Setelah selesai dari urusan kantin, aku dan kedua sahabatku langsung menuju ke kelas kita.
"tumben." gumam ku.
"iya tumben banget se pagi ini guru udah mau masuk aja si." sahut Riska tak kalah heran nya.
"yaudah ah ayok ke tempat kita aja." imbuh Nisa.
Kemudian aku dan Riska langsung menuju ke tempat duduk kita sembari menunggu guru yang akan masuk ke kelas.
"Selamat Pagi semua." sapa Bu Wida hangat.
"Pagi Bu.." jawab kita serempak.
"em, pasti kalian heran kan kenapa saya masuk ke kelas ini dan juga se pagi ini, padahal bel masuk juga belum bunyi."
"oke saya akan jawab, pertama ini bukan jam saya untuk ngajar di kelas in, tapi saya tidak salah masuk, kedua saya bawa murid baru yang akan duduk di kelas ini." jelas Bu Wida lagi.
Kami hanya mengangguk saja saat Bu Wida memberi penjelasan.
"silahkan masuk." kata Bu Wida pada seseorang yang masih berada di luar.
Spontan semua mata yang berada di dalam kelas ini sontak terarah pada pintu keluar.
"wahh dia? Anak se kalem dia masuk TKR?" batin ku.
"Silahkan perkenalkan diri."
"Eh i-iya teman teman, perkenalkan nama saya Pratiwi." kata nya dengan tatapan menunduk.
"aihhh perkenalan saja se gugup itu." Batin ku lagi.
Degg
Mata dia memandangku tajam, seperti mengetahui aku sedang membicarakan nya. Aku sesegera mungkin memalingkan wajah ku dari dia.
"Baik ada yang mau kalian tanyakan?" kata Bu Wida.
"tidak bu." jawab murid cowok serempak.
"yasudah, kamu silahkan duduk di samping Naura, dan ibu mohon pamit karena ini bukan jam pelajaran ibu." lanjut Bu Wida.
"iya bukk." jawab kami serempak sedangkan Pratiwi mulai berjalan ke arah ku.
Aku hanya memberi seulas senyum tipis ku kepada Pratiwi.
"Hai." sapa ku.
"Hai." jawab dia dengan nada. Sinis?
"aduh gue harus ngomong apa ini, mana jadi awkward gini lagi ah, si Nisa sama Riska juga ngapain diem aja si." Pikir ku.
"stop, jangan banyak mikir/ngomong di dalam hati, itu semua jadi menuhin pikiran ku." kata nya sangat datar.
"ah a-apa lo bisa baca pikiran gue?" tanya ku gugup.
Sedangkan dia hanya tersenyum kemudian mengangguk.
"Ris lo sama Nisa tumben dari tadi diem mulu." kata ku setelah menghadap ke meja belakang.
"gue lagi irit bahan bakar, nanti kalo banyak omong cepet laper pula." jawab Nisa.
Pletakk
"aww sakit lah goblo*k." umpat Nisa karena aku menjitak jidat nya.
"ya ampun kalian, tolong ya masih se pagi jangan kebanyakan tingkah dan jangan banyak bacot!" kesal Riska yang sedang asik memainkan hp nya.
"uhhh kebiasaan." kata ku kemudian aku membalik kan tubuh ku jadi menghadap ke depan.
Tes tes
"Darah, lagi?" gumam ku.
Kemudian aku menengadahkan kepala ku ke atas, ternyata benar dugaan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
SISI PSYCHOPATH KU
Mystery / ThrillerUpdate sesuai mood😁. Senyum seringai ku terlihat, tak lupa pisau yang aku genggam seakan ikut tertawa puas melihat tikus yang sudah lemah di depan mata. "hahaha dimana kau tikus kecil." aku tertawa penuh kemenangan. Srettt srekkk Sengaja aku buat s...