11. Maaf

769 81 8
                                    

.

.

Eijun hanya ingin berlari.. kemanapun tanpa tujuan. ia hanya ingin lari, hanya ingin melepaskan air matanya yang sudah berat ia tampung. Rasanya campur aduk. Ia bahagia dengan kemenangan tim, akan tetapi telat mengetahui keadaan kazuya yang ternyata cedera membuatnya ingin lari.

“apanya yang partner, eijun? rekan cederapun kau gak sadar? Baka!!!!” teriak eijun sambil lari

Terdengar di belakangnya kazuya dari tadi memanggil, sepertinya memang sedang mengejar eijun. namun entah kenapa saat ini ia tak ingin menemui kazuya, rasanya begitu berat. Air matanya terus mengalir. Eijun ingin lari secepat mungkin, sejauh mungkin. Ia ingin menenangkan dirinya sendirian.

“sawamura!!!!” teriak kazuya jauh dari belakang eijun. eijun tahu betapa jauh jarak diantara mereka saat ini, suara kazuya terdengar sayup-sayup saat memanggil namanya.

Eijun tak menyadari ada lubang di jalan yang sedang ia lalui, dan bruuuk.. eijun jatuh.

“sawamura!!! Tunggu!!” teriakan kazuya semakin terdengar kencang, sepertinya jarak itu mulai mengurang.

ittaiii.. kenapa mesti ada lubang sih?” gerutu eijun sambil menangis, ia mencoba untuk berdiri dan kembali lari.

Namun sepertinya kaki eijun terkilir, ia merintih kesakitan.

“awww.. kenapa disaat seperti ini sih?” keluh eijun sambil memukul kakinya yang terkilir

.

Kazuya yang terus mengejar eijun akhirnya dapat istirahat karena eijun yang berhenti sambil terduduk? Memegang kaki? Kazuya langsung panik dan mendekati eijun

“sawamura, kau baik-baik aja?” tanya kazuya khawatir

Eijun hanya mengangguk, tangan kanannya mengelus kaki kanannya yang terkilir

“kau kenapa? Kakimu?” kazuya langsung memeriksa kaki kanan eijun

ittai!” suara eijun tertahan

“kau terkilir? Dasar, sawamura. lagian kenapa kau lari, hah?” kazuya mencoba meluruskan kedua kaki eijun, ia tak berani mengurut kaki eijun, takutnya salah.

“gapapa. Cuma pengen lari aja.” Jawab eijun dengan ketus, masih terisak

“terus kenapa kau lari sambil nangis?” tanya kazuya

“gapapa. Pengen aja.” Jawab eijun

Kazuya menghela nafas, “kau bohong, sawamura. kau pikir kau bisa ngebohongin aku?”

“kap juga gak jujur.” Balas eijun

“maksudmu?” tanya kazuya

“kenapa kap gak jujur tentang cedera kap? Kenapa kap sembunyiin cedera kap dariku? Kenapa?” keluh eijun sambil nangis

Kazuya tak bisa menjawab, rasanya mulutnya terkunci untuk menjawab pertanyaan eijun

“sawamura.. hari ini kita menang lho. Jadi, jangan nangis ya.” kazuya hendak menghapus air mata eijun, namun eijun menepis tangan kazuya

“aku tahu kita menang! Gak usah ubah topik pembicaraan! Apa karena aku bodoh? Gak bisa diandalkan? Makanya kap gak ngomong ke aku, hah?”

“sawamura..”

“aku tuh bodoh, kap. Aku gak bakalan tahu kalo gak dikasih tahu. Hari ini, saat zono senpai bertanya padamu apakah kau baik-baik saja, aku terheran. Saat kau bilang ternyata kau mengalami cedera, aku terkejut. Aku sangat terkejut. Tapi setidaknya aku harus tenang. Aku tahu saat semifinal kau jatuh, kau ditubruk. Aku tahu kap mungkin mengalami cedera. Tapi, aku yakin kalau kap gapapa, kap itu kuat, makanya aku gak pernah berpikir kap cedera.”

“kita itu battery, kan? Kita tuh harus saling bantu, kan? Kap selalu bantu aku. Bahkan kap juga bantu aku saat aku kena yips, bantu aku kapanpun.. aku juga pengen bantu kap. Tapi, kap gak mau aku bantu. Ini sangat menyebalkan..kap tak percaya padaku?” eijun terus saja menangis

Kazuya tak menyangka kalau Eijun akan mengatakan hal itu padanya. Ia benar-benar merasa menyesal karena membuat Eijun menangis.

Dengan cepat kazuya menyergap eijun, ia memeluk eijun dengan begitu eratnya.

“maaf, sawamura. maaf.. maafkan aku..” ucap kazuya sambil memeluk eijun

“ke-kenapa kap minta maaf?” eijun cukup terkejut dengan pelukan dadakan kazuya yang begitu cepat

“maaf karena membuatmu nangis, sawamura. maaf..” jawab kazuya

“maaf karena aku tak memberitahumu. Bukan berarti aku tak percaya padamu, sawamura. bukan. Sama sekali tak pernah aku tak percaya padamu. Aku hanya tak mau kau kepikiran. Kau terlalu sensitif, terlalu memikirkan suatu hal. Aku tak mau saat kau tahu kalau aku cedera, menyebabkan kau tak bisa fokus dengan pitchingmu. Aku tak mau merusak ritme pitchingmu yang sudah sangat bagus.” Jelas kazuya

Eijun tak bisa membalas perkataan kazuya, yang ia bisa hanya menangis sekeras-kerasnya. Kazuya benar-benar semakin erat memeluk eijun, ia tak ingin melepaskan eijun untuk saat ini. ucapan maaf terus terucap dari mulut kazuya meskipun hanya dibalas oleh tangisan eijun.

Beberapa saat kemudian eijun mulai tenang, ia mulai berhenti menangis.

“kap, kau bisa lepaskan pelukanmu sekarang. aku udah baik-baik aja.” Ucap eiju

“gak. Aku masih pengen peluk sawamura.” tolak kazuya

“eh? Tapi aku laper, pengen makan. Nangis barusan nguras tenaga aku.” Ucap eijun

Kazuya tak sangka dengan ucapan eijun. ia kini terkekeh

“kenapa kau tertawa, miyuki kazuya? apa ada yang lucu, hah?!” eijun mulai berteriak seperti biasanya, ia memang sudah tenang.

“maaf, aku gak maksud ngetawain kamu, sawamura. hahaha..”

“kau hangat, sawamura. aku suka..” ucap kazuya

.

.

***

next

BAKAMURA EIJUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang