Lea sampai di sekolahnya yang sudah ramai. Ia memarkirkan mobilnya ditengah tengah mobil para bodyguard daddynya.
Ia keluar setelah salah satu bodyguard didekat pintu membukanya. Setelah keluar tatapan para murid langsung mengarah padanya karena ia jarang sekali ditemani oleh para bodyguard.
Lea mengalihkan tatapannya ketika merasa diperhatikan. Ia merosotkan sedikit kacamata hitamnya lalu memperhatikan sekitar dan gotcha.
Dapat ia lihat seorang pria memakai seragam yang sama dengannya tengah memperhatikan dirinya dengan intens. Seperti mengartikan sesuatu melalui tatapan itu.
Tak ambil pusing ia kembali membenarkan kacamatanya dan berlalu pergi menuju kelas dengan mengunyah permen karet juga diikuti oleh lima bodyguard Daddy nya sedangkan yang limanya lagi menunggu diluar.
Lea berjalan dengan tenang menuju kelasnya, sedari tadi ada yang memandangnya dengan bingung karena ia baru pertama kali berangkat sekolah diantar bodyguard.
Setelah sampai kelas para bodyguard itu langsung pergi. Lea duduk ditempatnya tepat disebelah pojok kanan. Disana juga sudah ada ketiga temannya yang sedang memandangnya dengan tanda tanya.
"Apa??"tanya Lea karena sedari tadi temannya hanya memandangi dirinya.
"Lo kenapa dianter bodyguard kek gitu?"tanya Carlana Ayu Regwita. Gadis cantik yang memiliki mantan segunung. Menurut pemikirannya bukan hanya lelaki saja yang boleh memiliki pacar lebih dari satu tapi cewek juga bisa.
"Gue ketauan tadi malem"jawab Lea badmood mengingat hal itu.
Ketiga temannya tertawa terbahak bahak akan itu.
"Ya Lo sih pake acara lewat pintu depan, kek kita dong lewat jendela"ucap Chalisa Egeria Veddisa. Gadis yang memiliki banyak sekali alat kecantikan, apalagi untuk urusan cat kuku ia sering kali berganti ganti warna.
"Bukan itu, masalahnya bonyok gue udah nunggu didalem kamar gue"balas Lea sengit.
Ketiga temannya tertawa kembali.
"Untung gue tinggal di apartemen"ucap Tarissa Oretha Demiko. Gadis yang memilki lesung pipi ini memiliki hobi menggambar. Ia sudah yatim piatu sejak ia SMP, walau begitu ia sudah ditinggali harta warisan yang melimpah, tapi ia lebih memilih untuk menghasilkan uang sendiri dengan cara melukis lalu menjualnya sampai ia lulus kuliah nantinya. Ia juga memiliki toko lukisan sendiri yang sudah dikenal banyak orang-orang berada dan penting. Sekali jual bisa mendapat harga 20 sampai 50 juta.
"Tau ah"balas Lea kesal karena diejek. Bukannya memberi saran eh malah mengejek.
"Eh gue kekantin dulu mau nemuin satu pacar gue"pamit Carla berlalu pergi keluar kelas menuju kantin.
Saat tengah berjalan santai ia menginjak tali sepatunya yang terlepas.
"Aelah pake acara lepas segala lagi"gerutu Carla sambil berjongkok untuk menalikan lagi tali sepatunya.
Setelah selesai ia mendongak dan tiba tiba....
Bruk
Ia terjatuh dengan seorang cowok menindihnya, apalagi cowok tersebut hanya diam memperhatikan wajahnya.
Wajahnya sudah memerah bukan, bukan merona tapi menahan amarah. Dengan sekuat tenaga ia mendorong cowok tersebut sampai ia bebas dan tanpa aba aba ia langsung menonjok pipi cowok tersebut.
Walau ia cewek tapi jangan anggap lemah karena ia pintar berkelahi, bukan cuma ia saja tapi ketiga sahabatnya juga.
"Lo ya nggak ada sopan santunnya kalo jalan, jalan itu matanya liat depan bukan kebelakang!!"teriak Carla menggebu gebu lalu berlalu pergi dengan menahan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
De Missione Started
Teen Fiction( FOLLOW DULU YA GUYS, KARENA ADA BEBERAPA CHAPTER YANG DI PRIVAT ) Ini sequel dari cerita Zaf & Zzi Judulnya aku pake bahasa apalah aku lupa. Kalo nggak salah ya Jerman kalo nggak Latin. Intinya arti judulnya itu adalah "Berawal Dari Misi". _______...