don't love too much
don't trust too much
don't care too much
cause that 'too much'
will hurt u soo much🐈
Kim Jennie, ya benar itu adalah aku. Gadis yang baru menginjak 19 tahun, aku gadis yang dijuluki pendiam oleh teman kuliah ku, bagaimana tidak dikelasku hanya aku yang termuda dan tidak mungkin aku berlaku tidak sopan pada orang-orang disekitar ku, keluarga ku adalah orang yang pandai menghargai.
Semester akhir memanglah sangat melelahkan, hanya dengan 3 tahun aku bisa mencapai gelar S-1 ku sebentar lagi. Tidaklah mudah ayah ku adalah orang yang tegas, bahkan beliau memerintah ku untuk melanjutkan pendidikan ku di negeri orang. Entahlah aku akan menyetujuinya atau tidak aku cukup bingung.
Tak mungkin aku meninggalkan dosen favorite ku, kemarin dosen ku itu genap setahun mengajar di universitas ayah ku. Aku mengaguminya saat pertama kali melihatnya mengajar dikelas Irene eonni, aku begitu sulit hanya untuk bertemu dengannya waktunya sangat singkat bahkan hanya untuk memandanginya, Irene eonni juga pernah mengatakan bagaimana sibuknya dosen bernama Lisa itu yang pernah beberapa kali meninggalkan kelasnya dan tak kembali lagi saat itu.
Apakah dosen bisa berperilaku seperti itu? Tapi aku tak peduli, dan ini adalah pertama kalinya aku masuk dikelasnya. Hal pertama yang kulihat dia tersenyum kearah teman kelas ku yang menyapanya, Seperti kata Irene eonni dosen yang sedang mengajar kami ini memang sangat menawan bahkan sangat anggun bak malaikat, cara dia berbicara sangatlah lembut ku pikir aku akan jatuh cinta pada dosen ku sendiri. Aneh memang karena aku adalah seorang gadis sama sepertinya.
Informasi mengenai dosen itu sangat rahasia dan tertutup bahkan aku terus menanyakan mengenai Lisa pada ayahku namun ayahku tak pernah memberikan jawaban yang kuinginkan.
Aku hanya terus fokus padanya yang sekarang mengajar biokimia, dia benar-benar profesional dan baru kali ini aku tidak peduli pada pembelajaran yang kuikuti, hanya dirinya lah yang menjadi pusat perhatian ku. Lisa sangat cantik dengan senyumnya yang ramah pada setiap orang bahkan aku saja iri melihatnya tersenyum pada orang lain seakan dia adalah milikku, kuharap begitu.
Setelah kelas itu selesai, biasanya siswa akan menunggu dosennya keluar terlebih dahulu namun anehnya dia lah yang memerintahkan kami untuk keluar terlebih dahulu.
"Baiklah karena waktunya sudah habis bahkan lewat 7 menit kalian bisa keluar terlebih dahulu. Terimakasih telah mengikuti kelas ku dengan tenang." Ucapnya sembari memperbaiki kacamata yang bertengger dihidungnya. Lalu kembali duduk dan tersenyum pada siswa lainnya. Uugh akupun ingin menjadi alasannya tersenyum, dia begitu manis dan aku fikir usia ku tak jauh berbeda dengannya.
"Ah Kim Jennie-ssi." Saat baru saja ingin berjalan keluar dari kelas yang penuh kegugupan ini, suara itu kembali memanggil ku untuk kedua kalinya debaran jantungku kembali berpacu dan tak tenang. Mendengarnya menyebut nama ku saja membuat ku gugup tak karuan.
"Nde seonsaengnim." Aku pun berjalan mendekat kearahnya, pandangan matanya tak jauh dari ku, aku bisa merasakan lekatnya mata itu memandangku sangat lembut dengan senyum manisnya dan kurasa sekarang aku benar-benar jatuh cinta hanya karena itu.
"Bisa meminta bantuan? Bawakan berkas ini keruangan ku dan tunggu aku disana. Kau tau dimana ruanganku kan?" Pintanya sangat lembut hingga menyentuh hati ku, matanya sangat indah, senyumnya manis, bibirnya seksi entahlah tapi aku mimikirkan bagaimana rasanya berciuman dengannya.
Author POV
Setelah mengangguk dan tak tau harus menjawabnya dengan apa, Jennie hanya bisa tersenyum manis dan mencoba mengontrol detak jantungnya setelah menyentuh telapak tangan Lisa yang begitu lembut, hanya dengan itu saja Jennie sudah sangat bahagia, bagaimana jika Lisa mengencaninya nanti Jennie harap itu akan terjadi, Jennie harap Lisa sama sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel in the Next Life (Finish)
RomanceAngel Of Death-Lisa "Bawa aku kembali pada malam itu, dan akan ku beritahu apa yang sangat ingin ku katakan padamu." "Jika nanti kau dan aku bertemu, dimana pun itu. Aku tak akan pernah berjanji padamu untuk memberikan akhir yang bahagia sebab aku y...