15 | Yang Sebenarnya

38 8 48
                                    

"iya gak apa apa" jawab seseorang itu sambil tersenyum.

"kak meka?" ujarku kaget, rupanya aku menabrak kak Meka.

"iya, kamu..Hawa ya?"

"iya kak"

Kok tau namaku ya?

"aku mau ngomong sama kamu boleh?" tanya kak Meka sopan.

"bo..boleh kak"

Mau ngomong apa kak Meka? Batinku heran.

Akhirnya aku dan kak Meka duduk di bangku taman sekolah, letaknya tidak begitu jauh dari lapangan.

Aku belum sempat bilang ke Bella dan Zura, mereka masih asik kejar kejaran entah kemana.

"maaf ya sebelumnya ganggu waktu kamu"

"ooh nggak apa apa kak, lagi kosong kok"

"udah makan kan?"

"udah"

Kak Meka manggut manggut.

"okedeh kalo gitu, jadi gini hawa..aku denger kamu deket ya sama Raja?" tanya kak Meka to the point.

"deket?"

kak Meka mengangguk.

Haduh, Pertanyaan apa lagi ini?

"Nggak kak"

"eh bukan gitu hawa, maksudku gini..aku dengar dari temen temen kelasku katanya kamu pernah di tarik Raja kan?" tanya kak Meka lagi.

Ditarik? Ditarik ke belakang sekolah maksudnya? Kejadian minggu lalu itu, ternyata tersebar ya..

"hmm..iya kak, kok kak Meka tau?"

"kayanya semua anak kelas 12 udah pada tau deh hawa, itu gosip yang sampai sekarang masih di bicarain terus, gara gara gosip itu kita semua jadi kenal kamu" jelas kak Meka.

Kalau gosip itu sudah menyebar ke kelas 12, bisa bisa menyebar ke kelasku juga nih, gawat! bella Zura akan tau dan marah padaku karena aku merahasiakan ini, Batinku.

"emang apa yang menarik sih kak dari kejadian itu? Kenapa gitu aja bisa jadi bahan gosipan?" tanyaku heran.

"Raja gak pernah mau nyentuh apalagi narik cewek, jelas ini pertama kalinya hawa, kamu tau? Angkatan aku heboh banget denger berita ini."

Aku menelan ludah, "gi..gitu ya kak"

Pantes kak siska dan teman temannya sampai menginterogasiku.

"iya Hawa.. Oh iya, maksud aku itu sebenernya mau minta tolong sama kamu, boleh kan?"

"minta tolong apa kak?" tanyaku.

"tolong sampein rasa terimakasih ku ke Raja karena telah menolongku"

"menolong kakak?"

Kak Meka mengangguk.

"mungkin kamu inget, sekitar 2 minggu yang lalu, Raja berantem dengan temannya di lapangan"

aku mengangguk, aku masih mengingat kejadian itu, benar benar membuat seisi sekolah heboh berlarian ke lapangan.

"Raja berantem karena membantuku, dia mengambil dompet ku yang telah di curi teman sekelasku, di dalam dompet itu banyak uang dan barang berharga" ujar kak Meka.

Aku manggut manggut, sedikit tak percaya sih..tapi itu benar! saat itu..saat kak Raja di bawa pak Radi menuju ruangannya, aku melihat kak Raja membawa sebuah dompet di tangannya.

FLIP FLOPSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang