SYALAND! [END]

Chapter 16

Vote dan Komentar ya!
Follow noventyratnasari

-oOo-

Sea berjalan masuk ke dalam kelas, menenteng beberapa buku paket di tangannya. Ia terkejut sebab melihat Aland sudah berada di kelas. Cowok itu memakai earphone dan hoodie, menyenderkan badannya pada kursi dan menyilang kan kedua tangannya di depan dada serta matanya memejam. Tumben sekali anak itu berangkat sangat awal dari biasanya.

Sea kasihan dengan Aland, pasti dia menjalani hari-hari berat. Daddy yang ia banggakan dan menjadi panutannya telah mengkhianati cinta Bundanya serta Bunda dan adiknya yang pergi dari rumah. Keluarga yang awalnya sangat harmonis, utuh dan penuh kasih sayang kini hancur dalam waktu sehari.

Sea berjalan mendekati Aland, duduk di bangku depan Aland. Menatap wajah Aland yang kini menjadi dingin. Senyum ceria yang kini sirna. Sea lebih suka Aland yang jahil dan banyak tingkah, daripada Aland yang seperti ini. Ini sangat menyakiti hati Sea, sungguh!

"Aland," panggil Sea.

Aland membuka matanya, menatap gadis cantik di hadapannya.

"Jangan seperti ini, Bunda pasti sedih melihat anaknya menjadi seperti ini." Lirih Sea, dengan mata berkaca-kaca.

Aland masih terdiam, menyaksikan gadisnya.

"Kamu udah bicara sama Daddy?" tanya Sea kemudian.

Aland menggeleng.

"Kenapa?"

"Aku nggak pulang, aku tidur di rumah Oma." Jawab Aland akhirnya membuka suara.

"Oma tahu masalah ini?"

"Engga, Om Oki dan Tante Alessya yang tahu."

"Kamu omongin semuanya?"

Aland mengangguk kemudian membuang nafasnya dengan kasar.

"Aku baru tahu Daddy dulu se-brengsek itu."

Sea menaikkan kedua alisnya, matanya membola, Sea sudah tahu masalah ini.

"Aku tahu masa lalu orang tua kita sudah lumayan lama," Sea menunduk.

"Kenapa jadi kamu yang sedih?" tanya Aland sedikit menaikkan nada bicaranya. Ia tidak suka melihat Sea sedih seperti itu.

"Aland, tapi semuanya sudah berakhir. Itu masa lalu! Biarkan Daddy mu berubah," kata Sea tidak menghiraukan pertanyaan Aland.

"Buktinya dia selingkuh dengan mantannya," ujar Aland.

"Ada dua kemungkinan di dunia ini, takdir atau rintangan. Jika memang orang tua mu harus pisah itu berarti takdir mereka tidak berjodoh, Land. Tapi, jika orang tua mu kembali seperti semula berarti semua masalah ini hanga rintangan untuk keluargamu," Aland menelan ludahnya saat Sea berbicara sedemikian bijak, "orang ketiga datang terkadang menjadi tantangan dalam sebuah hubungan atau itu adalah cara Tuhan memberi tahu bahwa mereka tidak berjodoh. Yakinlah, semua masalah pasti ada alasannya." Ujar Sea panjang lebar.

"Cium kamu di sini boleh nggak sih?" jawab Aland.

Blussh...