Tak di sangka

51.9K 328 2
                                    

Akhirnya sampai juga di rumah Billy, rumah pada umumnya kalau di mata Adrea dan yang lainya, yah nggak tau kalau di mata kaum bawah lihat rumah Billy segede ini udah di bilang istana kali.

Adrea dan yang lainnya mengikut saja di mana Billy membawa mereka dan ternyata di area kolam renang yang di lengkapi sofa maka di sinilah mereka belajar, dengan malas Adrea duduk di sebelah Pino hingga satu sofa yang panjang di penuhi mereka berdua karena Adrea memilih tidur lagi dan pulas sekali sampai tidak mendegar teman-temannya bicara.

" lo sendiri bill?" Cendy merasa heran, semenjak tadi masuk ke rumah ini nggak ada orang, hanya satpam dan asisten rumah tangga doang.

" dengan kakak gue kayaknya di kamar deh"

" kakak lo di rumah doang? Nggak kerja? Mama dan papa lo?" lanjut Pino. Edzart hanya terdiam karena sudah mengetahui silsilah keluarga Billy.

" mama dan appa di amrik sih, kakak gue baru balik tadi pagi katanya sih kecelakaan tapi hanya di sini doang lukanya " Billy menunjuk atas keningnya.

" Kak David kecelakaan di mana?" tanya Edzart.

Sudah jelas Billy adalah adik dari David, namun sayangnya Adrea tak mendengar itu, kalaupun dengar ia pasti akan segera pulang

" nggak tau, kayaknya masih tidur"

Posisi Adrea tidur di paha Pino sambil memeluk pinggang Pino, ini sudah biasa ia lakukan jika di sekolah dan tak ada sedikitpun nafsu Adrea pada Pino, hingga wajahnya tertutup dan membelakangi yang lain.

Tiba-tiba, David nongol di pintu tempat keluar antara rumah ke kolam renang dengan pakaian santainya, karena mendengar ribut-ribut .

" Billy lo buatin minum nggak temen lo?" Tanya David yang kayaknya baru selesai mandi karena masih terlilit handuk kecil di lehernya.

" oh iya gue lupa, kalian mau apa?"

Mata David nelihat seorang perempuan sedang tidur di pangkuan teman Billy.

" gue green teah aja" ujar Edzart.

" samain aja semua"

Billy langsung masuk ke rumah dan memesan pada bibi untuk di buatkan, lalu kembali ke tempatnya tadi untuk fokus belajar sambil menunggu minuman mereka datang.

David berlalu dan masuk kembali untuk makan karea sejak tadi ia belum makan, anehnya dia tak mengenali Adrea, yah kan dari belakang.

" hoammmm" Akhirnya si kebo ini bangun juga.

Pino menyadarkan Adrea agar cepat kumpul nyawa dengan menepuk pipi Adrea.

" selamat malam Adrea!!!!" Sapa Edzart yang bercanda.

" jangan becanda pliss, gue pengen pipis seriusann dehhh toilet di mana?" Tanyanya dengan nada malas.

" masuk aja dalem, terus tanya bibi di dapur"

" yaudah"

" beresin rambut lo dulu napa deh" Pino mengikatkan rambut Adrea hingga rapih, lalu Adrea kembali memasang kacamatanya, tidak setiap hari Adrea menggunakan kaca mata hanya saja ia tak mau terlihat mengantuk makanya ia gunakan.

Adrea masuk ke dalam rumah Billy, biasanya kalau rumah American clasic gini toiletnya pasti nggak gampang ketebak.

Kata Billy kalau nggak dapet tanya Bibi, tapi bibi nggak da, hanya ada orang lagi makan di meja sendiri pula, yah terpaksa Adrea harus nanya ia sudah kebelet banget.

" ehmm mas saya temennya billy toilet di mana yah?" David masih menunduk karena fokus menyendok makanannya.

" minta tolong ni" lanjutnya.

mischief and passion of adrea 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang