BAB 5: teman-teman Elang

73 28 6
                                    

WARNING!

{FOLLOW AKUN INI}
Budayakan Vote sebelum membaca, maaf bila typo bertebaran.




"WHAT!!!" Ujar Vanya membentak dan menggebrak meja.

Seluruh siswa siswi yang ada di kantin mengalihkan pandangannya ke hadapan Vanya dan juga Laura.

"Anjir bisa pelan gak sih ngomongnya" ujar Laura sedikit berbisik karena malu.

"Maaf kelepasan" cengir Vanya. "berarti lo sekarang pacaran dong sama kak Elang?" Tanya Vanya memelankan suaranya.

Laura mengangguk dan menyeruput jus alpukat yang sudah dipesan tadi.

"Wah gila lo beruntung banget bisa pacaran sama kak Elang" ujar Vanya sedikit menggoyangkan lengan Laura.

Laura menatap Vanya malas. "Biasa aja kali. Gue juga gak ada rasa apapun sama Elang"

Mata Vanya melebar. "Serius??"

"Hmm"

"Kalo gue jadi lo gue bakal jadi cewek beruntung di dunia ini" ujar Vanya merentangkan kedua tangannya seakan-akan sedang berkhayal.

"Alah lo najis" cibir Laura.

"Lo tau gak sih kak Elang itu ganteng loh, papanya jadi donatur terbesar di sekolah kita. Makanya kak Elang mau bolos berapa hari pun gak masalah" ujar Vanya.

"Yakin lo?" Tanya Laura.

"Gue udah setahun lebih disini. Yak kali gak tau soal hal sepele gitu"

"Ya udah sih biasa aja"

"Si anjir udah di kasih tau bukannya berterima kasih" ujar Vanya dengan memanyunkan bibirnya.

"Iya makasih Vanya kuh sayang" ujar Laura dengan muka di alay-alaykan.

Vanya bergidik. "Jijik gue mas"

"Bangke' lo. Semua yang gue lakuin selalu salah dimata lo" ujar Laura dengan tangis palsu.

"Kok lo lama-lama serem ya Ra"

"Ngajak gelud lo?" Tantang Laura.

Vanya tertawa. "Haduh maap nih gue takut di keroyok followers lo"

Laura tersenyum bangga. "Nah itu tau"

"Boleh gabung gak?" Tanya seseorang.

"Eh kak Elang" Vanya tersenyum malu. "Boleh kok kak silahkan duduk"

Kali ini Elang tidak datang sendiri, ia membawa ke-tiga temannya yang tak kalah tampan dengannya. Tapi diantara mereka ada satu yang gemuk namun lucu dan imut.

"Lo Laura kan?" Tanya teman Elang yang rambutnya sedikit gondrong dan terkesan bad boy. Memakai tindik telinga serta Hoodie berwarna army.

"Iya" jawab Laura.

"Kenalin gue Alex"

"Kenalin juga aa' Jaenal"

Jaenal ini terlihat paling rapi diantara mereka. rambut klimis, baju yang dimasukkan tapi muka ganteng lah.

"Kalo gue Deny" ujarnya dengan mengedipkan mata ke arah Vanya.

Deny yang gemuk tadi ya guys___

"Gue Vanya temennya Laura"

"Salam kenal cantik" ujar Deny.

Vanya tersenyum manis.

"Aelah Van, di depan mereka aja lo manis" sindir Laura.

L A U R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang