SKY Journey
"Thanks, Cano!"
Baekhyun melompat turun dari Buggati hitam milik Chanyeol dan berteriak kepada temannya itu. Chanyeol hanya membalasnya dengan anggukan lalu membunyikan klakson mobilnya dan berlalu meninggalkan rumah megah bercat ungu putih tersebut.
Baekhyun menyampirkan tas nya di pundak lalu masuk ke dalam rumah saat gerbang rumahnya telah dibuka oleh pak satpam.
"Mas Bertrand, tadi ibu titip pesan sebelum pergi ke butik, katanya mas nggak boleh keluar rumah sehabis pulang sekolah," ucap pak satpam tersebut membuat langkah Baekhyun terhenti.
Ibunya berpesan seperti itu? Apa artinya Jessica masih marah padanya?
Oh ya sudah pasti, untuk apa ditanya lagi.
Malas menanggapi ucapan penjaga rumahnya, cowok sipit itu masuk ke dalam rumah bergaya Korea tersebut, Baekhyun masuk tanpa mengetuk pintu, kebetulan pintunya tak dikunci, cowok itu meletakkan sepatunya di rak sepatu, lalu masuk menyusuri lorong dan berbelok ke kanan, menuju ruang keluarga.
"I'm home!" Teriaknya membuat seseorang yang sedang duduk di sofa menoleh ke belakang untuk melihat kedatangannya.
"Jawab salam gue dong, Brandon!"
Bocah laki-laki seumuran Sehun yang sedang duduk bermain game lewat ponselnya, menatap kakaknya jengah.
"Salam dari hongkong, kapan lo ngucap salam?" Tanya bocah itu lalu kembali sibuk pada ponselnya.
Baekhyun memandang adiknya dengan bibir mencebik, cowok itu hendak berbelok ke lorong menuju kamarnya saat sebuah suara membuat langkahnya terhenti di udara.
Baekhyun menoleh lalu menyengir kaku saat melihat ayahnya, Minho, berada di sana sembari memandang Baekhyun heran.
"Kamu udah pulang, Bert? Tumben nggak bawa mobil sekolahnya?" Tanya sang kepala keluarga kepada anak pertamanya, Baekhyun menelan ludahnya gugup, bagaimana ayahnya bisa pulang dari Kalimantan? Ya bisa saja sih, tapi ini lebih cepat dari pada yang seharusnya.
Semoga saja ibunya belum bercerita yang macam-macam kepada sang ayah.
Tentang kejadian kemarin siang misalnya…
Sepertinya sih belum…
"Hehe, nggak, pa…"
"Kenapa?" Tanya Minho heran, biasanya si sulung tak pernah lepas dari mobil kuning kesayangannya, tapi ini, saat dia pulang ke rumah pagi tadi, mobil itu masih terparkir rapi di garasi sedangkan si pemilik sudah berangkat ke sekolah.
"Tadi nebeng Cano," jawab Baekhyun mencari alasan, tidak mungkin dia berkata jujur bahwa sebenarnya kunci mobilnya disita sang ibu.
"Kamu kan tiap hari emang nebeng dia, tapi mobilnya kamu taruh di rumahnya," ucap Minho lagi membuat Baekhyun merasa tersudutkan.
Tiba-tiba saja si bungsu ikut menyahut dari sofa.
"Jadi pa, si makhluk tulang lunak ini kemarin bikin mama marah karena-"
"Brand! Gue beliin lo coklat lho tadi!" Baekhyun memotong cepat ucapan adiknya dengan keringat dingin yang mulai menetes di dahinya.
Bisa tamat riwayatnya kalau ayahnya tahu kejadian memalukan kemarin siang.
Bisa dipecat dia jadi anak.
"Karena?" Minho menatap Brandon dengan penasaran, Brandon melirik Baekhyun yang sudah memelas menatapnya.
Ah, biarlah, perihal coklat doang dia bisa beli sendiri.
"Karena Kak Bert-"
"Brand, gue juga beliin topi yang lo pengen lho!" Teriak Baekhyun lagi histeris membuat Minho menatapnya aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY Journey (EXO)✓
FanfictionIni tentang Sky dan Sunshine yang hidupnya berubah setelah pergi ke perantauan dan bertemu cowok arogan, congak yang menyebalkan bernama Canopus. -Chanyeol, Kai, Sehun. SKY Journey