Bismillahirrahmanirrahim
Selamat malam setengah sore semuanyaa :)
----
Saat ini kondisi Zahra berangsur-angsur membaik, dan kabar baik nya lagi, sore ini dia akan pulang.
Pintu kamar menimbulkan suara, di sana ada pria yang baru saja masuk dan menutup pintu itu. Zahra tersenyum senang.
"Bawa apa aja kak? Kok banyak banget?" tanya Zahra.
Raja menaruh bungkusan kresek itu di ranjang, kemudian duduk di kursi samping ranjang. "Banyak. Nih, ada cemilan, minuman," ucapnya sambil mengeluarkan benda-benda yang ia sebutkan.
"Ya Allah kak, nanti sore kan mau pulang, kenapa bawa makanan banyak banget?" heran Zahra tak habis pikir.
Raja terkekeh menanggapi. "Justru itu, nanti kalo kamu udah di rumah, biar nggak keluar lagi, biar nggak kabur!" kata Raja seraya menajamkan kalimat terakhirnya.
Zahra mencibik kesal. "Siapa jugak yang mau kabur!"
Ini hari senin, dan seperti yang sudah-sudah. Raja juga belum mau sekolah, padahal tadi pagi Zahra sudah memaksanya. Padahal kan, Zahra bukan anak kecil lagi, Rumah Sakit juga ramai kok, kenapa suaminya jadi se-posesif ini?
"Kak,"
"Hm?"
"Besok kakak sekolah yah," pinta Zahra dengan raut muka serius.
"Tergantung." jawabnya singkat.
Zahra mengangkat alisnya bingung. "Tergantung apa nya?"
"Kalo keadaan kamu membaik aku sekolah, kalo kamu masih lemes aku di rumah aja, nemenin kamu." wah, posesif sekali manusia satu ini.
"Astaghfirullah, aku bukan anak kecil kak!" kesal Zahra.
"Kakak abis ini tuh mau ujian kelulusan, pasti kakak nanti ketinggalan banyak materi tau!" semprot Zahra sebal.
Dan Raja malah ketawa.
Apa apaan ini?!
"Kan ada kamu, istri aku kan pinter, pasti nanti dia mau kok ngajarin suaminya." balas Raja, seketika membuat Zaha terdiam sejenak.
"Ish! nggak gitu juga konsepnya..."
"Lagian aku juga males sekolah," ucap Raja kemudian.
"Kenapa?"
Raja menunjukkan senyum angkuhnya. "Nanti di sekolah pasti banyak cewek cewek yang ngejar ngejar aku,"
"Setiap hari kan gitu," balas Zahra jutek.
"Nih aku kasih tau, kalo aku nggak masuk sehariii aja, pasti tuh cewek-cewek pada kayak singa kelaparan. Teriakin aku sana-sini, pakek segala naroh obat di laci meja aku, ngasih bunga lah, coklat lah..."
Zahra diam mendengarkan Raja bercerita, entah kenapa, tiba-tiba ia jadi tertarik cerita suaminya.
"Pasti kalau aku nggak masuk, aku dikira sakit, padahal kan nggak juga. Nah itu aja baru sehari, apa lagi berhari-hari, bisa-bisa entar aku di seret-seret sama mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Karena Hangatmu (Terbit)
Roman pour AdolescentsTelah diterbitkan dalam bentuk buku. Pembelian buku dapat melalui, ig : @penerbitkatadepan --- Ini kisah tentang gadis hangat yang dijodohkan dengan bongkahan es batu hidup karena nazar kedua orangtua nya. Dia Az Zahra Putri Kamila, yang terpaksa ha...