6. Cinta Pertama

1.2K 219 76
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

Astaghfirullahaladziim
Astaghfirullahaladziim
Astaghfirullahaladziim

-Wattpad cuma selingan, Al-Qur'an yang utama-

🕋🕋🕋🕋

FYI mulai dari part ini, nama Ais dan Iyay Hasbi berubah ya gais demi menyesuaikan keadaan, latar tempat, waktu, suku.

Khuwaisy Khulwa Az-Zahra menjadi Ginda Ariana
Hasbi Firdaus menjadi Hasbi Firdaus Subing.

........

Aku duduk di depan tv yang tidak menyala, memantau grup angkatan yang sedang berisik karna kabar pernikahan dari salah satu teman kami. Grup dipenuhi ucapan selamat untuk calon pengantin, juga ledek-ledekan untuk mereka yang lama pacaran tapi belum juga menunjukkan keseriusan meski katanya sudah menafkahi 'lahir batin'.

Aku tersenyum getir, kupikir belum lama dari aku mengirim undangan pernikahan di grup dan mendapat limpahan do'a dari mereka, tapi semua berubah menjadi ucapan belasungkawa. Angkatan, bahkan fakultas kami terguncang saat kabar kepergian Hafizh tersebar, dan sekarang aku sudah dipaksa keadaan untuk melupakannya.

"Assalammualaikum," salam dari iyay Hasbi dan buyah sudah terdengar di pintu depan, membuyarkan lamunanku. Aku menghapus jejak air mata lalu berdiri menyambut mereka dengan sumringah. Benar ternyata, laki-laki kalau sholat berjamaah di masjid tambah ganteng.

"Wa'alaikumsalam," jawabku.

"Udah cantik aja anak mulei buyah, mau kemana sih?" Ledek buyah dengan senyum jenaka.

"Iss buyah, ayo ganti baju buruan nanti keburu sampe sana malem."

"Kenapa sih, Dek buru-buru banget? Gak sabar mau ketemu mantan?" Iyay ikut-ikutan meledekku.

"Yauda Ginda gak jadi ikut!" Putusku lalu berbalik jalan menuju kamar.

"Ya sudah, Ginda jaga rumah ya, sebelum tidur jangan lupa dikunci-kunci semua pintunya," ucap buyah santai.

"Buyaaaaaaahhhh," rengekku. Aku kembali ke arah buyah sambil menghentak-hentakkan kaki kesal, "kalau Ginda ngambek itu maunya dibujuk-bujuk bukannya dibiarin aja." Bibirku sudah manyun dibuat dua laki-laki itu dan mereka malah tertawa sekarang.

"Nyebelin!"

.........

Setelah satu jam lebih perjalanan dari kota bandar Lampung akhirnya kami sampai di Gunung Sugih, kabupaten Lampung Tengah, aku meminta iyay Hasbi untuk berhenti dulu beristirahat di food court yang sebelumnya sudah ku lihat di Instagram.

Di sana terdapat tiga tugu besar sekaligus, yaitu tugu pepadun yang berbentuk empat tangan yang di atasnya terdapat singgasana, tempat duduk para sultan atau dalam bahasa Lampung disebut pepadun. Tugu ini juga sering di sebut tugu tangan.

Agak menjorok ke dalam, di sebelah kirinya terdapat tugu kopiah emas, sebuah tugu besar berbentuk mahkota yang biasa dipakai oleh pengantin laki-laki, tugu ini juga sangat fenomenal dan menjadi salah satu icon di Lampung tidak hanya Lampung tengah. Di sisi kiri tugu ini terdapat patung sepasang pengantin, yaitu patung mantan bupati Lampung tengah Bapak Andi Ahmad Sampurna Jaya.

Patah Hati? Emang Berhak?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang