DUA PULUH EMPAT

24.8K 805 68
                                    

Happy reading....

" lo itu nyusahin gue aja! " ucap aura.

" bodo amatlah, mak. Gue gak peduli! " sambung vio yang ikut berjalan mengikuti aura lalu menuangkan air kedalam gelas.

" coba deh sekarang lo ceritain sama gue apa yang terjadi?? " tanya aura.

" biasa, gue lagi ribut sama andrian. "

" what??? Lo jangan jadi cewek yang lemah dong, kasih dia pelajaran dulu. Buat dia sampai kapok " ujar aura.

Kemudian vio menghela napasnya kasar. " gue belum dengar penjelasan dia, mak. Gue gak mau menyesal nanti nya. "

" apaan lo gak mau nyesal nantinya!! Taik ayam lo!!! Justru kalau lo lemah, itu om-om bakalan ngelunjak kalau di kasih manisan. Harusnya lo kasih racun aja, biar mati sekalian. "

" kok lo kayak nya benci banget ya sama kaum adam! "

" iya! Benci banget!! Cowok apaan kayak gitu! Bisanya cuma nyakitin perasaan perempuan aja!! Uuhh geram gue!! Gue trauma sama cowok yang kayak gitu " ujar aura.

Baru saja aura membalas perkataan vio, terdengar suara ketukan pintu. Vio langsung menoleh dan menatap pada aura dengan pertanyaan.

" coba lihat gih! " ucap aura.

Vio membuka pintu tersebut dan setelah pintu terbuka, betapa kagetnya ia karena yang datang bertamu adalah andrian, suaminya.

" pulang dong vio, please!? " ucap andrian setelah pintu terbuka.

Ia menatap tajam ke arah suaminya yang kini tidak ia harapkan kehadirannya, dada yang kini terasa sesak bagaikan di tusuk oleh sejuta pedang. Begitu menatap wajah itu viona seakan diingatkan kembali bagaimana kejamnya andrian.

" ngapain sih ke sini?? "

" mau jemput kamu.. " jawab andrian santai yang seolah tidak terjadi apa-apa.

" tau dari mana kalau gue ada di sini!!? "

" nanti saya jelaskan, kamu dari mana aja? "

" apa peduli? Siapa sih lo nanya kayak gitu?? " ujar vio ketus.

Andrian menggeram mencoba bersabar untuk tidak menumpahkan kemarahannya.

" tolong hargai saya sebagai suami kamu, viona!!! " ujar andrian.

" sadar diri itu sangatlah penting kalau masih mau dihargai! "

" saya tau ini salah, saya yang salah. Tapi kita bisa bicarakan ini baik-baik di rumah kan? Sekarang kita pulang ya?? " ucap andrian.

" gue gak mau pulang, gue mau di sini aja!! "

" jangan dong. Ini kan rumah maura, emangnya maura mau nerima kamu sebagai tamu dirumahnya? "

" ya jelas mau dong! Dia kan sahabat gue!! Gue mau tinggal sama dia, dan lo jangan paksa gue buat ikut sama lo! Gue itu udah kecewa banget sama lo "

" vio, tolong jaga ucapan kamu!!! "

" pak... " tiba-tiba aura datang menghampiri mereka yang sedang berdebat di depan pintu.

" kalau viona gak mau pergi, jangan paksa dia. " sambung aura lagi.

" maura, please jangan kamu ikut campur dengan masalah ini. Ini masalah saya dan istri saya, masalah keluarga saya. Please, izinkan saya membawa viona pergi. Karena saya ingin menyelesaikannya... " ucap andrian.

Mendengar perkataan andrian barusan membuat maura bungkam.

" vio, lo ikut aja gih. Gue yakin ini pasti akan baik-baik aja.. " ucap aura mencoba mengarahkan viona.

BabySitter Is Mother Of My Son [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang