FF AWB sebenarnya udh author tulis smpe end, tapi karena ga tau setan apa yang nyambar aku tahun kemarin, FF AWB ku hapus dan hiatus selama setahun haha.
(Part ini agak lumayan panjang, semoga kalian ga bosan bacanya)
🍵
Sudah memasuki minggu ke-dua Jennie menjalani bimbingan belajarnya, waktu semakin berputar. Hubungannya dengan Lisa tak jauh dari sekedar dosen dan siswi, mereka memang dekat tapi hanya sebatas saling memberi perhatian dan saling membantu.
Namun bodohnya tak ada satupun dari mereka yang ingin mengutarakan maksud letupan-letupan kecil yang timbul dihati ke-duanya. Jennie yang masih terbilang muda lebih memilih untuk diam dan membiarkan perasaannya begitu saja, tak peduli dengan penyesalan yang akan datang saat ia akan berpisah dengan Lisa.
Sedangkan Lisa, entahlah. Hatinya berkata Jennie adalah takdirnya tapi dirinya lebih memilih untuk cukup menjaga Jennie saja dan merasa dirinya tak pantas untuk berharap pada anak tunggal Tuan dan Nyonya Kim. Terlebih Lisa bukanlah manusia, mari berandai jika dirinya bukanlah Malaikat Kematian mungkin ia lebih memilih kata hatinya.
Jennie memandangi mobil Lisa yang semakin menjauh dari tempatnya berdiri. Jennie memasuki rumahnya, ibu dan ayahnya masih berada di Jepang. Jennie tak tahu kapan kedua orang tuanya akan pulang, bahkan Jennie merasa tak dekat lagi dengan mereka semenjak 2 tahun ini.
Besok adalah hari ulang tahunnya, akankah orang tuanya datang untuk merayakannya? Jennie tak berharap lebih kedua orang tuanya akan merayakan atau tidak, Jennie hanya ingin mereka pulang dan menemuinya, mengucapkan selamat ulang tahun padanya.
Dan malam ini, Jennie memutuskan untuk makan malam di cafe yang jaraknya tak jauh dari rumah, oleh sebab itu ia lebih memilih untuk berjalan kaki saja, mungkin sebelum ulang tahunnya tiba Jennie membutuhkan udara segar.
Yang mengganggu pikirannya saat ini hanyalah mengapa Lisa menolak permintaannya untuk makan malam bersama terlebih Lisa terlihat sangat terburu-buru bahkan Lisa tak membalas ucapan selamat malam darinya. Tapi sudahlah, Jennie tak memiliki hak untuk bertanya mengapa Lisa menolak untuk menemaninya.
Sudah pukul 9.30 malam tapi Jennie belum beranjak dari cafe, tidak menyadari dirinya sudah duduk disana selama dua jam lebih. Hingga rasa sakit dibagian pinggang menyadarkannya dan memaksanya untuk pulang. Rasa sakit itu semakin bertambah hingga berpikir ia harus pulang dengan taxi.
Jennie POV
Aku meringkuk ditepi ranjang sembari memegangi bagian pinggangku yang luar biasa sakit. Ya Tuhan, rasanya sangat sakit seperti seseorang sedang menusukku berkali-kali.
Eomma tolong! aku sungguh tak sanggup menahannya.
Aku sudah tak sadarkan diri, penglihatan ku semakin gelap, rasa sakit itu semakin mendalam dan semakin sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel in the Next Life (Finish)
RomanceAngel Of Death-Lisa "Bawa aku kembali pada malam itu, dan akan ku beritahu apa yang sangat ingin ku katakan padamu." "Jika nanti kau dan aku bertemu, dimana pun itu. Aku tak akan pernah berjanji padamu untuk memberikan akhir yang bahagia sebab aku y...