9 | Uang

76 31 40
                                    

"kak Raja?!" ujarku kaget.

Dia melirik sinis ke arahku.

GASP!

Dengan cepat dia menarik tanganku menjauh dari ruangan pak Radi.

Aku sangat kaget sampai tidak bisa berkata apa apa.

Aku di tarik olehnya melewati lorong yang sepi.

"lepasin kak.." akhirnya aku berbicara, sedikit berteriak sambil berusaha melepas cengkraman tangan Raja di lenganku.

Cengkramannya kuat sekali, aku tidak bisa melepasnya.

"mau kemana kak? Lepasin"

Raja tidak berkata apa pun saat menarikku.

"kak"

Suaraku tertahan, aku tidak bisa berteriak, aku tidak ingin membuat keributan.

Raja berhasil menarikku sampai di belakang sekolah, tempat yang sangat sepi dan kotor.

Raja melepas cengkramannya dengan kasar.

Aku kaget, gemetaran dan menunduk takut, sangat takut.

"lu sengaja ngehindarin gue hah?!"

DEG!

Aku sangat terkejut mendengar pertanyaan itu.

"ma..maksud kakak?" tanyaku Takut takut, aku tidak berani menatap matanya.

Raja mendengus kesal, lalu merogoh kantongnya cepat.

Dia mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, dan melemparnya ke arahku.

"gausah kepedean!" cetusnya, lalu pergi meninggalkanku.

Ke..kepedean?

Aku mengangkat kepalaku, menatap takut takut punggungnya dari belakang.

Setelah Raja hilang dari penglihatanku aku menghembuskan nafas lega.

Aku memegang jidatku, keringetan, bulu kudukku juga berdiri.

Aku masih tidak menyangka Raja menarikku seperti itu.

"fiuuh.." aku menghembuskan nafas sekali lagi dan mengelus dadaku.

Seram sekali..seperti melihat setan, batinku.

Kenapa dia menarikku kesini ya?

aku mengalihkan pandanganku kepada benda kecil di depan kakiku, yang tadi di lempar oleh Raja.

Aku membungkuk dan mengambil benda itu.

Lipatan kertas kecil..seperti uang.

Aku membukanya.

Ternyata benar, itu uang 50 ribu.

Tapi..untuk apa?

*****

"hawa..haw..hawaa!" PLAK!

Seseorang menepuk pundakku.

Aku menoleh kaget, Zura menatapku sebal, bibirnya maju lima senti.

"lu ngelamun apasih haw? sampe ga denger gue panggilin"

"eh, iya..kenapa zur?"

Zura mendengus.

"Bella udah pulang, gue juga mau pulang, lu masih betah disini?" tanya Zura, dia berdiri dari bangkunya.

FLIP FLOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang