Setelah hampir seharian bermain di area pantai, berjalan-jalan sembari memakan ice cream yang Chanyeol berikan. Juga menghabiskan waktu untuk mencari kerang-kerang kecil yang ada di pesisir pantai. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk duduk di area pasir yang masih kering.
Dua pasang sepatu berbeda ukuran itu tersimpan di sisi pemiliknya masing-masing, yang kini sedang asik menghirup nafas. Bau laut yang khas, meski agak amis namun tetap menyegarkan dengan angin sore sebagai pelengkap.
"Indah,"
Satu kata yang pemuda jangkung itu ucapkan kala netranya bertemu pandang dengan wajah cantik pemuda mungil disampingnya. Hidung mungil yang mancung, bibir pink tipis yang lucu, pipinya yang gembil, dan mata dengan bulu halus yang kini tertutup.—menjadi sebuah pemandangan yang indah untuk di nikmatinya.
"Humng?"
Sial.
Mata sipit itu terbuka, kini pemuda mungil itu balik menatapnya. Apa ia ketahuan tengah mencuri pandang? Astaga. Semoga tidak, ya tuhan.
"Chanyeol, ada apa?"
Baekhyun memiringkan wajahnya. Nampak semakin menawan bagi seorang Park Chanyeol, karena kini cahaya senja ke-orenan membias di wajah pemuda di hadapannya.
Ya tuhan.
Jantungnya berdebar lagi kan?
"Tidak."
Chanyeol berdeham sebentar sebelum wajahnya ia palingkan kembali kedepan, menatap matahari yang sudah setengah tenggelam di ujung lautan.
"Hmn.. Matahari terbenam disini cantik kan?"
Kini Baekhyun yang bersuara, mata sipitnya berbinar ketika langit semakin indah di lihatnya. Sedang Chanyeol mengulas senyum tipis.
"Kau menyukainya?"
"Hm! Tentu saja!"
Kini pemuda tampan itu terkekeh, dengan sebelah tangan yang menutupi mulutnya.
"Aku juga menyukainya."
Baekhyun tersenyum ketika mendengar itu, namun pandangannya tetap tertuju kedepan. Menikmati senja yang masih tersisa.
"Menyukai mu, maksudnya."
DEG
Jantungnya seketika berdetak dengan cepat. Rasa tak percaya akan apa yang ia dengar mulai bersuara. Benarkah Chanyeol tadi mengatakannya?
"C-chanyeol?"
Pemuda tampan yang di panggil itu menoleh kesamping, sebuah senyum yang cukup lebar kini ia tampilkan. Memperlihatkan lesung pipitnya yang dalam. Jantung Baekhyun jadi makin berdebar, kan?
"Aku menyukai mu, Byun Baekhyun.."
Sebuah pernyataan yang menyuarakan perasaan nya kini akhirnya berani Chanyeol utarakan. Suara yang mendayu terbawa oleh angin sore hari itu.
Di bawah layung senja, sore yang hampir menuju ke malam. Meski langit masih tampak indah. Dua pemuda itu masih berdiam disana, terduduk dengan pandangan yang saling mengikat.
Dan tak lupa, merah dari benang yang mengikat dua jari kelingking mereka mulai memekat. Bersinar. Berkedut pertanda takdir sudah mengikat mereka dengan erat.
🌵✨🌵
050720
HALOOOOOOO!
Hueee lama juga aku gak update huhuhu, apa ada yang masih menunggu cerita ini? hiks
Maaf ya atas keterlambatannya, terima kasih sudah baca cerita abal-abal ini.
Gak nyangka banget kalau yang baca udah menginjak angka 6k, mau nangis! Huhu seneng banget 😭❤️
Sekali lagi, terima kasih sudah baca cerita ini! huhuhu, semoga chapter kali ini gak mengecewakan ya! ✨❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
𝑅𝐸𝐷 𝐹𝐴𝑇𝐸 ⸙ [𝑐𝒉𝑎𝑛𝑏𝑎𝑒𝑘]
RomanceBagaimana jika kalian diberi anugerah, dengan memiliki kemampuan untuk melihat benang merah yang terjalin di semua orang? Dan, bagaimana.. Jika benang merah kalian sendiri, ternyata terjalin dengan seseorang yang kalian benci..? Ugh, tidak benci jug...