Chapter 15

4.4K 148 3
                                    


💋

Tok tok tok.

“Masuk,” ucap Arnold tanpa mengangkat pandangannya dari tumpukan dokumen yang sedang ia periksa dengan teliti.

Suara berat seseorang terdengar dari balik pintu, membuat Arnold sejenak mengalihkan perhatiannya. Ia menghembuskan napas panjang, sedikit lelah dengan kejutan yang datang tanpa permisi.

Pria yang berdiri di ambang pintu itu, Egi Yudhira, tertawa kecil.

"Ada apa? Sudah jadi CEO sukses, jadi tak mau lagi diganggu oleh teman lama?" tanyanya sambil tersenyum.

“Ada urusan apa kau?” tanya Arnold to the point, seperti biasa. Arnold memandangnya dengan tatapan tenang namun sedikit tidak antusias.

“Aku hanya ingin berkunjung ke teman lama. Apa salah?” Egi balas bertanya dengan wajah sok tidak berdosa, walau ia tahu bahwa Arnold selalu bereaksi datar sejak mereka SMA dulu.

Arnold hanya diam, tidak menanggapi, membiarkan Egi mengeluhkan kebiasaannya itu. Egi mendengus, lalu berjalan santai menuju sofa, duduk dan memperhatikan ruang kerja Arnold yang tertata rapi. Matanya tertuju pada sebuah bingkai foto pernikahan kecil di meja Arnold.

“Apa itu istrimu?” tanya Egi, matanya menatap penasaran pada foto pernikahan yang terpajang di sudut meja.

Arnold terkejut sejenak. Seingatnya tadi Egi masih duduk di sofa, tetapi tanpa disadari sudah berada di sampingnya.

"Ya," jawabnya singkat, tidak terlalu suka perhatiannya dialihkan ke hal-hal pribadi.

Egi tersenyum kecil, masih menatap foto itu dengan penuh perhatian.

"Dia cantik sekali," ucapnya, tampak masih mengagumi sosok Mita dalam foto itu.

Arnold mulai merasa risih. Dengan cepat ia meraih bingkai foto tersebut dan memasukkannya ke dalam laci mejanya.

“Hei, aku belum selesai mengagumi kecantikan istrimu itu!” seru Egi, pura-pura kesal.

Arnold hanya menatapnya dengan tajam, memberikan peringatan halus yang dibalas Egi dengan cengiran konyol.

"Santai kawan. Tidak usah terlalu sinis, jika cepat tua, baru tahu rasa kau,"

"Diamlah, sialan," gerutu Arnold dengan nada kesal namun masih mencoba menahan tawa kecilnya.

Egi hanya mencibir, sudah terbiasa dengan gaya Arnold yang dingin sejak dulu. Ia kembali duduk di sofa dan memandang sekeliling ruangan Arnold. Ia merasa takjub, teman yang dulu dikenalnya sebagai anak berandalan dan suka balapan liar kini sudah menjadi seorang CEO yang mapan, menikah dengan wanita yang sangat cantik pula.

Tidak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka tanpa ketukan. Seorang wanita berparas cantik dengan rambut dicepol rapi masuk ke dalam ruangan dengan langkah percaya diri. Kedua pria itu segera mengalihkan perhatian mereka ke arahnya.

Arnold tersenyum tipis, merasa sedikit terkejut namun senang dengan kehadiran istrinya yang tiba-tiba ini. Sementara itu, Egi tak bisa menyembunyikan keterpesonaannya. Ia memandang Mita dari atas ke bawah, memperhatikan setiap detail penampilannya. Wanita ini sangat cantik, elegan, dan tampak anggun dengan tubuh yang banyak diidamkan oleh para pria.

MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang