Chapter 23

11.5K 1K 426
                                    

Vote dan Komentar ya!
Follow noventyratnasari

-oOo-

"Aland, anterin Meza pulang ya?" gadis berbandana merah muda itu mengerucutkan bibir, pasalnya Aland selalu saja mengabaikan tingkahnya. Aland kenapa jadi dingin seperti ini? Padahal dahulu sebelum Sea masuk ke hubungannya, Aland memanjakannya.

"Alaaaand," Meza menarik lengan Aland.

"Ck, lo punya mobil kan?" jawabnya ketus.

"Meza mau dianterin Aland!"

"Nggak usah manja!" Aland memakai helmnya, malas meladeni Meza.

"Dulu wanita murahan itu selalu dianterin Aland pulang."

Mendengar Meza menyebut Sea dengan nama yang kurang pantas. Membuat emosi Aland memuncak, tentu saja Aland tidak terima. Sea tidak murahan!

"Jaga mulut lo!" geramnya.

"Bukannya emang murahan ya?"

Brakkk

Aland membanting helm yang ada di jok belakang. Sungguh menarik perhatian orang yang mendengarnya, semua tentu saja terkejut oleh tindakan Aland yang sangat langka. Begitupun Meza yang kaget, Aland-nya menjadi kasar.

"Di sini yang murahan siapa? Lo yang ngemis-ngemis cinta ke gue! Gue nggak buta, bisa bedain mana yang mahal dan mana yang murah!"

Meza memejamkan matanya erat-erat, ia tidak bisa mendengar bentakan seperti ini. Apalagi berasal dari mulut orang yang teramat ia cintai. Meza tidak kuat.

"Jadi mending lo jauh-jauh deh dari gue! Gue muak tau nggak sama tingkah lo yang kayak jalang!" pekik Aland.

Meza menarik lengan Aland, pasti Aland dalam mood tidak baik sampai harus marah-marah padanya. Aland tidak mungkin kasar padanya, Aland sayang padanya. Meza yakin itu!

"Aland kenapa jadi kayak gini? Pasti karna Aland deket sama wanita murah itu kan?"

Aland menghempas tangan Meza yang menyentuh kulitnya dengan kasar. Benar-benar Aland tidak tahu lagi mengapa dulu ia pernah tertarik dengan wanita seperti Meza.

"YANG MURAH ITU LO! SADAR DIRI DIKIT BISA NGGAK SIH? BUTUH KACA? PINJEM SANA SAMA MAMI LO YANG LEBIH MURAHAN!"

Aland segera menaiki motornya dan melaju pergi. Meza menatapnya nanar, Aland sudah berubah. Sepertinya tidak ada lagi cinta Aland padanya.

Meza menghapus air matanya, lagi-lagi ia menangis karna Aland. Meza ikut pergi ke arah mobilnya, ia tidak mungkin tetap di sana karna banyak pasang mata yang menatapnya iba. Meza benci ini, Meza benci dikasihani.

Mata Aland sempat melirik Sea yang menatapnya pergi. Sea yang bersama Raja, mungkin mereka akan pulang bersama. Aland tidak peduli lagi, entahlah semuanya terasa abu-abu.

Sea melihat adegan itu, di mana Aland berubah menjadi orang yang emosional saat bersama Meza. Bagaimana Aland seolah tengah membelanya di depan Meza. Apakah Sea salah menilai Aland?

"Yuk, Se!" Sea menoleh ternyata Raja telah membukakan pintu mobil untuk Sea.

Sea tersenyum lalu mengangguk, masuk ke dalam mobil meski banyak pikiran yang menggantung sebagai beban di otaknya. Mengapa Aland menjadi sosok yang pemberontak?

"Se, mau dinner?" tanya Raja setelah berhasil mengeluarkan mobil dari area sekolah.

Ia akan mengantarkan gadis ini pulang. Gadis yang sudah dua tahun lebih menguasai hatinya penuh.

SYALAND! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang