Part 3: Takdir kah?

44 14 9
                                    

~"Apakah semua ini telah diatur dalam skenario nya? Apakah sejak saat ini takdir datang?"~

Putri tercekat melihat siapa yang berada di depannya, matanya terbelalak.
Oh.. jangan tanya kan jantung nya sudah seperti apa? melihat siapa yang sedang berdiri di depannya oh.. tidak lebih tepat berdiri di dekat mobil itu.

"Ayo,Put kita naik," ajak Angel.

"Ki-kita, bareng Ra-raka?" gugup Putri sambil mengalihkan pandangan nya dari wajah Raka. berusaha untuk tidak melihat wajah Raka , kalau tidak dia bakalan terbuai dengan wajahnya dan dia benar-benar akan salah tingkah tidak jelas.

Belum dijawab oleh Angel Raka langsung menyapa putri dengan senyum cerahnya, sambil melambaikan tangan"Halo,Putri apa kabar?"

Deg deg ...
Ya, Allah bagaimana ini jantung aku sudah benar-benar tidak bisa dikendalikan,
oh .. jangan lupakan seperti apa pipi putri  pipinya yang sudah memerah.

"Ano.. i-iya aku ba-baik"jawab Putri dengan nada gugup. Kenapa harus kambuh lagi ini penyakit.

"Iya, kita bareng Raka. Kenapa?Kamu, enggak mau?" tanya plus jawab Angel karena pasal nya ia benar-benar heran dengan perubahan tingkah Putri sambil mengamati Putri dengan intens.

Putri yang dilihatin begitu jadi salah tingkah, bingung harus bertingkah seperti apa. Di satu sisi ia mau bareng tapi kalau ada Raka bisa bisa ia jadi benar-benar gugup,dan salting sendiri tapi ... Kalau enggak bareng  mau pulang sampai kapan? Di tambah sekarang sudah sore banget.
"Eng-enggak, ya, sudah ayo aku mau" jawab Putri.
Kemudian mereka pun memasuki mobilnya, ia duduk dibelakang bersama Angel.

Oh.. ternyata kita tidak hanya bertiga dimobil itu tapi ada satu orang lagi yang sedang duduk di kursi depan sambil memakai earphone, ia lelaki yang memiliki wajah datar nan dingin itu, yaps! Vero. menambah kesan cool pada nya.

Selama didalam mobil Putri hanya diam bingung harus berbicara apa, jika ia berbicara sudah dipastikan, suaranya pasti akan gugup. Di tambah jantungnya dari tadi terus memompa dengan cepat, sesekali ia mencuri pandang dengan melihat Raka dari kaca.

"Eh.. Putri Lo punya kakak ya?" tanya Raka berusaha mengajak Putri berbicara.

"Eh... I-iya gue pu-punya"

"Kakak nya cewek apa cowok?" kini giliran Angel yang bertanya.

"Co-cowok"

"Sekarang dia kuliah apa sudah kerja?"

"Se-sekarang sih kakak ku lagi ku-kuliah di Je-jerman"

"Wih.... Kakak kamu ngambil jurusan apa?" Tanya Raka.

"Bisnis"

"Kenapa tidak yang lain?"

"Hmm... Daddy menyuruh nya untuk mengambil ju-jurusan bisnis untuk melanjutkan perusaha-aan Daddy"

"Owh ..... Begitu" ujar kedua nya sambil menganggukkan kepalanya.

"oh .. iya Put ini habis belokan ini terus kemana lagi?"tanya Angel.

"Lu-lurus saja nanti rumah aku yang warna pu-putih,"

Angel dan Raka yang mendengarnya hanya menganggukkan kepalanya.

"Ma-makasih ya, sudah me-mengantarkan Gue" ucap Putri ketika sudah sampai.

"Iya, sama-sama" jawab mereka kecuali Vero, yang hanya bergumam.

Kemudian Putri pun melangkahkan kaki nya masuk ke dalam rumah, dengan terburu-buru.

Putri POV

Kya..... Demi apa tadi aku di antar pulang sama kak. Raka.
Kulangkah kan kaki ku masuk ke dalam rumah, ternyata di dalam rumah  sepi, sangat sepi
Ishh... Apa jangan jangan mereka pergi tidak mengajak aku lagi.
Sudahlah lebih baik aku mandi, masak, makan , kemudian baru tidur.

Cinta Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang