10 | Mengurungkan Niat

64 26 26
                                    

"kak mau kemana?" aku bertanya lagi.

Tapi perempuan yang terlihat seperti kakak kelas itu tidak menjawab.

Dia terus menarikku sampai memasuki sebuah kelas yang bertuliskan 'kelas 12' di pintunya.

Ngapain aku di bawa kesini? Batinku heran.

Karena sedang jam istirahat, di dalam kelas itu hanya ada 3 orang perempuan yang sedang duduk dan mengobrol santai.

Aku di tarik menuju mereka.

"ini hawa" ujar perempuan yang menarikku tadi memberitahu teman temannya, dia mendorong pelan tubuh ku agar berhadapan dengan teman temannya yang sedang duduk itu.

Mereka semua menoleh.

Aku mengenal salah satunya, Wajahnya tidak asing.

"oh ini yang namanya hawa..hai hawa.." sapa seorang perempuan yang wajahnya tidak asing itu, dia melambai kecil sambil menatapku.

"ah..iya, kak..siska?" ucapku ragu.

Dia menaikkan kedua alisnya "yap"

"a..ada apa kak?" aku menatap heran ka siska.

Kak siska dan teman temannya tertawa kecil.

Aku menatap heran mereka semua.

Ada apasih? Kenapa mereka malah tertawa? terus kenapa mereka tau namaku? Dan kenapa mereka bawa aku kesini? Apa aku melakukan kesalahan? Batinku heran.

"hm..mulai dari mana ya.." ka siska bangun dari duduknya.

Dia melipat kedua tangannya di depan dada dan berdiri berhadapan denganku.

Glek! Aku menelan ludah.

Apa apaansih suasana ini? batinku ngeri.

"jadi hawa..kemaren temen gue liat, katanya..lu di tarik sama Raja ya? Kemana?" tanya ka siska.

DEG!

berati kemaren ada yang liat ya? Tanyaku di dalam hati.

"kemana?" ka siska mengulang pertanyaannya.

Aku mendongak.

"eh..ke..ke belakang sekolah kak" jawabku jujur.

"hah? Belakang sekolah? Ngapain?!" sahut salah satu teman ka siska.

"Sssttt!" Kak siska menatap tajam temannya dan menempelkan jari telunjuknya di depan bibir, mengisyaratkan temannya untuk diam.

"eh..iya sorry sorry" ucap temannya.

ka Siska memutar bola matanya dan beralih menatapku.

"Hmm..bukannya mau ikut campur sih..tapi sebenarnya kalian ada hubungan apa?" tanya ka siska lagi.

Dia menatapku datar.

matanya yang panjang dan alisnya yang tajam membuat wajahnya terlihat sangat judes.

"hu..hubungan? Aku gak ada hubungan apa apa kak" jawabku panik.

Ka Siska tersenyum miring.

"Terus kemaren? Apa maksudnya? Kenapa Raja narik lo? Dia gak pernah loh narik narik cewek.." ujar ka siska lagi.

Teman teman ka Siska yang berada di belakang ka Siska mengangguk setuju, Mereka menatapku penuh selidik, membuat jantungku berdegup kencang dan badanku mulai berkeringat.

Aku harus jujur..batinku.

"kak Raja..kak Raja berhutang padaku kak, dan kemaren..dia menarikku untuk membayar hutangnya" ucapku.

FLIP FLOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang