Enjoy the story
" Irene ?!" suho menghampiri gadis yang sedang melamun itu.
"suho ? sedang apa kau disini ?" tak berbeda jauh dengan suho, gadis itu juga terkejut melihat kehadiran pria yang sejak tadi menganggu pikirannya.
Dua jam yang lalu
" AAAKHH ! mengapa aku tidak bisa tidur sih?" kesal gadis itu mengacak-ngacak rambutnya.
" kenapa si kim sialan suho itu selalu mengganggu pikiranku ?"
" apa yang sudah kau lakukan kepadaku suho ?"
Gadis itu duduk diranjangnya dan mengacak-acak rambutnya frustasi. Dia tidk pernah seperti ini. Dia tidak pernah merasa bersalah seperti ini jika menyangkut suho. Ia cukup sering membuang barang-barang mahal pemberian suho bahkan didepan pria itu langsung. Ia juga sangat sering berucap kasar kepada pria itu . namun semuanya baik-baik saja. Tidak ada rasa bersalah sama sekali. Tidak ada rasa sakit sedikitpun saat ia berujar kasar.
" tidak mungkin aku sudah luluh dengan pria itu kan ? itu tidak mungkin dan tak akan mungkin." Irene semakin mengacak-ngacak rambutnya yang sudah terlihat seperti singa itu.
Ia pun beranjak langsung mengambil kunci mobilnya. Tanpa menggunakan mantel hangat, ataupun sesuatu yang membuat tubuhnya hangat.
Penampilan gadis itu sangat berantakan. Dengan dress tidur sebetisnya, rambut yang terurai tidak rapi, sandal rumah berbentuk kelinci, dan wajah tampa makeupnya. Namun hal itu tidak mengurangi kecantikan gadis itu.
" mengapa aku kesini ?" ucap gadis itu saat ia tersadar jika ia tersadar bahwa ia memberhentikan mobilnya di kawasan sungai han.
" benar-benar ada yang salah denganku " Irene keluar dari mobilnya dan berjalan dipinggiran sungai han. Udara dingin langsung menyambutnya hingga ketulang. Namun gadis itu tak memperdulikannya karena ia terlalu sibuk menikmati suasana yang sangat nyaman itu.
" sudah lama aku tak kesini. Tak ada yang berubah. Masih tetap sama , sangat nyaman dan menenangkan." Monolog Irene sambil duduk disalah satu kursi disana.
" sial. Kenapa sangat dingin disini ?"
"Jangan lupa memakai baju hangatmu. Diluar sangat dingin."
Tiba-tiba Irene mengingat isi surat suho. Ia tertawa kecil karna hal itu.
" benar apa yang dia bilang, sangat dingin disini " seakan sadar akan ucapannya barusan, Irene langsung menepuk pipinya pelan.
" sadarla Bae Joohyun. Kenapa kau selalu memikirkannya ?" tidak tahan dengan keanehannya sendiri, Irene pun menelfon salah satu membernya.
" yeoboseyo eonnie... " ujar orang disebrang sana.
" oh yeoboseyo seulgi-ah, apa kau sibuk ?" Irene memastikan apakah seulgi sibuk atau tidak karna ia yakin pasti pembicaran ini snagat lama.
" tidak, waeyo?"
" aku ingin bercerita. Bisakah ?"
" cerita saja eonnie aku tidak pernah melarang mu."
Mendengar itu Irene langsung menceritaka semua keanehan yang ia rasakan tak tinggal sedikitpun.
" sejak kapan kau merasakannya eonnie ?" Tanya seulgi
" aku tidak tau kapan pastinya. Tapi hari ini, hal itu sangat terasa seul"
" kau mulai menyukainya eonni. Atau bahkan mencintainya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Can we have a HappyEnding ? | Surene [END]
FanfictionSuho sangat mencintai gadis yang terkenal dengan nama panggung Irene Itu. Bertahun-tahun ia memperjuangkan Irene yang bahkan sangat enggan untuk melihatnya. Setelah ia berhasil mendapatkan gadis itu, takdir seolah mempermainkan mereka. Hubungan m...