5. Suami Idaman

2.4K 416 105
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Astaghfirullahaladziim
Astaghfirullahaladziim
Astaghfirullahaladziim

Allahumma sholli'ala saydina Muhammad wa ala Alihi saydina Muhammad.

-Wattpad cuma selingan, Al-Qur'an yang utama-

🕋🕋🕋🕋

Mobil hitam milik Iyay Hasbi melaju santai di lalu lintas kota Bandar Lampung yang agak lenggang di jam kerja seperti ini.
Arga duduk di sebelah Hasbi, sementara Aku duduk di belakang Kak Arga demi mempersempit kemungkinan dia melihat kearah ku atau aku melihat dia.

Lelaki super menyebalkan ini memaksa ikut padahal Iyay Hasbi dan aku sudah terang-terangan mengusirnya namun tetap saja dia kekeh.

"Mau ke mana nih kita?" Tanya Arga berlaga asik.

"KAMI mau cari oleh-oleh, kalau kamu ya saya gak tau," jawab Iyay Hasbi dengan penekanan pada kata 'kami' aku yakin dia menyindir Kak Arga yang tak diundang dan kehadirannya tidak diharapkan.

"Kalau GUE sih mau ikut kemana Ginda pergi." Timpal Arga tak mau kalah sengit. Iyay Hasbi tidak menanggapi tingkah tak sopan Arga, Iyay Hasbi pasti sangat tidak suka laki-laki ini dipertemuan pertama mereka, pasalnya Iyay tidak pernah bertingkah seperti ini sebelumnya, Iyayku sangat pandai dalam hal menyembunyikan rasa, aku tidak pernah melihat dia marah atau mengatakan hal buruk pada orang lain, tapi hari ini agak berbeda.

"Lo kenapa diem aja?" Tanya Arga pada aku yang bersandar sambil memejamkan mata saat menyadari pergerakannya akan berbalik ke arahku.

"Gak usah ganggu, Ginda gak suka diajak bicara saat ada di mobil. Nanti dia muntah." Iyay Hasbi mewakili aku untuk menjawab. Sebut saja aku norak, karna memang begitulah keadaannya, sebenarnya aku sangat tidak suka naik mobil, tapi untuk naik motor aku juga selalu menolak, sekarang rasanya risih berboncengan dengan laki-laki meski itu Iyay Hasbi yang sudah aku kenal sejak lahir.

"Tuh kan! Lo gak cocok naik mobil, coba tadi naik motor aja sama gue. Kode alam nih, nanti lo kalau cari suami jangan yang bawa mobil nanti lo gak nyaman jalan berdua." Ceracaw Arga yang sudah memutar badannya menghadap ku, aku membuka mata, mendelik sinis pada Arga.

"Gue bener kalik, cowo bawa mobil itu gak macho, sama matahari aja dia takut gimana bisa ngejaga istrinya nanti?" Sindir Arga dengan nada sangat menyebalkan serta lirikan mengejek pada Iyay Hasbi.

"Kamu salah, cowo bawa mobil karna mengusahakan yang terbaik untuk jaga perempuannya dari panas matahari, kebayang gak gimana dia jaga perempuannya dari panas api neraka?" Jawaban lembut dari Iyay Hasbi berhasil membuat Arga mendengus kesal. Sukurin!

"Percuma kalau mobilnya kreditan!"

"Hehe bener, percuma kalau kredit karna yang ada malah menghantarkan kita ke neraka. Riba, dosa besar. Yang terkecil saja dosanya setara dengan berzina dengan ibu kandung. Serem."

"Lah kanapa lo malah ceramah depan gue?" Kembali Arga menjawab dengan nada yang sangat menunjukkan dia tak suka pada Iyay Hasbi.

"Kakak berisik banget sih! Kepalaku pusing!" Ucap ku kesal, aku juga jadi merasa sangat tidak enak dengan Iyay Hasbi sekarang, entah kanapa Arga harus melakukan hal bodoh seperti ini.

"Iya sayang, maaf yaa," jawab Arga dengan menampilkan wajah imut ke arahku, senyum tipis serta mata yang membentuk satu garis itu jadi sangat lucu, seperti anak kecil.

Buru-buru aku membuang pandang ke arah jendela yang ada di kiriku, Arga ternyata sangat menggemaskan, aku ingin protes karna dia memanggilku 'sayang' namun rasanya lidahku kelu, aku tidak ingin bicara lagi.

Patah Hati? Emang Berhak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang