2. 🐣

38 15 36
                                    

Seorang gadis berlarian disepanjang koridor. Keadaan saat ini sepi, karena bel pertanda pelajaran dimulai telah berbunyi beberapa saat yang lalu.

Nina, gadis itu berhenti di depan kelas nya, lalu mengatur nafas nya yang memburu akibat berlari tadi.

Setelah kembali normal, tangan nya yang hendak meraih handle pintu terhenti ketika ia merasakan tepukan di pundak kanan nya.

"Eh, ampun pak ampun. Saya tadi dari toilet kok, ngga kemana-mana. Saya juga ngga berniat bolos. Suer deh pak, ngga boong." Nina membalikkan badannya perlahan dengan mata terpejam, ia sudah pasrah jika dihukum karena ketahuan hampir membolos tadi. Padahal niat awalnya ketoilet. Namun berubah haluan karna- ah itu lah.

Nina masih berjalan mundur,hingga punggungnya menabrak sesuatu. Ia menoleh kebelakang dan tubuhnya langsung mematung. Nafasnya tercekat. Oh tidak,habis ia kali ini.

"Sedang apa kamu? Apa suara bel masuk tidak terdengar?Mengapa masih di luar kelas?"Kelvin,Guru yang dikenal paling killer di SMA ZRADIMARS .

"Hah? Eeee, anu pak.. Ini,eh apa tuh pak?kok Bu Lely lari-lari an?"Tunjuk Nina ke arah belakang Kelvin. Spontan Kelvin memutar kepala nya melihat kebelakang. Bertepatan dengan itu,Nina langsung kabur dari sana menuju kelasnya.

"ROSIANA ALININA PUTRI! KEMARI KAMU!"

"Ngapain Lo?" Heh?Lo?Sejak kapan pak Kelvin jadi gaul gini? Nina mengernyitkan dahi nya bingung sambil membuka kedua mata nya perlahan. Matanya seketika membola,lalu setelah nya dia menghela nafasnya lega.

"Wahyu! Sumpah, gue syok bet anjirrr! Gue kira pak Kelvin." Nina menunduk sambil sedikit mengatur nafasnya.

Wahyu menurunkan tangan nya yang sedari tadi berada di atas bahu Nina."Kenapa Lo belum masuk? Bu Defio bentar lagi datang. Sana masuk!"suaranya datar. Wahyu berjalan masuk meninggalkan Nina yang masih diam di luar.

Baru saja kaki Nina maju selangkah, bahunya sudah di tepuk lagi dari belakang. Nina tersenyum miring. Oh,tidak bisa ferguso,kali ini Nina yakin temen nya ada yang iseng sama seperti Wahyu tadi,dan kali ini dia tidak akan bertindak bodoh. Dengan sekali sentakan, ia berbalik dan langsung memelintir tangan tersebut.

Senyum miring yang sedari tadi menghias bibirnya,langsung luntur seketika. Wajahnya pucat. Nina melepaskan tangan tersebut dengan pelan. Bolehkah ia menarik kembali kata-katanya. Kali ini dia benar-benar bodoh. Sangat.

~MyGalakGirlfriend~

Matahari bersinar cerah,tepat di atas kepala. Panas. Di hadapan tiang bendera seorang siswi sedang hormat menjalankan hukumannya sejak 7 menit yang lalu.

Nina menghela nafasnya pelan. Yah,sejak dia memelintir tangan seseorang yang ia kira temennya itu,malah berdampak buruk baginya. Ternyata itu tangan pak Kelvin. Warbyasyah!

Sudah membohongi guru.

Kabur.

Memelintir tangan guru nya pulak.

Sungguh sial sekali nasibnya kali ini. Nina kembali menghela nafasnya."Lama banget sih. Heuh!" Gerutunya. Padahal ia baru berdiri kurang dari lima belas menit. Dan dia harus menahan panas ini selama 90 menit kedepan. Mana sanggup.

Kalau sedari tadi pak Kelvin tidak mengawasi nya, sudah pasti ia sekarang sudah menikmati es teh dengan es batunya yang banyak serta sepiring nasi goreng yang tersaji di depan nya. Ah~ pasti menyenangkan sekali. Seandainya~.

My Galak Girlfriend {On-Progress}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang