Out°29

91 3 0
                                    

3 tahun kemudian...

Nayeon sudah bebas dari penjara. Dia sekarang seperti embel-embel jalanan. Dirinya sudah tak tahu kemana dia akan pergi.

"Huh aku kemana ya ? Di jogja, gak tahu jalan. Emang bukan kota-ku " bicara sendiri nayeon terus-terusan.

Nayeon mau nyabrang sambil ngelamun. Mobil melaju kencang hingga nayeon tertubruk.

Brukkk

Nayeon terpental sekitar 7 meter. Astaga.

Mobil yang nubruk nayeon itu kabur.

Orang-orang pada syok melihat nayeon tak sadarkan diri. Kepala dah buncur, darah mengalir segar memenuhi jalan raya.

"CEPAT PANGGILIN AMBULAN " Seorang pria yang berjongkok di dekat nayeon yang sudah mengeluarkan darah banyak. Dia berteriak untuk meminta ambulan.

Semua orang pada manggil ambulan. Tak lama ambulan pun datang. Semua petugas ambulan menutupi mayat dengan selimut dan di bawa ke atas ranjang ambulan.

Pria yang meminta warga menelpon ambulan itupun langsung ikut ke rumah sakit menaiki mobilnya.






Dirumah sakit.

Pria tadi masih setia menunggu di depan ruangan nayeon di operasi.

Sekitar 3 jam akhirnya dokter pun keluar dengan sarung tangan yang masih ditempeli darah. Pria itupun mendekati dokter dengan pikiran yang penuh tanya.

"Dokter bagaimana ? " pria itu sedikit khawatir. Dokter tersenyum lalu melepas sarung tanganya.

"Operasi-nya berjalan dengan lancar. Pasien sudah siuman. Dia hanya masih lemah. Belum kuat bergerak sedikit pun. "

"Huh syukurlah. Apa saya boleh masuk ?"

"Tentu, saya tinggal dulu. Permisi "

Dokter udah pergi. Barulah pria itu masuk.

Nayeon menoleh mendapati sosok pria yang tak begitu dia kenal. Nayeon ngaku deh, dia tampan tetapi dirinya gak begitu tertarik.

"Permisi. Maaf saya boleh masuk ?" tanya pria itu dengan sopan. Nayeon melihat sekitar lalu mengangguk.

"Oh iya, saya tadi yang sudah membayar biaya operasi anda. Saya kesini cuma mau menjenguk " pria itu duduk di samping ranjang nayeon yang didapati kursi. Nayeon sedikit terkejut.

"Maaf ngerepotin. Saya janji akan menggantinya " nayeon menunduk dengan tangan saling bertautan.

"Tidak apa. Gak perlu di ganti kok. " pria itu tersenyum canggung. Nayeon menatap pria itu dengan tatapan biasa. Nayeon sangat datar.

"Terima kasih " nayeon cuek. Dia sangat tidak menginginkan pria berada di sampingnya. Pria itu mengangguk.

Menciptakan hening. Nayeon memang malas bicara. Jadi dia hanya melamun. Pria itu mulai merasa risih.

"Perkenalkan aku Sehun " pria bernama sehun itu mengulurkan tanganya. Nayeon diam, menatap tangan itu.

"Aku nayeon " dingin nayeon tanpa mengulurkan tanganya. Cih begitukah nayeon cuek sama pria tampan yang bernama sehun ?

Sehun yang menatap tanganya mengulurkan ke nayeon dan tak diterima oleh nayeon langsung menarik tanganya.

"Kamu tinggal dimana ? " tanya sehun tiba-tiba. Nayeon jengah, dia malas untuk menjawab itu.

"Aku gak punya tempat tinggal " datar nayeon tanpa menoleh ke arah sehun. Sehun tersentak lalu berubah menjadi B aja.

"Kenapa ? Orangtua kamu ngu__" ucapan sehun terpotong.

NY Bela Diri ×× JK ❤❤ [ End~]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang