#12#

79 16 11
                                    

Memanfaatkan polisi yang lengah saat menggandengnya, Mino dengan sigap menyikut ulu hati polisi itu dan menendang bagian belakang lutut polisi yang menahan Irene. Mino menyeret Irene kembali ke ruang Binatu dan mengunci pintu ruangan itu segera. Ia bahkan menempatkan beberapa gagang alat pel dan sebuah rak untuk menghalangi pintu masuk.

"Kenapa kita harus kembali kesini ?"tanya Irene yang lebih kalut dari Mino saat ini.

"Kita tak mungkin menerobos mereka untuk masuk lift, tangga darurat berada diujung lorong. Ini sudah yang paling aman"tutur Mino sambil mengatur nafasnya perlahan.

"Sssttt...."Irene menutup mulut Mino begitu mendengar suara seseorang yang tengah menekan password pintu penghubung diruang binatu.

"Mwoya ?. Nuguseyo ?. Aakhhh"pelayan itu sontak ambruk begitu Mino memukul titik vital kesadarannya.

"Mwoya ?. Apa yang kau lakukan ?"Irene panik melihat pelayan itu ambruk seketika.

"Ayo keluar dari sini"Mino menarik tangan Irene, laki-laki itu menahan pintu penghubung dan meminta Irene mencari tahu ruangan mana yang digunakan Suho cs untuk bertemu dengan guru sekolah mereka.

"Apa yang harus kulakukan ?"

"Bersikaplah angkuh, cari pelayan dan minta mereka membawamu karna kau seharusnya datang bersama Miss Charlotte tadi. Aku akan berjaga disini"Mino berdiri tegap didepan pintu ketika meyakinkan gadis itu untuk mulai mencari.

Tak butuh waktu lama, pria berbadan tinggi besar mulai terdengar mencoba mendobrak pintu ruang binatu. Dari balik pintu penghubung, Mino juga bisa mendengar pria-pria itu berseteru dengan polisi yang tengah memburunya dan Irene.

Disisi lain, Irene yang hendak memanggil pelayan disebuah lorong mengurungkan niatnya ketika melihat pelayan tersebut membawa satu set minuman keras yang tampak mahal ke sebuah ruangan. Park Chanyeol, dia benar benar ada di klub ini dan memesan minuman itu. Ia tampak santai dengan setelan kaos putih dipadu jaket denim. Tanpa pikir panjang, Irene berlari mencari Mino yang menunggunya dipintu penghubung.

"Mino-ya, disana..."Irene segera menarik Mino ke lorong panjang yang ia temukan.

"Eyyyyy, anak-anak. Ini tempat orang dewasa, keluarlah darisini"

Mino sontak menyembunyikan gadis itu dibalik tubuhnya ketika polisi yang mereka jumpai tadi sudah berhasil masuk ke lorong ini.

"Kau tahu ruangannya ?"bisik Mino.

"201. Aku melihat Chanyeol disana"

"Jika kita harus jatuh, maka harus kuseret mereka jatuh bersama kita"Mino dengan gesit berlari keruangan di ujung lorong untuk membuka pintu itu, membiarkan polisi menyeretnya dan Suho cs ke kantor polisi.

BRAKKK

Tubuh Mino menghantam dinding lorong hingga akhirnya meringsut jatuh tak berdaya, ia mengerang kesakitan usai ditendang salah seorang penjaga yang muncul entah dari mana. Polisi segera mengangkat Mino yang tak mampu melawan sedikitpun. Irene yang kala itu dalam penjagaan, berlari kearah Mino segera.

"Tolong segera seret tikus-tikus ini dan jangan buat keributan"

"Ya !!!. Apa kau harus menendangnya ?!. Ini anak dibawah umur !"

"Kau tak tahu ini tempat apa ?!. Ini lorong VVIP, pelanggan ku akan terganggu karna kalian. Kalau kalian becus menahannya, ia tidak akan masuk ke lorong ini"

"Ya !!!. Woaahhh, kau sepertinya ingin ku seret juga"kapten dari polisi itu segera ditarik rekannya sebelum masalah semakin runyam.

Mino dan Irene, sepasang siswa sekolah menengah yang akhirnya harus menyerah dengan rencana penjebakan mereka yang mereka kira sudah matang, KTP ilegal dan keberanian tidaklah cukup untuk membongkar kedok kelompok belajar itu. Ketika Irene yang digandeng erat seorang polisi sibuk melihat kearah Mino, Mino yang mencoba berdiri tegap meski rusuknya sempat ditendang justru menatap tajam kearah pintu diujung lorong. 201.

FALL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang