Part 9: Mendung Penghantar Pulang

8 4 4
                                    

بسم الله الرحمن الر حيم

✿♡"Entah kenapa aku menjadi yakin, sedingin apapun kau denganku. Entah mengapa aku merasa jauh di dalam lubuk hatimu tersimpan suatu kehangatan." ✿♡ ~ Putri Insani Salsabila.

___ • ✿ ♡♡✿ • ___

Putri terus melangkah kan kakinya menjauh dari ruang OSIS, sekolah telah sepi sangat sepi bisa di bilang hanya  tinggal anak OSIS yang sedang berada di parkiran untuk pulang ke kediamannya masing-masing.

Langkah Putri terhenti ketika memikirkan kata 'pulang', Putri menepuk keningnya. Bagaimana mungkin dia bisa lupa, segera Putri mengeluarkan handphonenya nampak handphonenya yang menampil kan layar hitam Putri terus mencoba menyalakannya, hasil nya tetap nihil. Di saat-saat di butuh kan handphone nya kenapa harus mati? Putri terus menggerutu, ia baru teringat pembicaraannya bersama sang mommy.

Flashback onn

Putri melangkah kan kakinya menuruni setiap anak tangga menuju meja makan.

"Pagi ... Semua nya ..." Teriak Putri ketika sampai di meja makan.

"Pagi ..." jawab Mommy dan Daddy bersamaan.

"Pagi .... Kakak," jawab Lira sambil menyantap sarapannya.

Putri mendudukkan dirinya tepat di dekat Lira dan mengoleskan selai coklat di atas roti nya.

"Putri .... Nanti kamu pulang sendiri ya? Atau bareng teman kamu," ujar Mommy di sela-sela kegiatan Putri.

"Memang nya kenapa mom?" tanya Putri sambil menyantap makanan nya.

"Soal nya nanti pak. Tomi nganterin mommy ke rumah teman mommy tidak apa-apa kan?" jelas Mommy di akhiri dengan pertanyaan sambil ikut menyantap sarapan nya.

"Oke, mom", ujar Putri sambil menunjukkan jempol nya.

Dan terus menghabis kan sarapannya.

Flashback off

Putri melihat sekeliling kali saja menemukan seseorang yang ia kenal belum pulang, tapi hasil nya nihil sekolah sudah sangat sepi.

Putri berlari menuju ruang osis, kali saja masih ada seseorang yang dia kenal belum pulang, dan ia menemukannya seseorang dengan jaket berwarna merah masih berada di dalam tengah membereskan sesuatu.

Putri menunggunya, Putri akan meminta tolong kepadanya untuk mengantarkan nya pulang.

Sosok tersebut keluar dari ruang OSIS Putri berjalan mendekatinya untuk mengetahui siapa gerangan itu netra Putri sedikit membulat, pair jantung nya.

Tapi Putri harus menagalih kan itu semuanya, karena sekarang ia harus fokus meminta tolong kepada sosok tersebut.

Sosok tersebut berjalan melewati Putri tanpa memperdulikan Putri yang tengah berdiri di ambang pintu.

Oh, yang benar saja, siapa yang tidak kesal jika diperlakukan seperti angin lewat?

Putri berusaha meredam kekesalan nya dan menyusul Vero.

"Ver .... Anterin gue pulang dong." pinta Putri kepada Vero.

Vero mengehentikan langkahnya Putri yang melihat nya senang karena akhir nya dia di anggap ada.

Tapi tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut pemuda itu.

"Ver .... Ayo lah antar kan aku pulang ... Tolong .... Hm,?" ujar Putri dengan puppy eyes andalannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang