Vote dan Komentar ya!
Follow noventyratnasari-oOo-
"Kalian pasti sengaja buat gue sama Syaland itu yang terpilih nyanyi, kan?!" gerutu Sea yang terus-terusan berjalan cepat ke arah kantin meninggalkan dua orang sahabatnya dua langkah di belakang.
Sea tidak habis pikir dengan seisi kelasnya yang kompak merubah suaranya menjadi tidak layak dengar. Suara yang awalnya memang bagus dan merdu mereka buat menjadi sumbang, sebegitu senangnya mereka melihat Sea tersiksa saat bersama Aland. Sea sebenarnya tahu bahwa dalang di balik ini semua adalah dua curut di belakangnya, Alta dan Meli.
"Kalian tega ya? Lagian suara lo kan bagus, Ta. Kenapa tadi jadi fals gitu?" oceh Sea tak habis-habis.
"Aduh, Se. Gue kemaren habis makan gorengan jadi nggak bisa high note," jawab Alta sembari mengusap tenggorokannya.
Sea memutar bola matanya lantas bertanya kepada Meli, "lo juga, Mel!" ucapnya.
"Gu-gue kemaren abis makan kuah pempek jadi masih sakit tenggorokan," ujar Meli merotasikan bola matanya. Sebenarnya Meli pun tidak tahu apakah kuah pempek bisa membuat tenggorokan sakit, Meli hanya kehabisan cara dan tidak tahu cara beralibi lagi di depan Sea.
"Alah, alesan aja kalian berdua. Sebenernya motif kalian ini apa?" Sea memutar badannya sambil berkacak pinggang.
"Polkadot! Ya nggak ada motif apa-apa lah, kurang kerjaan banget kita kalo mau deketin kalian." Seru Meli.
"Nah kan, belum juga di tebak dia udah sebutin duluan. Udahlah gue males sama kalian," Sea pergi ke arah kantin dengan raut muram. Bisa-bisanya ia di jebak oleh sahabatnya sendiri. Mereka tidak salah mau deketin Sea dengan Aland, tapi caranya salah.
Alta menoleh pada Meli, kemudian mengetuk kepalanya sendiri beberapa kali dengan pelan.
"Melisya Nurhandika, begonya Masyaallah." Alta berbalik arah ke dalam kelas. Meninggalkan Meli yang bingung apa yang salah dari ucapannya. Padahal Meli tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya.
Ah, sudahlah. Meli berjalan ke kantin saja, lagi pula ia lapar terserah dengan urusan Alta dan Sea. Yang terpenting saat ini adalah cacing di perutnya.
Saat langkahnya telah sampai di dekat pilar kantin ia melihat Sea tengah duduk menyeruput minuman sambil sesekali menatap Aland dan Meza yang bergurau bersama. Raut Aland dan Meza yang terlihat bahagia, seolah menunjukan pada dunia bahwa mereka adalah pasangan paling romantis sedunia. Meli merasa iba dengan sahabatnya yang satu itu, sahabat yang paling sulit didekati oleh pria dan paling jarang jatuh hati.
Pasti Sea merasa cemburu melihat itu, kenapa Meli baru menyadarinya sekarang? Apakah Meli kurang peka sebagai sahabat?
"Sea, tenang aja gue bakal bantu lo dapetin Aland!" Meli mengepalkan tangannya sungguh-sungguh.
Aland, lebih pantas dengan Sea daripada Meza yang jaga image dan terlalu sok manis hanya untuk memikat para pria.
-oOo-
"Assalamualaikum, Tante Zara." Aldo mencium punggung tangan Zara begitu juga Rizal dan Aland yang datang paling akhir.
"Waalaikumsalam, Aldo Rizal sudah lama nggak kemari." Goda Zara kepada para sahabat anaknya.
"Iya nih, sebenarnya kangen sama Tante Zara," Rizal melihat ekskresi mematikan milik Aland membuat bulu kuduknya enggan tertidur, "eh maksud Rizal sama Om Agra dan Zalya juga." Kata Rizal melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYALAND! [END]
Teen FictionKenal Zio Agraham? Pria yang berharap mewariskan segala sifat buruknya terhadap anak. Masa lalunya sebagai pria terkejam dengan satu kali tampar mampu melayangkan nyawa manusia, ia harap sang anak mampu berjalan menuruni jejaknya yang sadis. Zio Ray...