Perbincangan Masa Lalu

878 78 19
                                    

“Ah... Mari masuk. Sasuke masih mandi, Bi. Sebentar lagi mungkin sudah selesai.” Naruto memiringkan badannya, memberi akses masuk pada keluarga Uchiha yang sedang bersilaturrahmi. Para Uchiha berebut untuk duduk terlebih dahulu di kursi ruang tamu.

“Jika kalian tidak keberatan, Bisakah kalian menunggu yang lain? lalu kita makan bersama” Naruto tersenyum tipis, memasang wajah sopan dihadapan keluarga yang punya presentase 75% untuk menjadi mertuanya.

“Tentu saja tidak” Ucap Mikoto menyahuti. Senyum senang menghiasi wajahnya. Matanya tak pernah berhenti menatap wajah Naruto yang kini dilanda gugup.

“Siapa yang da-“ Fuuka menghentikan langkahnya melihat Uchiha Family berada di ruang tamunya.

Mikoto berdiri dan memeluknya, “Lama tak berjumpa” ucapnya riang. Wajah mikoto mulai berubah, “Tak kusangka kau masih hidup ya?”

Fuuka tersenyum, "Lama tak bertemu juga, Miko-Chan. Dan tentu saja aku masih hidup"

"Sepertinya Mamikoto mengenalnya?" Tanya Itachi pada Fugaku yang sedang nyaman membaca koran.

"Tentu saja. Mereka dulu berteman hingga kejadian 'itu' terjadi" sahut Fugaku datar.

"Apa maksud Ayah?" Tanya Itachi gagal paham.

"Ehm, Bang Tachi jangan kepo! Nggak baik" ucap Naruto yang sudah membawa 4 gelas minuman di nampan, entah kapan ngambilnya. Lalu meletakkan minumanya di meja.

"Paman. Kumohon jangan beritahu siapapun dulu ya?" Naruto tersenyum pada Fugaku. "Kalian tunggu saja ya! Kebetulan sekali hidangan di meja makan cukup banyak kok" Naruto berbalik pergi hendak melaksanakan kegiatan mandi.

"Tuh!" Fugaku mengedikkan dagunya, "nggak dibolehin dulu"

"Ck"

***

"Wah banyak sekali makanannya" seru Mikoto riang, menatap satu per satu hidangan yang sungguh menggodanya untuk mencicipi satu per satu.

"Hem... Naruto tadi masaknya kayak orang kesetanan. Berkali-kali bilang, instingku mengatakan untuk memasak banyak makanan, begitu" Sasuke menirukan gaya bicara Naruto.

"Woow... Naru-chan bisa masak ya? Hebat! Nggak kayak Sasuke! Selalu saja ngeluarin 1001 alasan. Dasar!!" Puji Mikoto, lalu melirik Sasuke yang tersenyum gugup dan malu.

"Sekarang.... Boleh dimulai?" Tanya Itachi yang udah ngiler duluan.

"Tentu saja!" Sahut Naruto. Tangannya mengatup didepan dadanya, melafalkan do'a dan mulai mengambil makanan untuknya. Dan diikuti yang lainnya.

"Wah... Masakan Naru-chan enak sekali" puji Mikoto yang diangguki Fugaku dan Itachi.

Naruto tersenyum penuh rasa terima kasih, "Menma dan Nee-sama juga membantuku tadi."

Mikoto, Fugaku, dan Itachi menatap Sasuke curiga, "Sasuke?" Tanya mereka barengan.

"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" Sasuke merasa tersinggung dengan tatapan tak percaya yang dikeluarkan keluarganya. "Kalian tak percaya?"

"Tidak juga, Nak! Kami hanya terkejut dan tak biasanya kau mau memasak" Fugaku berucap ringan.

Wajah Sasuke mendatar seketika, "Memangnya aku ini Ayah. Yang seenaknya mengusulkan ide makanan dan tak pernah mau membantu sama sekali?"

Fugaku meletakkan sendoknya, "Jadi... Kau menyalahkan ayah?" Tanyanya dingin.

Sasuke tak mau kalah, dia juga meletakkan sendoknya, "Tidak, aku hanya menyindir ayah."

"Kalian berdua hentikan" Mikoto menjitak kepala suami dan putri tercintanya. "Lihatlah Itachi-chan! Dia sangat lahap makannya. Kalian tak mau kehabisan makanan 'kan?"

Cintakah?! (NarufemSasu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang