~ 'setidaknya kita memiliki orang-orang yang selalu berada disisi kita, dan mendukung kita'~
Sinar mentari perlahan-lahan mulai menerobos masuk kedalam kamar seorang gadis melalui celah jendela, kamar yang memiliki nuasana baby blue dan putih yang sangat kontras. Nampak seorang gadis yang telah siap dengan seragam sekolahnya.
Menatap pantulan diri nya di cermin,ia memiliki mata hazel yang cantik, hidung yang mancung,kulit yang putih bak susu,paras yang cantik, dan Surai sepinggang nya yang tergerai dengan indah menambah kesan cantik pada dirinya, ah... Wajah nya sangat natural tanpa ada tambahan make up sedikit pun tetap membuat nya cantik bak putri kerajaan yang selalu dipuji.
"Tok..tok...tok.."
"Non..sudah ditunggu sama tuan dan nyonya dimeja makan,"ucap pembantu rumah tangga yang bernama Bi Siti,sedikit berteriak dari depan pintu."Ia,Bi ... sebentar nanti aku nyusul,"teriak gadis tersebut yang bernama Putri Insani Salsabila,dari dalam kamar.
"Oke,non."ucap Bi Siti dan pergi meninggalkan kamar putri.
"Oke,sudah semua,"ucapnya setelah mengecek semua barang barangnya,dan turun menuju meja makan.
"Pagi momy, Dady, Lira ... "ucap gadis tersebut sedikit berteriak sambil tersenyum manis kepada kedua orang tua nya, dan adik perempuan nya.
"Pagi Putri..."jawab keduanya bersamaan sambil tersenyum kepada putri sulungnya itu.
"Pagi kakakku yang nyebelin..." Jawab Lira adiknya, dengan tampang jutek.
"Heh... Apa apaan itu kamu ngatain aku hah?"tanya nya kepada adiknya,dengan bibir yang mengerucut karena tak terima atas pengakuan adik nya itu.
"Enggak aku gak ngatain kakak,"jawab Lira berusaha mengelak.
"Cuman mengatakan fakta," lanjut Lira enteng dengan niat ingin mengerjai kakaknya itu.
"Oh.. baiklah," jawab putri, sambil mendekati Lira.
Dan mencubit pipinya.
"Ih..nyebelin banget sih..." Ujar putri sambil terus mencubit adiknya.
"Ih...kakak lepasin nanti pipi aku jadi tembem," rengek Lira.
"Enggak.. kamu gemes banget," jawab putri sambil terus mencubit pipi adiknya.
"Momy, Dady bantu aku, lihat tuh kakak," ujar Lira sambil berusaha melepaskan cubitan kakaknya.
"Ih..cerita nya lagi ngadu nih?"tanya putri sambil melepaskan cubitan adiknya, dan duduk di kursi samping adiknya.
"Enggak..lagi curhat," kesal Lira, sambil menyilang kan tangannya didepan dada dan membuang muka.
Kedua orang tuanya hanya tersenyum melihat tingkah kedua kakak, beradik ini."Iya,in dah terserah biar kamu bahagia dek," acuh putri sambil mengambil roti dan menggoreskan selai nya di atas roti nya.
Lira yang hendak ingin membalasnya terhenti karena."Putri, Lira sudah sudah jangan bertengkar kita tuh lagi dimeja makan, hargai makanannya," titah Daddy putri dan lira bernama Bagas Pratama dengan nada tegas. Ia sebenarnya sangat senang melihat tingkah kedua putrinya,tapi sebagai ayah dia juga harus tegas kepada putrinya.
"Iya, Dad" jawab keduanya serempak dan melanjutkan sarapannya.
" Momy Dady aku berangkat duluan ya, assalamualaikum,"ucap putri setelah selesai menyantap makanannya,sambil berpamitan menyalami tangan kedua orang tua nya.
"Wa'alaikumsallam,"jawab Dady nya sambil tersenyum kearah putri nya itu.
"Wa'alaikumsallam, iya."jawab momy Putri yang bernama Lila Sastra Nugraha sambil tersenyum manis kearah putri nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Dalam Diam
Teen FictionMencintai dalam diam hanya bisa memendam tanpa mengutarakan hanya bisa menyemangati tanpa diketahui hanya bisa terus menatap punggungmu dari belakang tanpa kau menoleh melihatku. Dalam diam ku bersua Dalam sepi ku berteriak Dalam gelap ku memandang ...