Selamat reading♥
Jennie POV
Saat ini aku masih menunggu Lisa, dan tetap melanjutkan kegiatanku didapur setelah menyambut kepulangan Appa dan Eomma. Aku juga mendengar mereka membawa tamu, tapi aku tak terlalu peduli. Jadi aku menyibukkan diriku saja, lagian jika aku ikut yang aku dengarkan hanyalah urusan bisnis.
Waktu sarapan pagi sudah lewat, harusnya Lisa sudah berada disini. Jika sampai ia tak datang menepati janjinya, aku akan mencubit bibir dan jarinya yang terlalu sering berjanji namun tak dapat menepatinya.
Aku sangat yakin sebentar lagi Lisa akan sampai, walaupun aku sudah menunggunya hingga menjelang siang. Aku tetap percaya padanya.
"Jennie sayang, kau tak ikut makan siang dengan kami?"
Wanita itu adalah eommaku, mengajakku makan siang bersama tamunya. Namun, sepertinya aku akan tetap menunggu Lisa dan makan siang bersamanya. Sandwich yang tadinya ku buat untuk Lisa juga sudah membuatku sangat kenyang.
"Duluan saja eomma, aku sedang menunggu Lisa... ehmm Lisa Seonsaengnim."
"Nak, kemarilah makan bersama kami. Tidak sopan bukan, jika tak menyambut tamu."
Saat aku baru saja ingin meninggalkan eomma menuju kamarku, aku mendengar sahutan Appa memanggilku. Aku yakin tak akan bisa menghindar lagi.
Aku ikut duduk bersama eomma setelah membungkuk hormat dan memperkenalkan diriku. Sebenarnya aku benci berada disituasi seperti ini, Lisa tak kunjung datang dan aku tak bisa berhenti memikirkannya.
"Inilah putri ku satu-satunya yang ku ceritakan saat berada di Jepang." Ujar Appa, menunjukkan senyum khasnya. Appa merangkul bahuku dan mengusapnya lembut.
"Seperti yang kau katakan tuan Kim. Jennie sangat cantik dan sopan."
"Jennie. Ini adalah Tuan Lee kerabat Appa sejak masa kuliah dulu dan ini Ny. Lee, istri tuan Lee."
Aku sedikit membungkuk sopan kearah sepasang suami istri yang tersenyum hangat padaku. Tak ada yang perlu kuucapkan, bukan?
"Annyeong, Jennie-ssi."
Aku tampak bingung untuk sesaat, suara berat itu. Aku seperti pernah mendengarnya.
"Jennie sayang, Kau tak dengar? Taeyoung menyapa mu." Ujar eomma segera menyadarkan ku dari lamunan ku.
"Annyeong." Balasku singkat. Aku masih memikirkan mengapa lelaki ini terasa familiar bagiku.
"Aku Taeyoung. Lee Taeyoung."
"Kim Jennie." Aku menyambut tangannya sebentar dan dengan cepat kembali duduk.
"Karena kalian sudah berkenalan. Aku harap kalian akan segera akrab." Kata Appa dengan sangat senang.
Dan apa maksudnya itu?
"Kalau begitu. Ayo kita mulai makan siangnya." Eomma membuka suara dan kami mulai makan siang. Tapi...
Tidak ada yang salah dengan ingatanku. Lelaki yang berada dihadapan ku saat ini begitu mirip dengan pria yang berada didalam mimpiku. Percayalah, aku sangat mengingat seringaiannya yang angkuh saat menusukku, matanya yang merah menunjukkan amarahnya padaku, dan mulutnya yang terus memberi tuduhan padaku.
Kedua alisku mengerut turun mencoba berpikir, apa maksudnya mimpi itu.
"Kita bisa melangsungkan acara pertunangannya setelah Jennie menyelesaikan pendidikannya di California, bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel in the Next Life (Finish)
Storie d'amoreAngel Of Death-Lisa "Bawa aku kembali pada malam itu, dan akan ku beritahu apa yang sangat ingin ku katakan padamu." "Jika nanti kau dan aku bertemu, dimana pun itu. Aku tak akan pernah berjanji padamu untuk memberikan akhir yang bahagia sebab aku y...