√ Perjalanan Terakhir

157 38 5
                                    

Sakura tidur enak di ranjang yang empuk dan nyaman.

"Kamu masih betah disini?" Tanya eunbi.

"Iya kak, disini enak" Jawab sakura.

"Kamu pulang ya, jongho sama yang lainnya khawatir sama kamu" Ucap eunbi lembut.

Sakura senyum tipis.

"Aku takut, junkyu sama zean gak selamat" Ucapnya.

Eunbi ngelus rambut sakura.

"Jangan khawatir, mereka bentar lagi bangun kok" Kata eunbi menenangkan.

"Kakak yakin?" Tanya sakura.

"Iyalah, poseidon sama hecate gak mungkin tinggal diem" Jawab eunbi.

"Aku bakal balik" Kata sakura.

"Yaudah ayo" Kata eunbi sambil ngulurin tangannya.

Sakura natap tangan itu dia senyum dan langsung genggam tangan eunbi.

🍁🍁🍁

Yeri desah pelan, dia ngerasa gak bisa jagain jongho dan juga gak tega liat si empu terbaring lemah.

Chan masuk kedalam ruang rawat jongho dan nyamperin yeri.

"Lo udah makan yer?" Tanya chan.

Yeri gelengin kepalanya, "gak nafsu kak" Jawabnya.

"Makan dulu sana, udah jam makan siang" Suruh chan.

"Biar kakak aja yang jagain jongho" Sambungnya.

Yeri manut dan keluar buat makan siang.

Chan gantiin yeri, duduk di kursi disebelah ranjang jongho.

"Lo kapan sadar, ho?" Chan natap jongho yang wajahnya pucat dan masker oksigen yang hiasin mukanya.

"Ho, cepetan bangun. Sakura pasti nungguin lo bangun juga" Kata chan.

Kevin sama bambam dateng dan nyamperin chan.

"Chan, kata pak mark nanti sore anak-anak pada sampe" Ucap bambam.

"Mereka baik-baik aja kan pas sampe?" Tanya chan.

"Gue gak tau, lo doain aja" Jawab kevin.

Chan menghembuskan napasnya pelan, tiba-tiba tangan jongho gerak. Dan perlahan matanya terbuka.

"Ho" Panggil chan.

Mata jongho mengerjap pelan, menyesuaikan penglihatannya.

"Kak chan" Panggil jongho lemah.

"Bentar gue panggilin dokter dulu" Kata kevin.

Dia keluar manggil dokter, dan gak lama kevin dateng sama dokter sehun.

Sehun lalu meriksa jongho.

"Keadaannya udah baik, tapi jangan dulu banyak aktivitas yaaa" Kata sehun.

Sehun terus pamit, bambam abis itu ngasihin makanan yang dia bawa tadi ke chan.

"Suapin jongho" Titahnya pada chan.

Chan mendengus sebal, dan pasrah aja nyuapin jongho dengan telaten.

🍁🍁🍁

Wooseok nangis didepan ruang rawat eunha, doyoung sama seongmin nenangin wooseok.

"Udah kak, jangan nangis. Kak eunha gak bakal suka liat kakak gini" Kata doyoung.

"Kenapa harus secepet ini?" Wooseok natap ruang rawat eunha yang tertutup itu.

"Ini udah kehendak zeus kak, kakak ikhlasin kak eunha yaaa" Seongmin ngusap bahu wooseok lembut.

"Junkyu sama zean jangan sampe tau kalau eunha udah meninggal" Kata wooseok.

"Iya kak, nanti kalau mereka udah sadar gak akan kita kasih tau" Ucap doyoung.

Wooseok cuman senyum dan bangkit buat liat eunha terakhir kalinya.

🍁🍁🍁

Chanu lagi jagain sakura, dia cuman sendiri soalnya jongho masih di ruang rawatnya.

Gak lama sakura mengerjapkan matanya dan natap sekeliling.

"Sakuraaaa" Pekik chanu senang.

"Chanu" Panggil sakura lemah.

"Bentar ya, gue panggilin dokter dulu" Kata chanu.

Dia manggil daniel yang kebetulan ada di ruang sebelah.

Daniel meriksa sakura.

"Kondisinya masih lemah, jadi jangan dulu banyak gerak yaaa. Saya pamit" Daniel abis ngomong langsung keluar.

"Lo koma lama banget" Ucap chanu.

"Selama apa?"

"Sekitar satu bulanan lahhh"

"Keadaan gimana waktu gue gak sadar?"

"Junkyu sama zean juga gak sadar, anak-anak yang katanya nyari permata mau pulang nanti. Jongho sakit karena stres, terus kak eunha meninggal" Jelas chanu.

Mata sakura berkaca-kaca.

"Banyak yang gue lewatin yaaa, gue mau nengok kak eunha buat yang terakhir"

"Ayo, bentar lagi kak eunha mau dikebumikan" Ajak chanu.

🍁🍁🍁

Wooseok nangis di pusara eunha, jongho, sakura sama yang lainnya ikutan nangis.

"Udah kak, sabar" Jongho nepuk bahu wooseok.

Wooseok menghembuskan napasnya pelan.

"Kakak besok mau balik" Ucapnya.

"Gak nunggu junkyu sama zean sadar dulu?" Tanya sakura.

"Gak, gue takut kalo mereka bangun bakal nanyain eunha" Jawab wooseok.

"Yaudah gimana lo aja. Sekarang ayo pulang" Kata bambam.

Setelah semua pergi, woozi dateng dan meletakkan sebuket bunga krisan diatas pusara eunha.

"Abis ini semua selesai, gak ada lagi misi atau perang" Ucapnya.

"Selamat beristirahat, eunha" Katanya sebelum pergi.

Siang itu matahari bersinar terik namun panasnya terhalang awan.

Sore nanti, mereka akan menyambut kepulangan anak-anak yang menjalankan misi.

Harapan mereka hanya ingin mereka kembali dengan selamat dengan membawa kedelapan permata dari delapan arah mata angin.


To be continue

Zahra Zafan

𝙿𝚊𝚜𝚒𝚏𝚒𝚔 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang