بسم الله الر حمن الر حيم
.......
(Putar soundtrack yaaa).......
Aroma melati menusuk Indra penciuman, rasanya mawar yang kemarin masih segar terbayang namun kini aku sudah berjalan di karpet merah, mengikuti langkah kaki lain yang berjalan menuju meja akad dengan dekorasi indah serba putih, membantu memegang ekor gaun wanita yang kau pilih.
Kata "Sah" berhasil menggetarkan Arsy, juga banyak hati, termasuk hatiku. Ah, ini bukan getar, tapi gempa bumi. Hancur, berantakan sudah bunga-bunga yang pernah kau tanam di sana.
Aku melihatnya, wanita dengan gaun putih itu menghapus air mata haru di ujung mata, sementara aku? Kubiarkan air mata mengalir sesukanya, menghapus jejak-jejak perona pipi yang dulu selalu kau puji.
Tidak ada yang tersisa, kau pergi dan aku terluka.
Peluk yang terakhir itu, ternyata salam perpisahan tanpa ucapan.Omong kosong, hanya aku yang jatuh cinta sementara kamu entah, ah tidak. Ya, tidak mungkin. Aku salah sangka.
Entah bagaimana bisa aku menata kembali keping-keping hati yang pernah utuh untukmu lalu kau koyak memberi jalan dia untuk masuk.
Aku melihat dengan jelas, saat jemari yang dulu menggenggam tanganku kini kau letakkan di atas keningnya, sementara yang satu pernah menghapus air mataku kini menengadah berharap ridhoNya.
Tuan, aku hancur. Kau keterlaluan.
Sekarang bagaimana bisa, bibir yang kau gunakan untuk tersenyum menenangkan ku itu mengecup kening gadis lain? Hanya satu yang tetap sama, matamu masih saja tertuju ke arahku. Meski dulu kau menatapku penuh cinta, sekarang kau lihat aku dengan iba.
Bodoh. Aku tak bergerak sedikitpun dari tempat ini, seakan membiarkan kamu terus mengajakku berenang di laut, dalam kondisi tubuh penuh dengan luka. Perih. Sendirian. Tenggelam sampai dasar sementara kamu kembali ke daratan disambut senyum manis wanita idaman.
"Kamu, gakpapa?" Tanya seseorang disebelahku. Sebelum menjawab buru-buru ku hapus air mata tak ingin ada yang tau bahwa ini air mata luka.
"Eh i-iya, bu. Gakpapa," jawabku kelabakan. Lalu wanita paruh baya itu memegang pundakku seakan memberi kekuatan. Persis sepertimu jika melihat wajahku ada tekukan.
Tuan, bagaimana aku bisa lupa tentang kamu yang dulu selalu ada?
........
Assalammualaikum.
Udah pada kenal aku belum? Pasti belum kan? Yuk kenalan dulu, namaku Mia Elvira, aku lebih suka kalian panggil "Kak El." Tapi terserah juga kalian mau panggil apa, asal jangan panggil "sayang." WkwkAlhamdulillah bisa up prolog hari ini. Coba mana yang lagi patah hati padahal gak berhak, cung☝️ 🤭
Gimana pendapat klean setelah baca prolog?
Kalau kalian jadi tokoh perempuan ini, apa yang bakal kalian lakuin?
Bilang sesuatu dong, untuk perempuan patah hati ini. 🙏
Jangan lupa vote, coment cerita ini dan 8 cerita lainnya yaa. Kalau kalian post sesuatu dari cerita ini tolong tag @miaelviraa_ dan @dakwahwritersG_ofc❤️
.
.
.-Wattpad cuma selingan, Al Qur'an yang utama-
KAMU SEDANG MEMBACA
Patah Hati? Emang Berhak?
RomantizmSeperti mendung yang tak selalu hujan, begitu juga cinta tak selalu bersatu. Benar memang, cinta tak pernah salah, hanya saja ia sering tak tepat waktu, tak tepat yang dituju, juga diungkapkan dengan cara yang keliru. Ginda, gadis manis itu jatuh ci...