1. Aku Suka Kau, Bocah!

1.3K 129 21
                                    

.
.
Miyuki Kazuya, kelas 1 SMA Seidou

Kazuya sedang asyiknya duduk-duduk memainkan bola yang ia pegang. Melemparnya ke udara lalu menangkapnya lagi. Memutarnya dengan jarinya. Ia sedang istirahat sambil melihat para senpai dan anggota lain latihan. Ah, tim utama memang diperbolehkan libur untuk latihan hari ini, akan tetapi tetap aja mereka ikut latihan.

Kazuya cukup malas saat ini. mengingat kedatangannya ke seidou untuk merebut posisi chriss sebagai catcher utama malah chrissnya cedera, ia tak bisa bersaing dengan adil. Ia merasa tak bisa mengalahkannya. Akan tetapi ia tak peduli lagi dengan itu. Ia harus membantu timnya untuk bisa kembali bermain di stadium sakral itu, Koshien.

Kazuya menghela nafas perlahan, cukup bosan karena hanya duduk-duduk gak jelas. Ia duduk dipinggir lapangan sambil melihat Nori yang sedang dibantai habis-habisan oleh Azuma senpai baik ucapan maupun oleh ayunan pemukulnya yang begitu cepat dan jauh seperti biasanya.

Ia tak terlalu peduli, toh Azuma senpai memang sudah seperti itu sifatnya. Semua orang sudah tahu. Bahkan nori sendiri sudah tahu. Akan tetapi sepertinya ada yang berani bertingkah kurang ajar pada senpai yang gede dan menakutkan itu..

"Apanya yang perut imut? Bukannya mirip om-om ya? dahahaha!!!" teriak seseorang dengan kerasnya, tatapan semua orang kini mengarah padanya.

"chotto, Sawamura-kun!?" Takashima Rei, salah satu asisten pelatih tim baseball sma seidou yang kini bertugas untuk mencari pemain berbakat itu sedang mencoba menghentikan tingkah bocah SMP yang dipanggilnya dengan sebutan Sawamura.

"siapa bocah yang sudah menghina perutku?!" azuma senpai terlihat sangat marah, ia bahkan menghampiri bocah itu.

Kazuya cukup dibuat penasaran dengan apa yang akan terjadi, ia masih memerhatikannya.

Terjadi perdebatan antara bocah bernama sawamura itu dengan azuma senpai. Keduanya tak mau kalah. Jujur, kazuya ingin sekai tertawa melihat tingkah dua orang itu.

Rei menyuruh eijun untuk memperlihatkan kemampuannya sebagai alat untuk mengalahkan argumen Azuma senpai. Namun sawamura itu awalnya menolak perintah rei, tapi rei seolah memaksanya untuk melakukan sebagai pembuktian kalau argumen sawamura benar.

"rei-chan, boleh aku tangkap lemparannya?" kazuya masih duduk, sambil memutar bola di jarinya.

Rei, azuma, dan bocah bernama sawamura itu melirik padanya dengan tatapan bingung.

"siapa dia?" tanya eijun pada rei

"miyuki kazuya, seorang catcher." Jawab rei
.
.
eijun sudah mengganti pakaiannya dan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Sepertinya wajahnya cukup kesal. Kazuya yang melihatnya cukup jauh terkekeh, "ahaha, kawaii"
.
Singkat cerita, mereka memulai pertandingannya melawan azuma senpai. Kazuya sudah siap menangkap lemparan yang akan diberikan oleh pitcher smp itu.

"ah.. dia tegang banget." Gumam kazuya

Dan eijun telah melemparkan bolanya pada mitt kazuya, ball..

Kazuya meminta time out pada azuma dan menghampiri eijun. ia mulai berdiskusi

"kau sengaja ya melemparnya ke tanah?" tanya kazuya

"kalo aku melempar sesuai arahmu, bolanya akan terpukul." Jawab eijun

Kazuya terkejut, ya gak terkejut banget. Cuma ia sedikit terpukau dengan jawaban bocah yang sedang ia ajak obrol.

"ahaha.. kau benar. Ternyata kau lebih suka ball daripada lemparanmu kena pukul ya, bocah. Sebenarnya, posisi tadi tuh tempat favoritnya azuma senpai. Ahaha"

"ka-kau?!" terlihat wajah eijun yang cukup kesal.

"kalo kau melemparnya kesana, aku yakin bolanya memang akan kena, dan pastinya jauuuh banget. Kau tegang banget sih. Tadinya aku mau bikin bolamu kena pukul dulu agar kau cukup rileks. Tapi kau cukup cerdas, bocah. Ahaha." Ucap kazuya

"ma-maksud kau?" terlihat sekali eijun sangat kesal

"ahaha.. aku suka kau, bocah. Kau menarik. Mari sama-sama kita menaklukan monster itu." Kazuya merangkul pundak eijun, setelah itu melepaskannya dan hendak kembali ke posisinya.

"ha-haik" jawab eijun dengan cukup keheranan.
.
.
Kazuya tak menyangka kalau kata "suka" nya pada bocah itu benar-benar menjadi "suka" yang sebenarnya. Setelah menerima lemparan terakhir bocah itu, kazuya merasakan suatu hal yang aneh dengan hatinya. Rasanya dag dig dug gak karuan.
.
.
"lu kenapa, miyuki?" tanya kuramochi pada kazuya saat mereka di kafetaria, hari sudah malam.

"gapapa, aku baik-baik aja." Kazuya mencoba menyembunyikan kegelisahannya.

"ehhhh... gitu ya? yaudah, terserah lu aja." Kuramochi melanjutkan makannya, kazuya juga.
.
.
Kazuya kini sudah berada di kamarnya. Ia segera merebahkan tubuhnya ke kasurnya. Senpainya sudah tidur sejak tadi. Kini waktu menunjukkan pukul 11 malam.

"tanganku masih gemetar." Kazuya mengacungkan tangan kirinya ke udara, seolah sedang menerima lemparan bola dari pitcher. Pikirannya masih terbayang mengenai kejadian siang tadi, saat ia melakukan battery dengan bocah smp yang entah akan masuk ke sma seidou atau tidak. Ya, kazuya tahu kalau anak itu belum tentu masuk ke seidou setelah mendengar penjelasannya dari rei-san. Meskipun dalam batinnya ia ingin anak manis menggemaskan itu masuk ke timnya. Ia merasakan rasa yang aneh dalam dadanya.
.
.
"bukannya itu cinta ya?" tanya kuramochi setelah kazuya mengutarakan keluhannya padanya saat dikelas.

"eh? Cinta? Hmmm.." balas kazuya dengan pertanyaan, ia cukup ragu.

"ah elu. Ada-ada aja sih, miyuki. Dia cowok lho. Lu gak ada minat jatuh cinta sama cewek gitu? Padahal Ayumu, miss angkatan kita dirumorin deket ama lu."ucap kuramochi.

"eh? Emang salah ya? kan aku ini yang ngerasain. Lagian aku juga gak terlalu yakin." Timpal kazuya

"maksud lu? Gak yakin ama perasaan lu?" tanya kuramochi

"bukan itu. Aku gak yakin anak itu akan masuk ke seido. Tapi aku berharap dia mau masuk ke seido. Toh dia sangat hebat sampe bisa nge-strike out azuma-san." Sanggah kazuya

"ah, lu bener juga. Gua juga harap bocah itu masuk seido. Sepertinya akan menyenangkan. Hyaha." Kuramochi tertawa..

.
.
***
Next..

BAKAMURA EIJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang