• Up 30 • [ End ]

4.3K 191 19
                                    

Disclaimer Masashi Kishimoto

Sasunaru

Uchiha Family

My MommySitter

Author : kadeknova



Naruto segera dilarikan ke rumah sakit terdekat, seluruh keluarga Uchiha dan Namikaze khawatir dengan keadaan Naruto yang tak sadarkan diri setelah mendapatkan tiga tembakan di perut dan dadanya.

Mengingat kejadian tadi setelah Guren menembak Naruto dengan alat yang ditanam ditubuhnya, Madara yang entah berasa darimana muncul dengan sebuah katana hitam kebanggannya.

Madara menatap bengis wanita menjijikan dibawahnya, ia dengan segala aura membunuhnya yang tinggi mengayunkan katananya kearah tubuh Guren yang sudah tak lengkap.

Ia memotong tubuh Guren sembarangan, ia meluapkan segala amarahnya terhadap wanita yang kini sudah tak bernyawa dan sudah tak berbentuk seperti mayat manusia pada umunya.

Kini seluruh keluarga besar tersebut menunggu didepan ruangan UGD dengan keadaan yang penuh dengan darah dan pandangan yang menggelap.

Mereka tak memperdulikan tatapan orang - orang yang berada di Rumah Sakit tersebut yang mereka pikirkan adalah keadaan Naruto.

Sudah 1 jam lebih Naruto berada di ruangan tersebut, para dokter sedang berusaha mengeluarkan peluru -peluru yang bersarang ditubuh Naruto.

Clikk

Pintu operasi terbuka, seorang dokter keluar dengan wajah yang khawatir dan gawat. Seluruh keluarga yang melihat sang dokter segera menyerbu sang dokter dengan segala pertanyaan.

"Kita telah mengeluarkan ketiga peluru tersebut, untungnya salah satu peluru tersebut tak mengenai jantungnya tetapi kedua peluru yang lain membuat luka yang cukup besar di kedua ginjalnya" ujar sang dokter lesu.

Keluarga Uchiha dan Namikaze yang mendengar itu terkejut dan menahan amarah mereka, terutama Sasuke yang kini terjatuh dengan kedua lututnya yang menyentuh lantai.

Lagi !

Lagi - lagi ia berada dikondisi ini

Antara hidup dan mati
Melihat sang anak yang sangat terpuruk, Fugaku meremas pelan pundak sang anak seolah tengah memberikan semangat.

"Kita harus mencari pendonor untuk kedua ginjalnya dalam kurun waktu 2 hari, kita dari pihak rumah sakit juga sedang mencari ginjal yang cocok dengan tuan Naruto" sambung Sang dokter.

'Aku harus menolong Naruto untuk terkahir kalinya'

Mendengar itu Minato, Fugaku serta Madara segera menelpon seluruh anak buahnya untuk mencari pendonor ginjal yang cocok dengan Naruto.

Setelah mengucapkan itu, sang dokter udur diri untuk memeriksa keadaan Naruto lagi.

Selang 2 hari, keluarga Uchiha dan Namikaze masih belum menemukan sang pendonor untuk Naruto.

Mereka bukannya menyerah hanya saja keadaannya memaksa, akhirnya mereka menyerahkan semua ini pada yang maha kuasa.

Jika Naruto lebih bahagia dialam sana mereka rela dengan lapang hati walaupun masih terdapat sirat kesedihan di relung hati mereka.

Lebih baik mereka merelakan Naruto pergi daripada melihat Naruto yang selalu disakiti.

" Tuan apa masih belum ada yang mendonorkan ginjalnya?" tanya sang dokter dengan khawatir, batas waktu untuk Naruto bertahan hidup mulai habis.

Jika saja salah satu anggota keluarga Namikaze atau Uchiha memiliki ginjal yang cocok dengan tubuh Naruto, ia yakin pasiennya akan bisa diselamatkan walau dengan 1 ginjal.

Madara menggelengkan kepalanya tanda tak menemukan sang pendonor, merka pasrah dengan keadaan.

•••

Rintik hujan membasahi kota Konoha dengan lebat, awan mendung masih bertengger apik diatas langit seolah tengah mewakili perasaan sedih dari sekumpulan orang - orang.

Keadaan itu semakin membuat suasana semakin sendu dan menghiasi pemakaman elit di salah satu Kota konoha.

Orang - orang berpakaian serba hitam mengelilingi pusara yang baru saja diletakkan, disana terbaring seseorang yang sagat mereka sayangi.

"Aku tak tahu bahwa kau akan pergi" ucap Ino lirih, ia sangat menyayangi orang terkubur dipusara tersebut.

Sasuke dan anak - anak menatap pusara tersebut dengan pandangan yang kosong dan sangat susah diartikan.

Sedangkan Fugaku, Mikoto, Minato, Khusina serta Madara telah berada didalam mobil mereka selagi berteduh dan menunggu Sasuke, anak - anak, dan Ino pergi dari pemakaman tersebut.

"Kami menyayangimu seperti Ibu kami" ucap Obito mewaikili adik -adiknya.

Sasuke masih dengan tatapan kosongnya taka da senyuman menghiasi paras tampannya.

" Hoi !! mau sampai kapan kalian disana?! Anko tidak akan senang jika atasan dan temannya hujan - hujanan lhoo !!"

teriak seseorang dari jauh dengan membawa 3 buah payung.

"Kami pamit Anko dan terimakasih " Ujar Ino lalu menyusul tuan dan anak - anak asuhnya yang sedang memeluk pria pirang yang baru saja keluar dari Rumah dakit.

Dia adalah Namikaze Uzumaki Naruto.

END ?

Akhirnyaaaa
dengan ini author meresmikan tamatnya My MommySitter 💕💕💃

Untuk Chap ending memang sengaja author tidak hapus poin poin nyaa
Karena ya gimana ya? Pengen aja endingnya full.

Oh ya terimakasihhh untuk kalian semua para pembaca setia yang liat notip cerita ini update lalu dibaca dan awto di vote, author seneng bangett!!

Untuk para silent reader juga aku ucapkan terimakasih, walau kalian tidak mem-vote ceritaku tetapi kalian tetap membaca karyaku ini.

Jadi sekian dari Author,
Terimakasih dan selamat tinggalll

Mari kita pindah ke Story - story' sebelah yaa ada 2 nih
1. Blue Saffire Moon
2. This is my fault, again?

Kita ketemu disana yaa
Byeee 💕💕💃

Author
2/7/20

𝑴𝒚 𝑴𝒐𝒎𝒎𝒚𝑺𝒊𝒕𝒕𝒆𝒓 [END][VERSI BUKU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang