"Kau pikir aku tidak akan mengingatmu? Kau pikir perasaanku akan berubah saat kau menyuruhku melupakanmu. Lisa-ya, aku akan benar-benar melupakanmu jika kau ingin, tapi bisakah kau membuatku lupa dengan kenangan yang kau maksud? Aku hanya ingin meninggalkan perasaanku tanpa rasa ragu akibat mengingat kenangan kita. Bisakah? Sebab aku masih sangat mencintaimu."
Air mata seakan menjadi saksi bagaimana perasaan Jennie, perasaan yang ia sembunyikan bertahun-tahun. Rasa rindu yang terus ia tahan, dan Lisa tak pernah mengerti dengan keinginannya. Selama dua tahun Jennie akhirnya tersadar apa yang Lisa lakukan padanya hingga ia bisa melupakan kejadian itu sangat singkat, Jennie terus memikirkan Lisa dan memastikan apakah Lisa benar bukanlah manusia yang seharusnya berada didekatnya. Jennie hampir gila saat menyadari hal itu. Lisa adalah malaikat.
"Aku berniat merelakan semuanya, aku ingin melupakannya. Tapi... Kau tidak melepaskanku. Kau terus mengikutiku dan merasa bersalah sebab membuatku lupa dengan segalanya."
Jennie tak berhenti berteriak memaki-maki Lisa yang tak berkutik, air matanya terus berjatuhan. Jennie sungguh mengeluarkan emosinya malam ini, melupakan dingin yang seakan menyelimuti tubuhnya.
Sedangkan Lisa hanya mencoba untuk tidak mengganggu Jennie lagi tapi, ia tidak sanggup. Menjauh dari Jennie bagaikan hukuman untuknya, Lisa tidak menginginkan perpisahan sebab ia juga mencintai Jennie. Sangat mencintainya.
"Benar, aku tidak bisa melepaskanmu. Aku... Tidak bisa berhenti memikirkanmu."
Sama sakitnya dengan Jennie. Akhirnya Lisa mengerti, Jennie tidak pernah melupakannya. Seiring berjalannya waktu, Jennie mengingatnya perlahan. Kenangan diantara mereka masih membuat Jennie tersadar siapa sebenarnya Lisa.
Lisa sungguh bersyukur, Jennie mengingat kejadian itu. Saat Lisa menyuruh gadis itu melupakannya. Walaupun sebagian dari kejadian itu Jennie akan terus melupakan dan tak pernah mengingat bagaimana Lisa menyakitinya. Sekarang, Lisa tak ingin penyesalan terus menghantuinya. Lisa akan memperbaiki segalanya dan membuat Jennie bahagia seperti yang seharusnya terjadi, walaupun Lisa tidak yakin karena ia sendiri yang akan meninggalkan Jennie pada akhirnya.
"Aku mencintaimu...." Ucap Lisa memberanikan diri. Lisa tidak akan peduli bagaimana tanggapan Jennie setelahnya. Ia hanya ingin mengucapkan itu sebelum Jennie sepenuhnya benci padanya.
Berada diposisi Jennie benar-benar membingungkan, Jennie tak pernah mengerti dengan keinginan Lisa. Jika tiga tahun yang lalu Lisa ingin membuat Jennie lupa dengannya, sekarang Lisa ingin Jennie menjadi miliknya.
"Maafkan aku, membuatmu memikirkan semuanya. Aku sungguh menyesal. Maafkan aku Jennie."
"Aku mencintaimu, Kim Jennie."
Setelah mengungkapkan perasaan yang sebenarnya. Jantungnya seakan berhenti berdetak menunggu jawaban dari Jennie, mencoba mengatur nafasnya saat melihat Jennie semakin mengeluarkan air matanya hingga beralih memeluknya sangat erat.
"Bolehkah aku memelukmu? Aku kedinginan." Bisiknya tepat dileher Lisa.
Pelukan diantaranya membawa kehangatan, kelembutan dan kenyamanan. Jennie tidak akan lagi tersakiti karenanya, dan tidak ada seorangpun yang bisa menyakiti Jennie, Lisa berjanji demikian. Bagaimanapun takdir mereka untuk kedepannya, Lisa akan tetap menjalaninya disamping Jennie selamanya, selama napasnya berhembus.
Mengecup kepalanya penuh kasih, mengusap lembut punggung Jennie. Memberi kehangatan sebisanya.
"Aku ingin pulang." Ucap Jennie lemah.
Mengeluarkan amarah dan tangisnya membuat ia mulai merasakan kantuk hingga lelah secara bersamaan ditambah cuaca yang sangat dingin.
"Aku akan mengantarmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel in the Next Life (Finish)
RomanceAngel Of Death-Lisa "Bawa aku kembali pada malam itu, dan akan ku beritahu apa yang sangat ingin ku katakan padamu." "Jika nanti kau dan aku bertemu, dimana pun itu. Aku tak akan pernah berjanji padamu untuk memberikan akhir yang bahagia sebab aku y...