1 | Angkot dan Hujan

188 70 57
                                    

Hari ini hujan deras sekali, biasanya kalau hujan Ayah akan mengantarku ke Sekolah dengan Mobil.

tapi hari ini Ayah sudah berangkat kerja ke Kantor.

jadi mau tak mau aku harus berangkat sendiri, menaiki kendaraan umum seperti biasa.

'CTEK,WUSHH'
Aku membuka payungku, memegang gagang payungnya dan memayungi diriku sendiri.

perlahan aku melangkah kan kaki meninggalkan teras rumah.

hujan mulai banyak merintik ke payungku.

aku menghembuskan nafas dan bergumam "semoga aku gak telat"

*****

Aku sampai di pinggir jalan dan menunggu angkutan umum.

tidak lama kemudian angkutan umum datang.

aku menutup payungku dengan terburu buru dan langsung melangkah masuk ke dalam angkutan umum itu.

sepi.. Hanya aku sendiri, mungkin karena hujan.

Angkot melaju dengan kecepatan sedang.

aku melihat jam tanganku berkali kali, 15 menit lagi gerbang Sekolah akan di tutup,"semoga masih keburu ya Allah" batinku cemas.

CKIIIIIT! Angkot yang kutumpangi mengerem.

Seseorang meloncat masuk dan langsung menduduki bangku yang ada di depanku.

dia memakai masker dan jaket yang tertutup rapat, kupluk yang menutupi kepalanya basah, baju dan celananya juga basah.

Celananya warna abu abu, seperti celana anak SMA, tapi kok gak bawa tas ya? fikirku heran sambil melirik orang itu sekilas

tidak sengaja mata kita bertemu, matanya menatap tajam ke arahku, aku langsung merinding dan cepat cepat mengalihkan pandangan ke luar jendela

dia melepas kupluknya ke belakang, rambutnya mulai terlihat dan dia mengacak ngacak rambutnya yang basah karena air hujan

ASTAGA! betapa kagetnya aku menyadari siapa orang ini, dari rambutnya dia terlihat seperti Raja!

Kenapa aku tidak menyadarinya dari tadi??!

Harusnya kan aku bisa menebak kalau dia Raja yang tidak pernah bawa tas ke sekolah itu

kalau aku menyadarinya langsung aku pasti tidak akan meliriknya, seram sekalii, batinku merinding

aku blm pernah melihat matanya sedekat ini, jelas aku tidak tau, tapi kalau rambut kan bisa terlihat jelas walau dari jauh

jantungku serasa mau lepas, bulu kudukku berdiri, aku merinding setengah mati, se angkot dengan preman sekolah yang kasar dan misterius adalah mimpi buruk!

Aku merasa Raja terus melihat ke arahku, aku gak mungkin kepedean kan?

Tidak tidak, ini karena posisi duduknya saja yang menghadap padaku, dia tidak mungkin melihatku!!! Batinku, aku menutup mukaku dengan kerudung dan terus menghadap kan mukaku keluar jendela

Biarkan saja percikan air hujan ini membasahi muka dan jilbabku, asal Raja tidak melihatku.

Kok bisa sih dia naik angkot? Biasanya kan dia naik motor! Ya Allah aku takuut, cepet nyampe doong!!! pikirku campur aduk

aku merasa canggung dan DEG DEG an pake bangett.

Tapi sepanjang perjalanan tidak terjadi apa apa sih

Raja hanya mengeringkan rambutnya dengan mengacak ngacaknya terus

Dan aku? terus menutup mukaku dan menatap keluar jendela

aku benar benar tidak berani melihat ke arahnya!

*****

Angkot sudah mendekati gerbang Sekolah, beberapa meter lagi sampai, Raja sudah bersiap melompat

dan benar saja, Angkot berhenti dia langsung melompat turun, dia berdiri di samping pintu Angkot dan merogoh kantongnya mencari uang untuk membayar ongkos

aku mengeluarkan uang 5000, membayar ongkosku ke supir Angkot dan langsung bergegas turun

sambil membuka payungku, ku lihat Raja masih merogoh rogoh kantong jaket dan celananya mencari uang

"CK! Uang gua ilang sial! besok aja lah pak!" kata Raja ke supir angkot yang sudah terlihat sebal menunggunya

"BESOK MANA BISA!!!SEKARANG CEPETAN!!!" bentak supir angkot itu sambil mengadahkan tangannya ke luar jendela mobil

Raja hanya berdecak sebal

Melihat sopir Angkot itu marah,  spontan aku merogoh kantongku, mengeluarkan uang 5000 dan cepat cepat membayarkan ongkosnya ke supir angkot itu

supir Angkot itu langsung mengambilnya dan pergi

saat aku melirik ke Raja, dia sedang melihat ke arahku, tatapannya sangat dingin

Aku membuang muka, gugup.

di saat yang dingin seperti ini saja,
keringatku sampai mengalir deras

masih dengan muka yang kututupi dengan kerudungku, aku memberanikan diri menatap balik Raja, seolah menunggu apa yang ingin ia katakan

sambil terguyur hujan, dia berkata dengan jelas

"Gue gak minta, jadi lu gak usah minta gue ganti!"

DEG! Jantungku seperti berhenti berdetak

aku tidak menyangka sama sekali dia akan berkata seperti itu

aku cuma bisa diam mematung sementara Raja berbalik arah

dia berjalan meninggalkanku dan memasuki gerbang sekolah

aku masih berdiri mematung sambil mencerna apa yang barusan dia katakan tadi

"aku..aku sama sekali tidak meminta dia untuk mengganti uangku kok, Kenapa dia malah marah dan berkata seperti itu?" gumamku heran

Duuhh bagaimana ini? Apa dia sempat melihat wajahku? Batinku cemas

Aku berharap Raja tidak melihat wajahku dengan jelas tadi

Punya masalah dengan orang sepertinya adalah mimpiku yang sangat buruk! Rutukku dalam hati

Kenapa aku tidak berfikir panjangsih? Harusnya aku langsung pergi saja meninggalkannya

tapi bukankah lebih tidak tahu diri kalau aku meninggalkannya saat tau dia tidak mempunyai uang untuk membayar ongkos?

Haduuhh... Aku jadi serba salah! Tapi semua ini sudah terlanjur terjadi!

bagaimana ini? Bagaimana jika aku bertemu dengannya lagi?

Ekspresi apa yang akan aku perlihatkan jika ber pas pas an dengannya?

Ah! Dia tidak melihat wajahku kan?? Pasti dia akan lupa padaku kan? Fikirku sangat takut

"kamu mau masuk tidak?!" teguran pak satpam membuatku tersadar dari lamunanku

"gerbang udah mau di tutup, cepat masuk!" sambungnya lagi

"ehh..i..iya pak!" jawabku, lalu berlari memasuki gerbang.

*****

FLIP FLOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang