh menanggapi perkataan Riska, kita bertiga melanjutkan obrolan obrolan ringan sambil memakan beberapa jajanan yang ada.

"ini pesanan nya we'." kata mbak kantin. (we' itu cewe').

"makasih." jawab kita serempak.

Setelah mendapat kan pesanan kita masing masing akhirnya Riska dan Nisa memakan gado gado mereka, sedang aku hanya meminum es jeruk pesanan ku.

"aaaaaaa." kata ku pada mereka.

"kebiasaan." jawab mereka serempak.

Aku hanya menyengir kuda menanggapi ucapan mereka.

"nih." ucap Riska menyodorkan satu sendok gado gado.

"hmmm hambar kaya makanan anak kecil." ledek ku karena merasa makanan nya kurang pedas.

"bacot." jawab riska.

"Nis, punya lo kan belum." kata ku kemudian membuka mulut menyambut suapan Nisa.

"ga, gue ga mau berbagi jangan kan untuk makanan perasaan aja selalu gue jaga baik baik." ishh kebiasaan Nisa itu emang paling bucin di antara kita.

"ishh bacot ah." kata ku dan Riska serempak.

"hehehe, nih." Nisa terkekeh kemudian menyuapi ku satu sendok gado gado.

Setelah acara cicip mencicip gado gado mereka, seperti biasa aku menghabiskan minuman ku dan membayar terlebih dahulu.

Membayar makanan dan minuman yang aku pesan bukan membayarkan mereka, sorry ya sayang uang ku:v.

"cepet elah lo mah kalo makan kebiasaan lambat." sungut Nisa melihat Riska belum juga selesai makan.

"namanya juga bocil." sahut ku sambil mengunyah permen karet.

"bacot si kalian." kata riska di buat seakan akan marah.

Setelah selesai dari kantin kita bertiga bergegas pergi ke kelas, sebenarnya suasana kantin masih rame si, sepertinya sudah menjadi hal wajar setelah upacara mampir ke kantin, bukan cuma kita bertiga kok:v.

Sesampainya di depan kelas ku sudah terlihat sepi mungkin guru sudah masuk.

"kan lo kelamaan jadi kita terlambat." kata ku berbisik.

"hustt diem bisa ngga." timpal nisa.

Sesampainya di depan pintu kita saling mendorong satu sama lain untuk masuk terlebih dahulu.

"lo dulu buru." kata Riska padaku.

"enak aja, lo lah kan lo yang kelamaan makan." kataku tidak terima.

SISI PSYCHOPATH KUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang