🍁 Sisi Lain Chanyeol

1.6K 228 6
                                    

Dibalik sikapnya yang buruk, seolah tata krama tak menjadi acuan nya dalam bersikap, Chanyeol itu sebenarnya mempunyai sisi yang pemalu.

Ya, ia sebenarnya pemalu.

Namun tak ada yang menyadari sisi lain nya itu, ia sudah terkenal dengan cap yang tak mengenak kan tentang dirinya.

Tak punya perasaan, contohnya.

"Yeol, jika sikap mu terus seperti itu, tidak akan ada yang mau padamu!"

"Maka dari itu perbaiki sikap buruk mu itu, Yeol."

Dua kalimat itu adalah hal yang paling Sehun dan Jongin katakan. Sebenarnya mereka sudah lelah mengatakan nya, tapi—hey! Chanyeol itu sudah mereka anggap sebagai sahabat serta saudaranya.

Yah, meski sikap dingin Chanyeol tak luput dari dirinya. Seolah sudah menjadi ketetapan. Tak bisa di ubah.

"Aku tidak tertarik."

Jawaban yang sama.

Kan.

Jongin dan Sehun hanya dapat menghela nafas secara bersamaan. Dengan pemuda yang berkulit pucat itu tampak merauk mukanya dan menghela nafas dengan kasar.

"Kita sudah kelas 11, waktunya untuk bersenang senang," pemuda tampan dengan kulit tan itu menggerutu.

"Masa SMA itu adalah masa-masanya kita menikmati indahnya cerita cinta!" lanjut pemuda tan itu.

"Aku tidak tertarik."

Dan selalu saja,

Jawaban mengesalkan yang mereka dapat kan.

"Kau selalu saja berkata begitu! Bersikap begitu! Dingin, cuek, dan irit bicara!" kini Sehun ikut bersungut-sungut kesal.

Apa katanya?

Dingin?

Cuek?

Irit bicara?

Hahaha, mereka hanya tidak tahu saja.

.

"Baek! Seharusnya tadi tidak usah ke ruang Jung saem saja!"

Di sebrang lorong, Chanyeol dan dua sahabatnya itu dapat melihat dua lelaki mungil yang tengah kesulitan membawa tumpukan kertas.

"Jung saem akan memarahi kita, tidak ada perwakilan kelas yang mau kesana untuk mengambil hasil ulangan dan buku paket ini."

Si manis dengan mata sipit itu terlihat kesulitan. Dengan lengan kecil yang membawa tumpukan buku juga kertas diatasnya.

"Kau terlalu baik! Nanti gampang di bodohi!"

Yang berada di sebelah si mungil itu mendengus, karena ucapan sahabat cantiknya itu.

"Tapi buktinya aku tidak, Lu."

Dan Luhan—lelaki yang sama manisnya dengan yang berada disampingnya itu, lagi-lagi mendengus.

Tuk

Jongin menyikut bahu Sehun, yang kemudian menatapnya bingung.

"Lelaki mu, Xiao Lu." Jongin terkekeh, saat Sehun tersenyum lebar.

Pemuda jangkung itu lantas bergegas mendekati kedua lelaki mungil tersebut, menawari untuk membantu membawa buku pada salah seorang diantaranya. Luhan.

"Oh-ho~ lihat si pucat itu, Yeol. Dia bahkan dengan mudah melakukan pendekatan dengan rusa galak nya itu."

Jongin berkata dengan nada menggoda, yang menurut Chanyeol menyebalkan.

Tatapan elangnya tetap menatap pergerakan si mungil yang nampak tersenyum menggoda kearah sahabat rusanya itu.

"Tidak mau membantu yang di sebelahnya?"

Jongin sangat menyebalkan.

"Ayolah, berhenti jadi pecundang."

Tidak,

Chanyeol tidak.

Baekhyun melewati mereka. Tatapan itu kembali bertemu, sengatan listrik seolah membuat mereka cukup terkejut. Jantung mereka berdebar.

Tapi, Chanyeol adalah orang yang pertama memutuskan kontak mata mereka. Tak ingin larut terlalu lama.

"Harusnya tadi kau menawari Baekhyun bantuan bodoh!"

Jongin memukul bahu Chanyeol, kesal.

Chanyeol ingin menawari Baekhyun bantuan.

Tapi ia tak bisa.

Sisi lain dirinya menguasai jika berhadapan dengan sosok manis itu.

Ia..




...terlalu malu.

Pertemuan ketiga yang tak ada peningkatan.

Sama seperti pertemuan-pertemuan sebelumnya.

Tapi bisakah suatu saat Chanyeol mencoba?



.





✨🌵✨

080420




Hai! Happy #EXODAY huehehe~

Semoga chapter kali ini cukup menghibur ya, semangat buat kalian yang menjalankan ujian sekolah secara online alias di rumah. Juga tugas-tugas lain nya yang makin hari makin menumpuk 😥

Jangan lupa jaga kesehatan~

Note! : Jika pada chapter setiap kata/kalimat/paragraf tulisan nya miring, tandanya flashback ya ;) soalnya cerita ini alurnya maju-mundur. Kaya syahrin*i hehehehehe~

 𝑅𝐸𝐷 𝐹𝐴𝑇𝐸 ⸙ [𝑐𝒉𝑎𝑛𝑏𝑎𝑒𝑘]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang