Bioskop

877 73 7
                                    

"Sampai sini pelajaran kita kali ini, Terima kasih"

Sasuke membereskan peralatan tulisnya dengan cepat, lalu berdiri meminta izin pada Hinata untuk pergi sebentar menemui gebetannya, dan berlari pergi menuju kelas gebetannya. Senyumnya melebar ketika melihat Naruto yang sedang duduk diam dengan sebuah buku di tangannya. Di pelankannya langkahnya mendekati Naruto.

Sasuke berhenti melangkah, Dia bisa merasakan perbedaan dari hawa yang dikeluarkan Naruto juga raut matanya yang kosong, "Ada apa dengannya?"

"Naruto!" Badan Naruto terlonjak pelan ketika tangan Sasuke menyentuh bahunya, Naruto menatap penuh keterkejutan pada Sasuke.

"Ada apa denganmu? Kau ada masalah?" Sasuke mendudukkan dirinya disamping Naruto. Untung aja Naruto tidak memiliki teman sebangku. Jadi, aman aja kalau sasuke duduk di sana untuk waktu yang lama.

Naruto menggelengkan kepalanya, "Tidak. Ada apa Nee-Sama kemari? Ada pelajaran yang sulit?" Tanya Naruto. Bukan tanpa alasan dia bertanya seperti itu. Karena beberapa hari terakhir, Sasuke selalu mendatanginya dengan buku pelajaran atau kertas soal yang tidak dimengerti. Jadi, tak salah jika Naruto bertanya demikian.

Sasuke menggigit bibir bawahnya gugup. Pasalnya, ia melupakan buku pelajaran. Kalau bahan untuk modusnya ketinggalan, Sasuke harus bagaimana? "Tidak kok. Aku hanya ingin menemuimu saja" Sasuke tersenyum gugup.

Naruto menutup buku yang dibacanya, menatap Sasuke lalu tersenyum tipis, "Apa ada yang ingin disampaikan? Atau Nee-sama... merindukanku?"

Sasuke mengatupkan mulutnya, menatap sebal pada Naruto yang jelas-jelas menggodanya, "Heh... Kau berani menggoda Sasuke-sama?"

Naruto melunturkan senyumnya, "Aku tidak menggoda Nee-sama kok. Aku hanya mengatakan yang sejujurnya. Kemarin Ino-san dan Sakura-san mengatakan padaku kalau Nee-sama merindukanku" Ucap Naruto jujur.

Sasuke kicep ditempat, mendikte satu persatu penghuni kebun binatang mengatas namakan Ino dan Sakura sebagai penerima. "Eh... Lupakan saja! Aku kemari ingin mengajakmu nonton bioskop nanti. Bagaimana?"

Naruto mendatarkan wajahnya, mengingat kembali jadwalnya. Setelah sekolah Ia harus mengajar Nee-sama. Lalu dilanjutkan dengan pergi ke cafe, memasak, makan, membersihkan rumah, mandi, tidur, bangun, sekolah, menjadi tutor Nee-sama, pergi ke cafe. Dan begitu hinggan seterusnya.

"Kau tidak bisa ya?" Tanya Sasuke kecewa.

Naruto tersenyum canggung, "Maaf, tapi aku memang tidak bisa"

"Aku akan membuatkan surat permohonan tak hadirmu pada Itachi. Jadi, tak perlu datang ke Cafe. Aku jamin, gajimu akan tetap utuh" Sasuke memandang Naruto penuh harap.

"Tapi, itu namanya makan gaji buta" gumam Naruto pelan.

Sasuke menatap Naruto kecewa dan sedih, "Tidak bisa ya?"

Naruto jadi merasa bingung, Kalau tidak ke cafe tanpa pemotongan gaji, itu namanya makan gaji buta. Jika gajinya dipotong, Pasti kurang untuk pengeluaran. Kalau ke cafe, Nee-sama pasti akan sedih keinginannya di tolak. Naruto bingunggg.

"Baiklah kalau tidak mau" Sasuke hendak berdiri sebelum lengannya dicekal oleh Naruto.

"Aku akan ikut"

***

"Nee-sama punya tiket film apa?" Tanya Naruto pada Sasuke yang sibuk makan pop corn di tangannya.

"Aku tidak tahu. Aku asal beli tadi" Jawab Sasuke singkat. Tangannya enggan berhenti memakan pop corn. Bahkan, tanpa ada rasa malu, dia menyuruh Naruto membawa 15 bungkus pop corn. Untung ada kemasannya, kalau tidak, Naruto bakal susah bawanya.

Cintakah?! (NarufemSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang