"Udah selesai bengongnya?" tanya pria itu.
Sara mendongakkan wajahnya. Berusaha mengetahui identitas pria didepannya tersebut.
"JU HAKNYEON?!" teriak Sara tidak percaya.
"Eo. Lu kenapa lebay amat dah ngeliat gue. Kayak gak pernah ketemu gue aja." balas Haknyeon santai. Haknyeon bertingkah seperti teman baik Sara.
"Haa?" Sara kebingungan.
"Kasian noh Jiwon makan sendiri."
Haknyeon menarik tangan Sara, duduk di sebelah Jiwon. Mereka bertiga duduk dimeja yang sama sekarang.Sara kebingungan. Jiwon tampak biasa saja melihat Ju Haknyeon duduk di meja yang sama dengannya. Mereka berdua justru tampak sangat akrab di mata Sara. Kali ini apa lagi yang disembunyikan Jiwon?
"Eh Sar. Lu ngapain tadi bengong di depan pintu kantin? Nungguin cogan?" tanya Jiwon santai, sambil memakan batagor miliknya. Tapi, karena masih berusaha menyimak situasi, jadi pertanyaan Jiwon tadi sama sekali tidak dihiraukan oleh Sara. Wajah Jiwon pun berubah menjadi manyun karena merasa telah terkacangi.
"Weh. Nyokap gue ngundang kalian makan di rumah gue." Haknyeon berusaha mencari topik pembicaraan
"Wih seru tuh. Makan gratis." Jiwon membalas dengan gembira. Dia sudah berhenti manyun.
'Plis, kali ini apa lagi?' pikir Sara.
"Pulang sekolah gue tunggu di gerbang. Kita berangkat bareng." Haknyeon meninggalkan Sara dan Jiwon di kantin.
Tak lama, bel pulang sekolah berbunyi. Haknyeon benar benar menunggu Sara dan Jiwon di depan kelas mereka. Sara, Jiwon, dan Haknyeon pun pergi bersama ke Rumah Haknyeon.
Sampai di rumah Haknyeon. Sara bingung terheran heran. Jiwon langsung nyelonong masuk gitu aja. Hanya ada 2 kemungkinan di pikiran Sara. Anak itu memang tidak punya sopan santun. Atau dia memang sangat dekat dengan Haknyeon.
"Eh Sar. Ngapa diem aja. Masuk sini!"
Jiwon berteriak karena Sara diam membeku, berdiri di depan pintu masuk."Eh kalian dah dateng? Masuk sini!" ujar Ibu Haknyeon sambil tersenyum hangat. Dia menerima dengan senang hati kehadiran Sara dan Jiwon.
"Eh?" Sara bingung dengan semua perlakuan hangat ibunda Haknyeon pada dirinya, terlihat sekali bahwa sepertinya dirinya sudah sering kesini. Tapi nyatanya Sara belum pernah kesini sama sekali. Dia bahkan tidak tau dirinya mengenal Ju Haknyeon.
"Jiwon bantu tante disini. Sara, kamu temenin Lila aja diatas yah." ujar ibu Haknyeon. Dia tampaknya sedang sibuk di dapur.
"Lila?" Sara bingung.
"Yaoloh Sara. Kita udah temenan 10 tahon, tapi lu lupa sama adek gue? Padahal dia tiap hari nunggu lu maen terus ke rumah." ujar Haknyeon kecewa.
"Ha? Temenan 10 tahun?" Sara terkejut tidak percaya. Bagaimana bisa dirinya dan Ju Haknyeon berteman selama 10 tahun? Bukannya itu hal yang tidak masuk akal?
"Wah parah gue dilupain. Won. Jiwon. Sara ngelupain gue." adu Haknyeon manja pada Jiwon.
"Yaoloh Sara. Lo demam?" tangan Jiwon sekarang sudah berada di kening Sara. Namun langsung di tepis oleh Sara.
"Kemaren aja, lu masih mesra mesraan sama dia kayak pacaran. Gue aja sampe ngerasa kalian berdua jadian dibelakang gue." Jiwon menatap Sara dan Haknyeon bergantian.
"Iya. Kita jadian gak sih sebenernya?" goda Haknyeon. Dia nampaknya suka menjahili Sara.
"Kok lu nanya gue. Gue aja bingung sekarang lu jadi apanya gue." ketus Sara frustasi. Dia memang terlihat sedang bingung sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twelve First Kisses (THE BOYZ vers.) [END]
FanfictionPernah bayangkan kalau first kiss mu adalah dengan idolamu? Kang Sara. Cewek jomblo seumur hidup yang belum pernah berpacaran dan berciuman. Namun, tiba-tiba peri datang dan memberikan keajaiban pada hidup Sara. Dia berkesempatan melakukan first kis...