Gemerlap cahaya lampu club serta musik keras yang amat memekakkan telinga, dari sekian banyaknya lautan manusia yang menari diatas dance floor menikmati musik yang dimainkan oleh DJ, terdapat empat sosok gadis cantik yang ikut menikmati musik tersebut. Dengan satu gelas kecil berisi wine di masing masing tangan mereka berempat.
Salah satu dari mereka keluar dari lautan para manusia yang menari dengan kesadaran diambang batas. Dia adalah Alarice Leandra Niguella Ekalexan, putri tunggal dari Dizzi dan Zafran.
Lea berjalan sempoyongan keluar dari club menuju parkiran dimana mobilnya berada.
Ia mengendarai mobil sport putih kesayangannya dengan rada oleng dikarenakan mabuk.
Untung saja jalanan sudah renggang karena sudah pukul satu dini hari, coba saja jika masih ramai bisa dipastikan ia sudah masuk rumah sakit.
Lea sampai dimansion megah milik orang tuanya sebelum masuk ia pergi kesamping mansion terlebih dahulu mencari kran air untuk membasuh wajahnya terlebih dahulu agar kesadarannya sedikit terkumpul.
Lea masuk secara perlahan kedalam mansion. Keadaan didalam sudah gelap gulita menandakan jika semua penghuninya sudah terlelap.
Ia berdiri anak tangga paling bawah untuk melepas sepatunya dan mulai menaiki anak tangga dengan perlahan-lahan sambil menenteng sepatunya. Setelahnya ia berjalan menuju kamarnya berada.
Masuk kamar ia langsung menyalakan lampu dan berbalik badan.
Tiba tiba ia berjengit kaget karena melihat kedua orang tuanya sedang duduk diatas sofa kamarnya dekat dengan ayunan miliknya berada.
"Kok sekalian enggak pulang? Kenapa?"tanya Dizzi lembut, itu dari nada suara beda lagi sama tatapannya yang menatap putri tunggal nya itu berdiri dengan wajah cengengesan.
"Anu mom,,,,, nggak ada duit"ucap Lea nyengir.
"Kenapa nggak ada duit?"tanya Zafran heran sendiri dengan ucapan putrinya. Padahal ia selalu memberikan uang jajan lebih, bayangkan saja satu bulan uang jajannya mencapai 50 juta itu kalau tidak diberi bonus, jika diberi bonus bisa mencapai 80 juta sampai 1 m.
"Ya Daddy sama Mommy belum kasih aku duit bulanan"ucap Lea enteng.
"Sejak kapan kita lupa ngasih kamu uang Al? Uang bulanan kamu aja bisa buat satu tahun untuk orang lain, malahan lebih" Dizzi heran dengan anaknya ini yang bilangnya nggak ada duit padahal masih banyak.
"Itukan buat aku simpen mom, biar kalo ada apa apa aku ada tabungan"kilah Lea berjalan menuju ayunan nya dan duduk disana.
"Ya bagus kalo kamu nabung, tapi jangan lupa buat sedekahin uang yang kamu punya"
Mereka berdua memang memanjakan Lea namun ia bukanlah gadis manja. Lea hanya menggunakan uang bulanan yang ia miliki untuk pergi ke club atau berpesta dengan teman temannya setengahnya ia sisihkan untuk ditabung dan sisanya ia gunakan untuk diberikan kepada orang tak mampu. Itu sudah Dizzi serta Zafran ajarkan sedari Lea kecil walau mereka memanjakannya tapi itu masih dalam batas wajar, tidak seperti orang tua lainnya yang memanjakan anak mereka dengan berlebihan yang anak mereka inginkan langsung dituruti.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Missione Started
Teen Fiction( FOLLOW DULU YA GUYS, KARENA ADA BEBERAPA CHAPTER YANG DI PRIVAT ) Ini sequel dari cerita Zaf & Zzi Judulnya aku pake bahasa apalah aku lupa. Kalo nggak salah ya Jerman kalo nggak Latin. Intinya arti judulnya itu adalah "Berawal Dari Misi". _______...