23. Ungkapan dan rasa kecewa

80.6K 7K 410
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Bacanya pelan-pelan :"))
Biar gak cepet abis, wkwkwkwk :>

----


Mata Zahra mengikuti gerak-gerik remaja yang seperti tengah di mabuk asmara itu, di sana ada suami sah nya. Raja, pria itu tengah bercanda bersama Angel di parkiran. Mungkin mereka merencanakan pulang bersama.

Bukan mungkin, tapi benar-benar iya.

Lihat saja, mereka sekarang sudah bersiap-siap untuk pulang. Sebelumnya, Zahra juga harus menerima fakta pahit yang ia saksikan sendiri. Di sana Raja sedang memasangkan helm di kepala Angel, dan jangan lupakan raut bahagia yang terpampang jelas di wajah keduanya.

Seketika desiran aneh itu kembali mengunjungi hatinya, mungkin ini yang dirasakan remaja SMA yang mengalami patah hati. Dan anehnya, Zahra baru merasakannya sekarang. Saat dia sudah benar-benar menjadi istri pria berhati es itu.

Raffa Jafreeza Alaska. Uh! Pria ini benar-benar sukses menganggu ketentraman hatinya.

----

Sekarang, Zahra sudah menginjakkan kakinya di pelataran rumahnya, belum ada motor Raja di bagasi. Itu tandanya orangnya belum pulang.

Zahra menghela nafas berat, lalu berjalan memasuki rumah dengan langkah malas. Seusai itu, Zahra mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah. Memejamkan matanya mencoba untuk meminimalisir gelagat aneh di hatinya.

"Salah ya, kalo aku cemburu?" tanyanya pada diri sendiri.

"Ya Allah, gini ya, rasanya patah hati tuh," racaunya pusing.

Setelah dirasa cukup, Zahra lalu memasuki kamarnya. Mencoba menyegarkan diri dengan mandi lalu menunaikan sholat ashar.


"ASSALAMUALAIKUM! RA, BIKININ GUE TEH CEPET!" itu suara yang Zahra tunggu-tunggu sejak tadi.

Sontak Zahra langsung bergegas melipat mukena dan sajadahnya, lalu menghampiri Raja yang kini tengah bersantai di sofa.

"Wa'alaikumussalam,"

"Eh iya kak, apa tadi? Kakak mintak apa?" tanyanya berusaha tidak kepo dulu.

"Teh."

Zahra mengangguk faham, lalu ia segera beranjak ke dapur untuk menuruti permintaan sang suami.

"KAKAK UDAH SHOLAT BELUM?" tanya Zahra berteriak dari dapur.

Raja menghentikan aktivitasnya sejenak. "Belom,"

"Sholat dulu aja, nggak baik nunda-nunda sholat," tuturnya menasehati.

"Hm, iya iya." jawabnya singkat. Lalu dengan sedikit malas menunaikan apa yang istrinya katakan.







Masih jam delapan malam, ini masih cukup sore bukan? Dan, inilah yang Raja dan Zahra lakukan di ruang tengah mereka.

Raja fokus bercumbu rayu dengan hpnya yang ia miringkan. Tau kan, yang Raja lakukan? Cowok kalo hpnya miring ngapain lagi kalo bukan main game.

Lalu Zahra, gadis itu sibuk mengerjakan pr-pr nya, tapi... sebenarnya juga bukan pr nya Zahra doang sih, ada prnya Raja juga yang ia kerjakan.

Tolong gais!! Bilangin ke Raja, suruh banting hpnya :)

"Udah selesai pr gue?" nah kan, akhirnya dia bersuara.

"Hm?"

"Udah selesai pr gue?" tanyanya lagi.

Karena Hangatmu (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang