Sweet Annoyance | SasuSaku ✔

Chapter. 14

Sweet Annoyane

.
.
.

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Story by : caley_23

Pairing: Sasusaku

Bagian : 14

Genre : Romance, Friendship, Schoollife

Rate : Mature for some reason (No lemon)

.
.
ENJOY!

"Kau yakin tidak mau aku antar?" Sasori menatap adiknya yang sedang memasukan tas dan peralatan kemahnya ke dalam bagasi mobil.

Sakura menggeleng, ia berjalan ke arah Sasori dan memeluk tubuh kakaknya itu pelan.

"Aku pergi dulu."

Sasori membalas pelukan Sakura. "Hm, kau tidak mau pamit dengan Karin?"

"Tidak, kak Karin masih tidur."

Sasori mengangguk, ia mengusap kepala adiknya dan berujar dengan lembut. "Hati-hati di jalan nanti."

"Hm."

"Jaga kesehatanmu."

"Ya."

"Telpon aku kalau ada apa-apa."

"Pasti."

"Aku harap kau tidak berubah jadi manusia monyet setelah pulang kemah nanti."

Sakura mendengus, ia melepaskan pelukannya dan melotot kesal ke arah kakaknya. "Jangan meledekku!"

Sasori menaikan alisnya. "Aku tidak meledek, hanya ... kau tau? Aku takut kau terlalu menyatu dengan alam -ouch!" Sasori memegang dadanya yang dipukul dengan kencang oleh Sakura.

"Hentikan itu!"

Sasori tekekeh, ia menepuk kedua pipi Sakura dengan gemas. "Aku tidak keberatan kalau mempunyai adik monyet yang manis sepertimu."

Wajah Sakura merengut.  "Tenang saja, aku tidak akan berubah menjadi monyet seperti yang kau harapkan." Ia melepaskan kedua tangan Sasori, lalu mengecup pipi kakaknya itu dengan cepat. "Aku pergi!"

Sasori menatap punggung adiknya yang sudah masuk ke dalam mobil. Ia mendengus geli dan mengangkat  sebelah tangannya, membalas Sakura yang melambai dari kaca mobil.

Acara perkemahan Sakura akan dilaksanakan selama 4 hari 3 malam. Itu tandanya ia tidak akan bertemu dengan adiknya seminggu ini.

Sasori menghela napas, lalu berbalik memasuki rumah setelah mobil Sakura pergi. Oh, sepertinya dia akan sangat merindukan adik menyebalkannya itu.

.
.
.
.
.
.
.

"Para panitia tidak boleh membawa mobil sendiri, kalian harus ikut naik bus dengan yang lainnya!" Asuma bersedekap, menatap tajam murid-murid yang sejak tadi menentang peraturannya.

"Tapi aku tidak suka naik bis!" ujar Sakura tidak terima pada gurunya. Di sampingnya, berdiri Hinata dan Ino yang juga sedang protes.

"Panitia harus membantu guru di dalam bus, seperti membantu membagikan makan siang dan-"

"Membagikan makan siang? Apa sensei pikir kami ini budak sekolah?" Hinata memotong ucapan Asuma, matanya menatap tidak percaya gurunya itu.

"Bukan, tapi-"