14 | Di Tembak Lagi

37 8 34
                                    

Aku sudah sampai di depan rumahku, sekarang sudah jam setengah dua belas malam.

aku tidak pernah pulang ke rumah selarut ini, batinku cemas.

Pasti ibu dan ayah akan marah besar, pasti sekarang mereka sedang menungguku di ruang tamu, fikirku mulai kemana mana.

Aku berjalan pelan mendekati pintu, perlahan aku mendorong pintu itu, tidak bisa, di kunci rupanya.

ku kira ibu dan ayah sedang menungguku, Atau jangan jangan ibu dan ayah sudah tidur? Bagaimana ini? Kalau pintunya ku ketok nanti mereka terbangun.

Tapi mau bagaimana lagi? Aku sudah sangat lelah dan ingin segera beristirahat, masa aku harus menunggu dan tidur di luar? Aku harus mengetuk pintu ini, biarlah sesekali aku kena marah ibu dan ayah.

Tok..tok..tok..

Ku ketuk pintu itu dengan pelan, tidak perlu menunggu waktu lama sampai seseorang membukakan pintu itu.

Aku menelan ludah, dan memejamkan mata, takut..

Cklek! Pintu terbuka.

"woi.." bisik seseorang dibalik pintu.

Aku membuka sebelah mataku.

"eh.. Hana, kok blm tidur?" tanyaku saat melihat Hana yang membukakan pintu.

"ya nunggu elu lah! Dari manasih?" bisiknya.

"nanti aku ceritain, aku mau masuk dulu"

"yaudah.." hana bergeser membiarkan aku masuk ke dalam rumah dan mengunci kembali pintu itu.

"pelan pelan naiknya, ibu udah tidur" bisik hana padaku.

Aku mengangguk dan naik ke lantai 2, ke kamarku, Hana mengikutiku.

*****

"ibu ayah mana?" tanyaku setelah selesai mengganti baju.

"ibu udah tidur, ayah lembur di kantor" jelas Hana singkat.

"ibu gak nyariin aku?" tanyaku lagi.

"nyariin lah! Dari ibu pulang tuh kamu udah di cariin!"

"jam berapa ibu pulang?"

"jam 8 malem"

"terus..?"

"gue bohong, gue bilang ke ibu lu udah pulang dan lagi belajar di kamar"

"ibu percaya?" tanyaku.

Hana mengangguk.

aku menghela napas panjang.

"huff..syukurlah, ternyata bisa di andalin juga ya kamuu" ujarku sambil memeluk hana.

"ih apaansih lebay, lagian abis dari mana sih lu? malem amat pulangnya" hana melepas pelukanku geli dan bertanya.

Aku menceritakan semua ceritaku, mulai dari uangku yang hilang, bertemu kakek tua, menemani beliau makan dan pulang jalan kaki.

Aku tidak menceritakan kejadianku bertemu dengan Raja, aku ingat yang Raja bilang 'jangan kasih tau siapapun' itu maksudnya ini, selama perjalanan pulang tadi aku memikirkannya.

Hana manggut manggut.

"makanya lain kali pinter dikit lu, bawa uang tuh yang banyak, bawa power bank juga" ucap Hana.

FLIP FLOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang