part 23

1.2K 62 0
                                    

HAI READERS
BUDAYAKAN VOTE AND COMENT
HAPPY READING
    
                 Jika kamu memang ditakdirkan   untukku, maka aku percaya tuhan akan memberikan jalannya dan tidak ada yang bisa memisahkan kita.
 
                         ~istikomah ra~
                          -------------------

Disebuah apartemen terdapat dua manusia yang sangat bertolak belakang si pria yang dingin dan si wanita yang agresif.

"Heyy kau, bisa kau ambilkan remote televisi,"perintah si wanita terhadap di pria, sedangkan seseorang yang dimaksud tidak bergerak sama sekali ia masih sibuk dengan ponselnya, si wanita menatap si pria tersebut dengan kesal.

"Apa,"tanya si pria yang merasa diperhatikan terus menerus.

"Tolong ambilkan remote televisi,"ulangnya dengan kesal.

"Ngomong dari tadi,"jawab ketus si pria lalu berjalan mengambil benda yang diperintahkan.

"Aku sudah mengatakannya tapi kau tidak mendengarkan,"ucap rose membela diri, ya wanita itu adalah rose.

"Kau hanya mengatakan HEY jadi mana aku tau jika untuk untukku,"jawab jimin dengan santai.

"Memangnya ada orang selain kita di apartemen ini,"balas rose tak mau kalah.

"Aku punya nama,"jawab Jimin masih kekeuh tidak mau disalahkan.

"Ya ya ya terserah kau saja, balok es,"ucap rose kesal.

"Dasar wanita bar-bar,"ucap jimin membalas ejekan rose padanya.

Terkadang jimin merasa heran bagaimana mungkin jk menyuruhnya menjaga rose si wanita ular ini, kenapa bukan tae atuh jin? Disaat jimin menyarankan jin jk menjawab "tidak mungkin bukan aku menempatkan ular dan buaya diruangan yang sama" jimin juga sudah menyarankan tae untuk mengaja rose namun jk menjawab "lalu siapa yang menjaga markas" setelah itu jimin pasrah dengan keputusan jk.

Bukan hanya jimin yang tidak mengerti dengan keputusan jk namun rose juga tidak mengerti diantara sekian banyak anak buah jk kenapa ia harus menempatkan manusia kutub seperti jimin untuk menjaganya? Bukannya cepat sembuh justru rose akan semakin sakit karena darah tinggi setiap hari.

****

23.30 wib

begitulah jam yang rose lihat dinakas entah kenapa tenggorokannya sangat kering rose berjalan dengan terlatih jujur kakinya masih sangat sakit namun mau bagaimana lagi ia tidak tega jika harus membangunkan si manusia es itu.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya rose sampai didepan lemari es ia membukanya dan mengambil minuman dingin.

Setelah minum rose berbalik badan dan

"Aaaaaa"teriak rose dengan refleks bagaimana mungkin manusia es ini berdiri dibelakangnya dengan datar.

"Ngapain,"tanya jimin dengan dingin.

"Minum,"jawab rose setelah menormalkan kembali ekspresinya, jujur sebenarnya jimin ingin tertawa melihat ekspresi wajah rose namun ia bisa mengatasinya dengan baik.

"Kenapa tidak membangunkan,"tanya jimin dengan gaya datar andalannya.

"Aku tidak mau menganggu tidurmu,"jawab rose apa adanya.

"Jangan lakukan ini lagi,"ucap jimin lalu menggendong rose ala bridal style, rose hanya diam mengangguk jujur ini pertama kalinya ia diperlakukan manis oleh pria, hati rose sedikit menghangat.

"Sekarang tidur,"ucap jimin setelah meletakkan rose diranjang queen size-nya, dan tanpa aba-aba jimin mencium kening rose.

Namun saat jimin ingin pergi rose mencekal tangannya.
"Bisa temani aku ridur,"ucap rose yang membuat jimin mengerutkan keningnya.

The Devil Ceo (On going✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang