Happy reading...
" kamu adalah wanita yang berada di urutan terakhir dalam daftar wanita yang ingin saya nikahi " gumam andrian dengan nada sendu namun penuh kebahagiaan.
" tingkah unik yang kamu lakukan telah berhasil membuat saya menghapus semua daftar itu dan hanya menyisihkan kamu, iya hanya kamu. " sambungnya lagi.
" jangan pernah berharap saya menunjukan apa yang saya rasakan sama kamu. Karena saya tidak melakukan itu, saya tidak tau bagaimana caranya. Yang saya kini cintai adalah kamu seorang, dan kamu tidak perlu lagi untuk menanyakan atau meragukan itu. Jika definisi dari cinta yang sebenarnya adalah ketika seseorang ingin membahagiakan orang yang ia sayangi, maka dari itu saya yakin untuk mencintai kamu, viona. "
Andrian duduk bersandarkan pada sebuah dinding yang kini terasa dingin di punggungnya. Pandangannya terus tertuju pada seorang wanita yang kira-kira sekitar 2 jam lalu memaksa untuk andrian segera menikahinya.
Andrian bukan menolak, andrian hanya tidak mau viona yang meminta hal itu padanya. Karena sejatinya pria yang mengejar dan wanita menunggu. Viona hanya perlu menunggu saat dimana andrian datang dengan keberaniannya untuk membina sebuah kisah baru untuk mereka berdua. Bukan andrian mengulur waktu, atau tidak memiliki cukup keberanian, itu salah besar.
Tapi andrian kini tengah mempersiapkannya, ia hanya ingin momen itu akan menjadi hal yang paling tidak bisa viona lupakan meski suatu saat nanti sebuah hal yang tidak diinginkan datang dan memaksa viona untuk melupakannya.
*******
Tibalah pada sebuah tempat makan yang cukup ramai. Andrian memilih duduk di sebuah meja yang berada di dekat jendela, dan vio pun duduk dihadapannya dengan perasaan campur aduk. Karena dari tadi andrian terus saja menatapnya dengan tatapan tajam tanpa ada rasa malu sedikit pun.
Justru vio lah yang merasa malu karena tatapan andrian yang terasa seperti mengiris tangannya. Padahal ada meja yang menjadi penghalang di antara mereka, namun tetap saja itu tidak berpengaruh sama sekali. Dan pada akhirnya viona menyerah dan membalas menatap andrian dengan tatapan tak kalah tajam darinya.
" bapak kenapa sih ngelihatin gue terus? Dosa loh kalau lama-lama " ucap vio ketus nan sinis.
" saya cuma mau tau aja kalau wanita yang saya mau seperti apa. Dan selera saya masih bagus ternyata " andrian menjawab dengan tenang namun perkataannya tadi menampar viona hingga wajahnya memerah.
" kayaknya ada yang beda deh sama bapak, ada apaan sih? Apa attanna lagi sakit ya? "
" gak, attanna baik-baik saja. Cuma kamu aja yang gak pernah jengukin dia lagi, "
" emang ada apaan sih?? "
" gak ada apa-apa! "
Vio tersenyum penuh arti sambil menopang dagu menatap andrian.
" sumpah lo beda, pak. Tapi beda dalam artian yang bagus, jadi lebih banyak ngomong. Gak kayak gombal-gombal basi itu " ucapnya tertawa pelan.
" kamu itu harus bisa bedakan mana gombalan sama kenyataan.. "
" ok, karena bapak telah berubah dan gue pikir itu baik, mungkin. Sebagai balasanya gue bakal ganti LO GUE jadi..... "
" ....... AKU KAMU " lanjut viona dengan sura pelan.
Viona kini merasakan adanya perubahan yang begitu drastis pada andrian terhadap dirinya. Dia sudah tidak segigih dahulu untuk berjuang mendapatkan hati viona, tapi dia kini telah menjadi seseorang yang penuh kejutan.
Viona dapat mengartikan jika saat ini andrian sudah berhasil meluluhkannya, namun tidak berubah sikap menjadi cuek dan rasa pedulinya sangat berkurang. Saat ini ia bingung harus menyukai andrian yang mana, dulu dengan kegigihannya yang seolah-olah selalu memantau viona, atau yang sekarang yang sangat cuek namun penuh kejutan. Hmm, jadi bingung kan?
Yuhuu.. Lagi ada ide sikit nih,😅 jdi up aja lagi. Hehe..😁😁 maaf kalau gak enak,😅😀
Maaf typo.
#makasih,😊
KAMU SEDANG MEMBACA
BabySitter Is Mother Of My Son [ END ]
RomansaENDING!!! ( Follow dulu baru baca!! ) " ya udah susuin gih sana! apa perlu saya yang bukain baju kamu..!! " " GAK PERLU!!!!! " . . .