PART 4

753 58 3
                                    

" aku sangat mencintaimu Irene. Bahkan aku rela bertingkh bodoh hanya karena mencintaimu. Aku tau ini gila, bahkan aku sendiri juga tidak tau mengapa ini terjadi. Aku tidak bisa menahannya lagi. Walapun aku tau apa yang akan kau jawab tapi aku akan mencoba.

Maukah kau menjadi pacarku ? tidak hanya pacar, aku juga ingin kau menjadi istriku, ibu dari anak-anakku kelak. Maukah kau hidup bersama ku ?" ungkap suho yang sekarang sudah berlutut didepan Irene.

Irene hanya menatap suho tanpa niat menjawab. I masih bingung akan perasaanya. Dan ia tidak ingin mnenjalani hubungan jika perasaannya masih bimbang seperti ini.

" maaf aku tidak bisa " ucap Irene pelan.

Suho hanya menatap nanar gadis didepannya. Ia mencoba tersenyum namun yang muncul adalah senyum miris. Irene melihat itu dan lagi, perasaan bersalah itu makin membesar. Suho kembali duduk disamping gadis itu.

" aku tau jawabanmu akan seperti ini. Tapi kenapa masih sakit ya ?" ujar suho menatap Irene.

" tidak adakah sedikit tempat dihatimu untuk ku masuki ?" suho menatap Irene dalam dan berharap Irene menjawab ada tempat untuknya.

" aku tidak tau " ujar Irene memutuskan kontak mata mereka.

"hah" suho menghela napasnya dengan berat

" baiklah. Sekeras apapun aku mencoba, aku juga tidak akan pernah mendapatkan tempat apa-apa dihatimu. Jujur aku lelah rene, lelah terus-terusan berjuang dan tidak mendapatkan hasil untuk itu. Aku juga tau kalau kau sangat terganggu dengan usahaku mendekatimu. Aku pikir aku akan mendapatkan sedikit celah untuk masuk setelah bertahun-tahun aku berjuang. Tapi nyatanya itu hanya ekspetasiku saja. Nyatanya aku tidak mendapatkan itu dan aku membuatmu malah membenciku. Sekarang kau bebas rene. Aku menyerah. Aku menyerah untuk mendapatkanmu. Aku sadar siapa aku dimatamu. Aku akan berhenti berjuang. Aku berhenti sampai disini. Aku sudah kehabisan tenaga untuk terus-terusan mengejarmu yang lari tanpa rasa lelah. Aku tidak akan mengganggu mu lagi. Kau akan bebas dariku. Terima kasih karna sudah megajarkanku bagaimana indahnya mencintai seseorang. Mengajarkan bagaimana caranya berjuang. Terima kasih dan sekali lagi aku sangat mencintaimu. Aku berjanji, aku tidak akan mengganggu mu lagi dan aku juga tidak akan muncul dihadapanmu lagi. " Suho tersenyum menatap wajah Irene. Ya, dia berhenti disini. Bukannya lemah. Ia hanya sadar akan dirinya siapa. Dan ia juga tidak ingin membiarkan hatinya terus-terusan merasakan sakit.

" maaf " hanya kata itu yang dapat Irene keluarkan. Ia bingung dengan keadaannya. Ia ingin berteriak kepada suho untuk jangan berhenti berjuang karna dia telah mendapatkan celah itu. Tapi suaranya tercekat ditenggorkan. Ia ingin suho berjuang sedikit lagi. Tapi ia tidak ingin egois. Pria itu sudah lelah untuk berjuang. Irene hanya butuh waktu, tapi sepertinya ia tidak bisa mendapatkannya. Ia telah kehilangan itu. Ia telah kehilangan seseorang setulus suho dan mungkin ia juga kehilangan orang yg ia cintai karna kesalahannnya sendiri.

"haha tidak apa. Aku juga tidak bisa memaksakan perasaan orang lain." Suho mencoba tertawa agar ia tidak terlihat sangat menyedihkan.

" hari semakin larut, tidak bagus seorang gadis masih berkeliaran diluar. Lebih baik kau pulang. Ayo biar aku antar." Suho berdiri dari duduknya dan menatap Irene yang menatapnya balik.

" aku membawa mobil. Aku bisa sendiri"

" biar aku ikuti dari belakang. Aku hanya ingin memastikan kau aman."

Irene hanya mengangguk mengiyakan. Lagian ia juga sudah sangat kedinginan disini.

Selama perjalanan Irene menangis. Ya gadis itu menangisi kebodohannya sendiri. Ia menggigit bibirnya guna menahan tangisannya yang makin membuat matanya mengabur.

" mengapa sangat sakit mendengar suho ingin menyerah? Hiks" Irene mengusap air matanya yang terus mengalir.

"kenapa sangat sakit" Irene memukul-mukul dadanya dan makin terisak.

Suho dibelakangnya sedikit khawatir melihat mobil didepannya yang menaikkan kecepatannya. Ia mencoba menelfon Irene namun tidak diangkat.

" mengapa dia kebut-kebutan sih ?" suho mengejar Irene hingga tidak terasa mereka sampai di depan apart Irene. Irene langsung memasuki basement apartnya. Suho yang melihatnya bernafas lega. Ia langsung mengirim pesan kepada Irene setelah itu langsung bergegas pulang

Kimcutton

Kenapa kau sangat cepat tadi ? kau baik-baik saja ? Tapi syukurlah kau sampai dengan aman. Jangan lupa minum minuman yang hangat sebelum kau tidur. Istirahatlah nikmati harimu untuk kedepannya.

-----

Sudah terhitung 1 bulan sejak pengakuan suho kepada Irene. Pria itu menepati janjinya, ia tidak pernah menampakkan dirinya lagi dihadapan gadis itu.

Irene menyesali semuanya. Ia terlambat. Ia terlambat untuk menyadari bahwa ia juga mencintai pria itu. Sekarang semuanya telah hilang. Hidup Irene serasa kosong akibat tidak ada yang selalu mengganggunya sehabis ia latihan, tidak ada yang memperhatikannya lagi saat ia mengalami cedera ringan, tidak ada lagi yang meneror Irene dengan pesan-pesan absurd dari pria itu. pria itu seakan hilang dan meninggalkan Irene dengan rasa sakitnya.

" aku merindukannya " lirih Irene. Saat ini ia sedang berada diruang latihannya pada pukul 2 malam sendirian. Ia berlatih begitu keras untuk sekedar melupakan bayang-bayang suho. Sungguh besar pengaruh suho terhadap Irene.

Disisi lain diwaktu yang berbeda

Member EXO sedang berkumpul sekedar menonton bersama untuk melepaskan penat setelah jadwal sibuk mereka. Sehun dan Kai yang selalu bertengkar dengan Chanyeol dan Baekhyun yang memprovokasi keduanya. Kyungsoo yang sedang memasak untuk cemilan dan dibantu oleh xiumin dan Chen. Sedangkan Suho yang sedang memilih-milih film yang akan mereka tonton.

" yak Oh Sehun jangan menggangguku " teriak kai

" yak hitam jangan berterik ditelingaku! Berikan nintendo itu! Aku juga ingin memainkannya !" sehun menggoyang-goyangkan tangan kai yang sedang serius bermain itu.

" jangan menggangguku albino! Sekarang ini giliranku untuk bermain. Kau sudah tadi. Yak yak aku mati gara-gara mu " kai menatap tajam maknae EXO itu yang malah asik mengejeknya .

" biarin, wlee " sehun menjulurkan lidahnya dan langsung merebut elektronik ditangan kai itu.

" sudahlah kalian bisa membelinya satu lagi. Jangan seperti orang miskin " suho duduk dtengah-tengah duo maknae itu .

" hyung jangan taunya bilang saja. Belikan dong. Tunjukan dollar-dollar mu itu " ujar sehun masih focus dengan gamenya.

" iya nih hyung belikan dong. Belikan aku sepatu juga sekalian " chanyeol langsung menimpali dengan cengiran khas miliknya

" beli lah dengan uang kalian sendiri ." suho langsung pergi kedapur untuk membantu mengangkat makanan yang telah jadi.

" sudah lah. Jika kalian masih ribut, jangan harap untuk bisa memakan ini " kyungsoo datang dengan makanan ditangannya. Kai yang melihatnya langsung melempar gamenya dan langsung menyambar makanan itu.

Setelah makanan datang semua, para member pun mulai serius menonton film tentang detektif yang berjudul " blue eyes " itu.

" hyung bagaimana hubunganmu dengan jisoo ?" ujar kai tiba-tiba sesaat setelah film selesai.

" maksudmu ?" suho menatap bingung kai yang sedang tiduran di lantai yang berlapis karpet berbulu lembut itu.

" bukankah akhir-akhir ini kau sedang dekat dengan jisoo ?" kai mendudukkan dirinya menatap serius suho.

TO BE CONTINUE

SUPPORT ME
VOTE,COMMENT, AND SHARE MY STORY

THANKYOU VERYKAMSA

Can we have a HappyEnding ? | Surene [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang