39. Pernikahan dua insan

101K 7.4K 375
                                    

Bismillahirrahmanirrahim

Jangan su'udzon sama judul, hmmm🙃

----

"Gila! Lo beneran dateng?"

" ... "

"Dia pasti seneng banget lo dateng! Secara lo udah lima tahun di luar negeri," kata Raja lalu terkekeh.

" ... "

"Oke lah, besok gue tunggu! Awas aja lo nggak bawa pasangan," ejeknya.

" ... "

"WOW!!! Gercep juga lo, udah khitbah anak orang aja,"

" ... "

"Oke lah oke, gue tunggu! Ini si Vano udah lima tahun masa Om nya belom apa-apa,"

" ... "

"Iya iya, santai elah! Baper amat kaya perempuan,"

" ... "

"Oke, assalamualaikum."

" ... "

Raja tersenyum sumringah ketika menutup telepon itu, tak berapa lama kemudian. Seorang bocah berumur lima tahunan menghampirinya sambil memekik kegirangan.

"Assalamualaikum Ayahhhhhh!!!"

Tak mau diam saja, Raja langsung mengangkat jagoan kecilnya, lalu mendudukkannya di paha.

"Wa'alaikumussalam. Aduh! Anak Ayah kayaknya seneng banget, ada apa?"

"Seneng dong Ayah, tadi di sekolah Vano dapet bintang lima lohh!" ucapnya bergairah. Detik selanjutnya, bocah imut itu menunjukkan bintang kertas yang ia dapatkan dari gurunya.

"Banyak kan?" pamernya.

Raja menyemburkan tawanya riang. "Iyaaa, anak Ayah emang paling pinter!!" pujinya tak tanggung-tanggung.

"Oh iya, pacar Ayah kemana?"

Vano mengernyitkan dahinya. "Pacal itu apa?"

Seketika Raja menepuk bibirnya berulang kali. Jangan sampai nanti ia dimarahi Zahra karena mengajari Vano kata-kata yang belum sesuai dengan umurnya.

Kini Raja gelagapan sendiri. "Maksud Ayah--- Bunda kemana?"

Vano mengangguk-anggukkan kepalanya faham. "Bunda masih teleponan sama tante Icha,"

Raja pun membulatkan mulutnya menjadi bentuk 'O' tanda mengerti.

"Oh iya, Ayah kok nggak kelja?" perlu diingat, bahwa Raja ini orang yang super sibuk. Jadi, jika satu hari saja Raja libur, maka keluarga kecilnya ini akan senang bukan main.

"Sengaja pulang agak cepet, mau pacaran sama Bunda," celetuknya lagi.

Dan ya, Vano lagi-lagi mengerutkan dahinya tak mengerti. Sedangkan Raja, pria itu kembali menepuk bibirnya.

Karena Hangatmu (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang